Eps 2

1183 Words
Keluar dari unit kegiatan mahasiswa (ukm) berjalan sendiri menuju asrama karena Ghea tidak menunggunya sadar, Ghea dan teman-teman meneruskan meminta tanda tangan para senior. Badan Nayya masih terasa lemah, sakit, tapi yang lebih sakit dari itu yaitu rasa malu karena jatuh didekat banyak orang. sampai didepan asrama duduk sambil tertunduk, menghela nafas lanjut naik tangga menuju kamarnya dilantai dua masuk kamar mengambil peralatan mandi untuk membersihkan diri dan berganti baju. beruntung kamar mandi sepi jadi ga perlu antri. setelah mandi bisa lanjut rebahan agar tubuhnya kembali fit. beberapa menit berlalu masuklah Ghea.."Nay..kamu sudah disini? tadi diantar siapa?" bertanya tanpa jeda menatap Nayya yang terlihat lemah. "Aku baik-baik aja kok Ghe, cuma lemes sama maluuuuu banget. gimana kalo besok ketemu temen-temen, pasti diketawain" bibir memberengut salah satu tangannya menutupi dagu. "Kenapa mesti malu Nay, kan kamu ga sengaja jatuhnya..namanya juga musibah, sabar aja. semoga temen-temen ngerti kondisi kamu" ucap Ghea menguatkan tanpa tahu keadaan Nayya yang sebenarnya. "Aku..aku..malu ini Ghe.."memperlihatkan dagunya yang lebam parah. " Astaghfirullah..dagumu Nay, kita ke dokter aja ya. Biar diberi obat yang bisa cepet mengurangi lebam" " ga usah Ghe..aku ga papa..aku baik-baik aja kok. cuma malunya itu" "nunduk sedih. " apa kata teman-teman besok kalo lihat daguku diperban? kan ga lucu" " sabar Nay..teman-teman dikelas pasti mau ngertiin kok, ga usah terlalu dipikirkan fokus aja ke pemulihan badanmu. jangan sampe melewatkan waktu makan lagi ya.., sekarang kamu istirahat aja, biar besok udah enakan dan ga lemes lagi" ucap Ghea sambil beranjak menuju meja belajar meletakkan tas yang sedari tadi masih ada dilengan kirinya. ** Nayya bersiap mengikuti ospek hari terakhir, dengan pakaian putih hitam seperti biasa, polesan bedak bayi dan sedikit minyak kayu putih dibadan. Bagi Nayya itu sudah cukup tanpa harus bermake up tebal seperti teman-temannya yang lain. Nayya bergegas berangkat bersama Ghea, baru sampai dan duduk tiba-tiba ada yang nyeletuk " loh..kelompok kita ada kambing cewek toh, tuh berjenggot" Rayyan memicing kearah Nayya sambil menyunggingkan bibirnya tersenyum. Nayya langsung menunduk antara sedih dan marah. "kamu tega ya aku bukan kambing, ini karena jatuh kemarin. daguku lebam. bukannya bersimpati malah mencaci". ucapnya sambil berkaca-kaca. sepanjang ospek hari ini Nayya banyak menunduk untuk menyembunyikan dagunya. Rayyan beberapa kali melirik kearah Nayya, tertawa karena menurutnya itu lucu dan langka. Selesai ospek, kembali Rayyan menghampiri Nayya dan memanggilnya kambing. "kambing..langka loh kambing cewek yang punya jenggot, andai bisa beli aku beli. lucuuu..ngegemesin" sedikit berbisik disamping telinga Nayya kemudian berlalu. Nayya terlihat semakin marah dan yang pasti semakin malu untuk bertemu teman-teman. "Ghe itu cowok kok nyebelin banget ya..kalo ngomong seenaknya. g pernah peduliin perasaan orang lain, untung ini hari terakhir jadi besok sudah g ketemu lagi". "iya Nay yang sabar ya..", memeluk bahu Nayya dan mengajaknya kembali ke asrama. Malam harinya Nayya bisa bernafas sedikit lega, akhirnya bisa juga melewati masa ospek yang penuh tekanan, juga ga menyangka aja akan ketemu cowok yang menyebalkan. Bersyukur karena besok sudah mulai masuk ke fakultas masing-masing dan yang membuatnya senang hari besok Nayya ga akan ketemu lagi sama Rayyan. Di dalam kamar asrama Nayya duduk dikursi menghadap ke meja, mulai menata beberapa buku dan alat tulisnya. menyiapkan semua untuk hari pertamanya menjadi mahasiswa disalah satu fakultas sains impiannya. ** Hari yang cerah, menengadah melihat kelangit sambil memasang kaos kaki. semoga hari ini menyenangkan. Sampai digedung tempat perkuliahan Nayya mulai berkenalan dengan teman-teman barunya, mengobrol menanyakan asal daerah masing-masing. Teman barunya berasal dari seluruh penjuru Indonesia. Perkuliahan berjalan dengan lancar. pulang ke asrama bareng dengan teman sefakultasnya. Dihalaman depan asrama terlihat mahasiswa yang berdesakan didepan papan pengumuman. Alis Nayya bertaut berpikir ada pengumuman baru apa yang membuat mereka antusias melihat. "Nay...Nayya.." Ghea mengangkat tangan, memanggil Nayya untuk mendekat. Nayya mengangguk..berjalan mendekati Ghea. "Cepetan sini Nay..kita sekelas loh dikelas bahasa. Asikkan kita bisa berangkat sama pulang barengan". " Beneran Ghe.." raut muka Nayya begitu senang. "eh iya ada lagi..teman kita idola kamu tuh juga sekelas sama kita loh" "idola??? perasaan selama masuk disini aku belum mengidolakan siapa-siapa Ghe" bibir mengerucut dahinya berkerut berpikir keras. " yah gitu aja lupa Nay..kamu kan seneng banget bisa bertegur sapa lagi sama si Ray" tertawa menggoda Nayya. "Haaahhhh??? aku ga salah dengar Ghe? Ray sekelas sama kita???? serius???" semakin memberengut dan menekuk wajahnya. "Kenapa bisa ketemu lagi, kenapa??? aku punya salah apa ya, sampe bisa sekelas sama Ray yang begitu sangat menyebalkan dimata Nayya". ngomong dalam hati. " Ghe..aku pengen lihat sendiri, semoga kamu salah baca. aku sama sekali ga suka kalo harus sekelas sama dia. kalo bener lebih baik aku pindah kelas aja" sedikit ketus. " iya..lihat aja nanti kalo sudah agak longgar" sedikit tersenyum melihat Nayya yang bener-bener kelihatan tidak suka. Kerumunan sudah sedikit longgar, Nayya dan Ghea maju ke depan mendekat ke papan pengumuman. dan.. Alisbha Nayyara Ghea Amanda Rayyanka Sakya dst.. Setelah melihat dengan benar pengumumannya, Nayya berbalik dan bertanya ke Ghea, "kamu yakin Ghe nama Ray cowok nyebelin itu Rayyanka Sakya???" " yakin banget Nay..apa kamu ga pernah lihat nama di name tagnya?" itu nama lengkapnya Nay." meyakinkan Nayya yang sedikit ragu. " ya udah kita ke kantin dulu yuk, kita lihat langsung aja nanti sore pas masuk kelas bahasa, biar ga menebak-nebak."menarik tangan Nayya, menuju kantin asrama. " okey..semoga aja kamu salah baca dan nama itu milik orang lain. kan banyak yang namanya ada Ray nya" mengangkat sudut bibirnya memaksakan untuk tersenyum walaupun rasa khawatir lebih mendominasi. Duduk dikantin dengan sepiring nasi dengan lauk telur dan oseng kacang panjang, memesan teh hangat. Didepannya Ghea mengambil sepiring nasi dengan lauk ayam goreng dan es teh kesukaannya. Mulai makan dan mengobrol tapi Nayya sudah tidak fokus karena masih kepikiran. Entah kenapa Nayya begitu tidak menyukai Rayyan, padahal kalo dimata teman-temannya yang lain Rayyan adalah sosok yang baik menyenangkan. Terlihat melamun, Ghea menegur sambil menggerak-gerakkan tangannya kekana kekiri didepan mata Nayya. "Nay..kamu kenapa? kok kelihatan kurang enak makannya, melamun juga. ati-ati kesambet loh" bercanda berharap Nayya tersenyum. " Aku kepikiran Ghe, aku ga mau sekelas sama Ray, palingan nanti aku jadi bahan bullyannya. aku ga mau Ghe" menekuk wajah dan bersedih. "Sudahlah Nay..kita lihat nanti aja, jangan terlalu dipikirkan. ingat badan kamu butuh nutrisi agar tidak jatuh lagi seperti beberapa hari yang lalu." " cepet dihabisin Nay. setelah ini istirahat dan bersiap untuk kuliah bahasa".melanjutkan mengunyah makanannya dan meneguk es tehnya sampe tandas. "Iya Ghe.." ikut menghabiskan makanannya dan teh hangat yang dipesannya tadi. Makanan habis mereka berdua beranjak menuju kasir dan membayarnya. Berjalan menuju asrama, untuk istirahat dan bersiap-siap untuk kuliah bahasa. Merapikan kembali kemeja dan rok juga kerudungnya, seperti biasa Nayya hanya memoles wajahnya dengan bedak bayi dan mengoles minyak kayu putih di badannya. Sedangkan Ghea teman sekamarnya sudah siap dengan tampilan wajah yang sedikit lebih dari Nayya karena Ghea menambahkan lipgloss dibibirnya dan menyemprotkan parfum dibaju dan kerudungnya. Mengambil tas menyangklongkan dilengan kirinya, mengambil sepatu bersiap berangkat ke kampus bahasa. "Siap berangkat Nay?" Ghea menoleh bertanya sambil memasang sepatunya. "Siapppp..." berusaha menyemangati diri sendiri sambil tersenyum. Sampai di depan kelas yang akan menjadi tempat kuliahnya selama setahun kedepan, menghela nafas sebelum masuk berharap tidak akan menemukan Ray didalamnya. tetapi baru melangkahkan kakinya..didepannya tepatnya dipojok belakang kelas terlihat seorang yang dihindarinya. "huwaaaaaaaa..." teriaknya dalam hati
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD