" Toh pergi tidak pergi terserah mereka, akukan hanya assisten!" pikir Andira praktis. Kini wanita itu mengumpulkan semua sampah- sampah dapurnya kedalam plastik warna hitam dan mengikatnya. dengan langkah tergopoh- gopong gadis itu keluar dari pintu belakang dan memasukkan plastik hitam yang lumayan berat itu ke tong sampah. " huh capeknya..!" ucapnya dengan wajah berpeluh keringat. " Mbak pembantu baru di rumahnya Pak Narend ya?" sebuah suara mengintrupsi lenguhan Andira. wanita itu langsung berbalik dan mendapati seorang remaja seusia Nindy berdiri dibelakangnya. " Eh..Iya. Saya Andira." Ucap Andira dengan menyodorkan tangan kanannya. " Saya Muti. Pembantu Bu Joyo, rumah sebelah.''ucap gadis manis itu dengan ramah. Sekilas Andira mengamati gadis remaja itu dengan seksama, kalau

