bc

finding love

book_age18+
3.1K
FOLLOW
32.2K
READ
arrogant
manipulative
goodgirl
CEO
drama
comedy
sweet
bxg
bxb
like
intro-logo
Blurb

Andira, gadis pengangguran yang secara tidak sengaja bertemu dengan Enrico, tetangga baru yang tampan. Harapan besar Andira tertuju pada pemuda tampan itu. Sampai kenyataan datang ke Andira.

Pemuda itu gay!

Dan Henzky, seorang pemuda cantik yang menjadi pasangannya.

Dan akhirnya ketiga orang berteman dan menutupi aib masing- masing. Dan situasinya kacau ketika Enrico mengaku kepada teman-teman Andira bahwa dia adalah tunangannya dan hidupnya menjadi lebih buruk ketika dia dikabarkan hamil.

Andira memutuskan untuk pergi ketika hidupnya menjadi semakin tidak nyaman karena konfrontasi para tetangganya.

Dan siapa tahu, langkah kakinya digiring ke pelukan Narendra Pratama Abdi Soetopo. Pria kaya yang mengawasinya sejak awal.

chap-preview
Free preview
Undangan Pernikahan
Untuk kesekian kalinya Andira menatap  undangan anggun berwarna silver yang terletak diatas meja yang dia yakini sang bunda tercintalah pelakunya. Tapi sayang untuk kesekian kalinya sang Bunda harus gigit jari. Dan sekarang saat hari telah berganti dan lagi- lagi undangan itu diletakkan di tempat yang amat strategis yang biasanya dia lewati. " Undangan pernikahan lagi!” gerutunya sebal seraya membuka pintu kulkas yang ada di dapur. Ia mengambil beberapa jenis camilan disana. Dia berjalan lagi melewati meja makan dan matanya yang agak belok- belok itu akhirnya melirik kearah undangan itu. "Ok hambah menyerah yang mulia ratu!." katanya sedikit jengkel, ia menaruh bungkusan makanan ringan yang tadi dia bawa dan menaruhnya di meja seraya membaca bagian depan kartu undangan, "Ceciliana Amanda Putri dan Jason O Canol menikah dua minggu lagi.  Oh Dia, akhirnya insyaf juga Nyi Blorong. Dapat produk import lagi." Andira membolak -balik undangan tanpa ada maksud untuk membuka isinya.taapi sayangnya tidak ada foto sang mempelai yang biasanya menghiasi undangan- undangan yang selama ini keluarganya terima. Mencurigakan!  Andira menerawang pada masa -masa SMA, dulu sekitar 8 atau 9 tahun yang lalu kalau tidak salah, dimana Nyi Blorong atau Ceciliana selalu menikung calon masa depannya tanpa malu. Sialan bukan?!  Yang lebih sialan lagi, Junior, pacar pertama yang bisa dibilang terlalu tampan untuk anak SMA kala itu dengan rambut menjambul meskipun matanya hanya segaris langsung diserunduk dari depan dan setelah itu masih ada Junior -junior lainnya yang di tikung.  "Memang dasar Nyi Blorong!" runtuknya. Andira melempar undangan pernikahan itu kembali keatas meja dan menyambar bungkusan makanannya dan melesat ke kamarnya yang merupakan sarangnya hibernasi selama hampir 1 bulan belakangan ini. Direbahkannya tubuhnya diatas ranjang yang menjadi temannya sejak kecil itu kemudian mulai membuka bungkus camilan ringan dan menatanya disebelah Laptop yang telah menyala sedari tadi. Sebuah platfoam membaca yang kini digandrungi semua kalangan. Situs itu pula yang membuatnya selalu halu dengan menghayal menjadi salah satu tokoh yang selalu happy ending disetiap cerita yang dia baca. Meskipun nyatanya itu  sangat mustahil terjadi dalam hidupnya. *   Wanita itu menggeliat dan mencari kehangatan lain dibalik selimut. Tangannya meraba-raba dan menemukan apa yang ia cari , dan makin menempelkan tubuh telanjangnnya dibalik selimut itu sembari terus mengelus punggung telanjang orang yang ada disampingnya. “Jangan menyentuhku seperti itu!”desah lelaki itu dengan suara parau. “Jangan apa?” desah wanita itu sambil terus berusaha merangsang pasangannya. “Woman!!!” “What?! Are you h***y now?” Narend berusaha mengatur nafasnya. Tidak! Ia sama sekali tak terangsang dengan semua tingkah polah wanita yang kini bergelung disampingnya ini, tapi yang ia rasakan semakin lama adalah geli. Tapi absurb sekali rasanya jika  ia tertawa terbahak-bahak ditengah usaha wanita ini merangsang tubuhnya lagi dan lagi. Wanita itu, yang entahlah siapa namanya langsung berdiri dan menghempaskan tubuhnya kedada bidang Narend, menempelkan seluruh tubuh polos mereka dan ia mulai mencium setiap inchi wajah dingin pria tampan yang berbaring dibawahnya dan menyerbu bibir seksi pria itu dengan rakus sambil menggesek- gesekkan tubuhnya berkali-kali. “ You’re so hot. And I’m h***y!”. Desahnya disela kegiatannya menyerbu tubuh pria itu. Lama ..wanita itu bagaikan kucing yang minta perhatian dari majikannya tapi tak dianggap sama sekali hingga akhirnya ia mengakat wajahnya untuk bisa memandang  pria kemudian dan mendapati lelaki itu sama sekali tak bereaksi dengan apa yang  ia lakukan tadi. Mendapati hal demikian, jiwa binal wanita itu semakin tertantang untuk menakhlukkan jiwa lelaki kaya yang berhasil dia rayu di lantai club tadi. Seulas senyum tergambar dari bibir merah wanita itu, tangan lembutnya meraih tangan Narend kemudian membimbingnya kearah d**a ranumnya. Menekannya kuat-kuat dan membentuk gerakan melingkar  dan ia semakin mendesah kala buah dadanya semakin mengencang akibat ulahnya. “I like it!.” desah basah yang bisa membuat siapapun kaum Adam h***y membuat Narend langsung mendorong tubuh wanita itu dengan kasar dan langsung  meninggkannya kekamar mandi , tanpa menyadari ekspresi sang wanita yang bingung. Narend langsung membasuh wajahnya dengan air dingin dan memandang wajahnya yang terpampang di cermin. “Kenapa?” ia mengangkat tangannya tadi dan memandangnya cukup lama. Tangan yang sama yang digunakan oleh wanita itu untuk merangsang dirinya tadi. Rangsangan yang akan membuat siapapun jadi lupa diri tapi yang terjadi pada dirinya sungguh diluar hal yang wajar. “ Kenapa tidak ada reaksi sama sekali? Saya ini straight!” gumamnya tak percaya.Ia terduduk dilantai dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya. “ s**t!” umpatnya frustasi. Ia tak tahu apa yang terjadi dengan dirinya pasalnya kejadian ini bukan untuk yang pertama kali. Cukup lama ia berada dikamar mandi dan Narend keluar dari ruangan itu dengan pakaiannya yang rapi. “ Anda mau kemana?” tanya wanita itu bingung. “ Bukan urusanmu, woman!” Jawabnya acuh tanpa memandangnya sama sekali. “ Maksudnya? Tapi...kita ..?” “Tidak ada kita! Kamu saja yang  mengigau karena berharap saya mau dengan wanita binal sepertimu.” Jawab Narend sinis. Ia lantas beranjak dari kamar dan membanting pintu itu dengan keras tanpa menghiraukan raungan dari dalam kamar tadi.   * Narend memacu kecepatan mobilnya diatas kecepatan rata-rata tanpa memperdulikan hembusan angin malam karena ia membuka sedikit kaca jendela mobilnya berharap angin malam dapat membantu mengenyahkan sedikit beban dikepalanya. Tak sampai sepuluh menit mobil itu telah sampai dikediamannya yang ia tinggali dengan adik semata wayangnya yang berjarah hampir 14 tahun itu. Adik yang dengan ajaibya dikandung oleh ibunya yang telah dinyatakan tidak dapat hamil lagi. Ia memarkirkan mobilnya disebelah motor gede adiknya dan segera memasuki rumah. “Dari mana?” celetuk sang oma yang tengah duduk di ruang tengah yang mengejutkannya karena omanya itu rumahnya di Surabaya dan tadi sore ia baru bertelepon ria dengan wanita tua itu. “Oma?!” “Iya ini Oma kamu. Kamu dari mana habis mencari wanita pinggir jalan?” “Oma kapan sampai dan ini lagi inikan jam 1 pagi kenapa Oma belum tidur?” kata Narend berusaha mengalihkan topik pembicaraan. “Ckck ngeles! Oma dateng dari jam 8 tadi. Oma nunggu kamu pulang karena mbok, kamu masih ada dikantor. Tapi Oma sama sekali nggak percaya sama kamu! Insting Oma terlalu kuat untuk dibohongi, Lagipula ada bau parfum wanita disini. Wanita yang mana lagi sekarang?” cerca sang Oma. Narend menghebuskan nafas berat. Dan langsung rebahan dipangkuan Omanya. “Saya  ada masalah penting yang harus segera ditangani tadi. Dan tak ada wanita satupun malam ini.”elaknya. Andai  sang Oma tahu apa yang ia lakukan tadi yang ada ia akan dicincang lalu dijadikan sate dan lebih mengerikan lagi  ia harus mau menikahi wanita binal itu . Si wanita gold digger yang bahkan tidak bisa membuat mesinnya panas. “ Ada bau wanita ditubuh kamu, dasar pria nakal!” “ Tidak ada sama sekali! Narend berani bersumpah. Jadi, untuk apa oma kemari?” tanya Narend lagi. “ Baiklah Oma kali ini percaya sama kamu. Jadi, Oma kesini mau menuntut kamu.” “Menuntut?” “ Kamu harus MENIKAH. Secepatnya.” Menikah! Demi Tuhan dia belum siap! Dan mungkin dia akan siap kalau umurnya sudah mencapai 50 tahun. Dan lagi sekarang, tubuhnya menolak kontak dengan wanita! “ Jason akan menikah di Malang. Dia sendiri yang datang ke rumah kemarin mengabarkan berita bahagia ini. Makanya Oma tidak mau tahu kamu juga harus nikah secepetnya juga.” “Jadi maksud Oma datang  supaya Saya tidak kalah dengan si bule Jason Gemblung itu! Lucu sekali!” “Lucu kepalamu ?! Umur kamu sudah berapa ? Sudah 31 tahun. Sudah tua. Itu kalau kamu menikah sekarang, kalau dua atau tiga tahun lagi ? Itupun  kalau kamu langsung diberi momongan kalau tidak? Yang ada kamu sudah jadi Opa-opa saat kamu menggendong anak pertama kalian. Tidak lucu  kalau anak kamu minta naik kuda-kudaan kamunya tidak bisa karena kamu sudah kena reumatik duluan.” Crocos sang Oma “Oma, segalanya akan mudah kalau saya sudah menemukan jodoh yang tepat. Wanita yang saya cintai mungkin.” Dan untuk saat ini saya sama sekali belum siap, imbuhnya dalam hati. Narend membenamkan kepalanya di pangkuan sang Oma dan secara naluri sang Oma langsung membelai kepalanya. “Bukannnya tidak ada  tapi belum. Suatu saat nanti Oma yakin wanita itu pasti datang dan kamu bahkan akan tahu dia hanya lewat suaranya saja.” Kata sang Oma pelan dan meyakinkan. Semoga saja. Oma.      

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
221.0K
bc

Skylove (Indonesia)

read
108.8K
bc

His Secret : LTP S3

read
649.3K
bc

The crazy handsome

read
465.2K
bc

The Prince Meet The Princess

read
181.5K
bc

The Perfect You (Indonesia)

read
289.1K
bc

Love Match (Indonesia)

read
172.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook