Hotel

1252 Words

Reda memang tak waras. Itu bisa dibuktikannya dengan sebuah alasan. Bukan mendorong, menjauh atau berontak, Reda malah memberi balasan yang sama panas dengan ciuman Arthur. Syukurnya hanya satu, lenggang lorong hotel di sekitar mereka. Arthur memeluknya erat sekali setelah lepas bibir mereka. "Aku dihalang darimu. Mereka semua menahanku. Ponsel saja baru hari ini bebas untukku," adu Arthur. Reda tahu, Arthur berbahaya untuknya apalagi masalah trauma, tapi bagaimana ... Reda sangat rindu dia pula. Berurusan dengan Abifata yang membuatnya sering berprasangka, berinteraksi dengan Ta yang memaksanya harus diam memendam semuanya, Reda benar-benar butuh kegilaan yang biasa Arthur buat bersama dirinya. Gazain saja tak cukup sebagai pendengar lewat sambungan yang kadang terputus kesibukan. Gaz

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD