Yunani

1629 Words
Calista baru saja melangkahkan kakinya menuju kota Athena. Kota yang selalu membuat Calista ingin sekali kembali ke tempat ini. Setelah menghabiskan waktu hampir 11 jam lamanya akhir Calista sampai di Yunani. Dan sekarang ia merasa badannya sangat lelah dan tidur adalah yang sangat Calista butuhkan saat ini. Setelah mengurus semua hal tentang imigrasi akhirnya Calista pun segera mencari taksi yang akan membawa ke hotel yang sudah ia pesan. Ia benar-benar harus segera sampai di hotel dan tidur karena matanya benar-benar tak bisa diajak kompromi. Entah sudah berapa lama Calista tertidur dengan lelapnya. Ini tidur terlelap yang Calista rasakan setelah setiap hari ia selalu disibukkan dengan segala hal yang berhubungan dengan pekerjaannya. Sebagian seorang Ceob di perusahaan Calista harus selalu bisa bangun lebih awal dan tidur larut malam. Bahkan tak ada waktu untuk dirinya sendiri karena ia terlalu sibuk soal pekerjaan. Setelah ia selesai mandi Calista pun menatap dirinya di cermin. Ia memakai sunblock agar wajahnya tidak merah ketika terkena sinar matahari. Setelah itu ia hanya memoles wajahnya dengan bedak dan lipstik warna nude agar terlihat tidak terlalu pucat. Rambut pendeknya ia biarkan terurai. Dan hari ini ia memakai hot pantas dan dress warna merah yang pendek dengan bentuk tali spageti yang memperlihatkan bahu jenjangnya. Walaupun pakaian yang dipakai Calista cukup seksi tapi masih terlihat aman karena kota Athena memang sedang panas. Setelah dirasa penampilannya sudah pas Calista segera keluar dari kamar hotelnya dan berjalan menuju restoran hotel untuk sarapan. Calista memilih memakan tuna sandwich dan ice americano yang selalu menjadi minuman favoritnya. Sesekali ia melihat ke arah luar bagaimana pemandangan kota Athena yang begitu indahnya. Hari ini ia berencana untuk berjalan-jalan di kota Athena sambil melihat beberapa pemandangan yang ada disana. Sementara itu di kantor Darrell sedang melihat kembali beberapa laporan tambahan yang ia butuhkan dari Danny. Bahkan ia melewatkan makan siangnya karena terlalu fokus dengan laporan yang harus ia selesaikan. "Tok.... Tok...." Suara ketukan pintu berbunyi dan itu membuat konsentrasi Darrell pun terpecah hingga ia pun melihat ke arah pintu ruang kerjanya. "Maaf tuan Darrell saya mengganggu. Saya hanya ingin mengantarkan makan siang untuk tuan Darrell. Karena saya lihat anda belum keluar dari ruang kerja dan tak makan apapun sejak tadi," kata Danny sambil membawa burger untuk makan siang Darrell. Darrell melihat burger yang dibawa Danny untuk dirinya. Ia benar-benar sampai lupa waktu ketika sudah fokus bekerja. Dan ketika ia sedang sibuk bekerja seperti ini Calista lah yang selalu mengingatkan dirinya untuk tak lupa makan. Dan tentu saja mendapat perhatian seperti itu membuat Darrell sangat bahagia. Karena ada seseorang yang perhatian kepada dirinya. Tapi semua itu tak pernah terjadi lagi sejak 2 tahun terakhir karena hubungannya dengan Calista benar-benar sudah hancur. "Makasih Danny. Saya memang lagi fokus membaca laporan yang kamu berikan kepada saya. Dan saya minta nanti jam 2 kita akan mengadakan meeting besar untuk membahas soal kerusakan yang terjadi di perusahaan ini. Ternyata setelah saya baca laporan-laporan yang kamu berikan kepada saya kerusakaan yang di alami perusahan jauh lebih parah dari apa yang saya pikirkan. Jadi kumpulankan semua manager dan kepala bagian untuk meeting siang ini. Dan pastikan bapak Leonard harus datang ke meeting siang ini," perintah Darrell dengan tegasnya. Danny mengerti dengan perintah yang sang boss pinta. "Danny apa kamu sudah memblokir kartu kredit bapak Leonard?" tanya Darrell lagi. "Saya sudah memblokir semua kartu kredit yang dimiliki bapak Leonard. Dan ketika saya memblokir kartu kredit itu bapak Leonard langsung emosi kepada saya. Bahkan bapak Leonard ngotot ingin menemui tuan untuk meminta agar kartu kredit miliknya jangan di blokir lagi. Tapi seperti apa yang tuan perintahkan bahwa tuan tidak ingin bertemu dengan bapak Leonard maka saya pun mengatakan jika tuan Darrell tidak bisa ditemui untuk saat ini," jawab Danny panjang lebar. "Bagus Danny. Biar nanti saja ketika meeting saya akan bertemu dengan pak Leonard. Dan kamu pastikan semuanya berjalan dengan lancar. Jika perlu siagakan security untuk memastikan tidak ada kegaduhan selama meeting berlangsung," perintah Darrell serius. "Baik tuan Darrell. Saya akan pastikan semua orang akan datang dalam meeting siang ini. Kalau begitu saya permisi dulu karena saya harus segera menyiapkan meeting siang ini." Danny pun undur dari ruang kerja Darrell dan bersiap mengerjakan apa yang sang boss pinta. Setelah Danny pergi Darrell pun memakan burger yang dibawa oleh Danny tadi. Ia memakannya secara perlahan sambil melihat ponselnya. Ternyata ada pesan dari Julian yang mengatakan jika Calista sudah berangkat ke Yunani. Mendengar Calista pergi berlibur membuat Darrell ingin menyusul Calista ikut pergi ke Yunani. Tapi apa daya banyak hal yang harus ia kerjakan disini. Apalagi setelah membaca beberapa laporan perusahaan yang ternyata sangat parah. Karena banyak sekali penyelewengan yang dilakukan oleh orang-orang di perusahan ini dan diantara orang-orang itu ada nama sang kakak tiri yang bernama Leonard yang ternyata selama ini memanipulasi data-data yang ada di perusahaan. Pantas saja perusahaan ini tak memiliki keuntungan bahkan cenderung mengalami kerugian yang besar. Mungkin selama 3 tahun kedepan perusahaan ini akan bangkrut. Ternyata ini alasan sang kakek kembali ke sini dan meminta dirinya untuk memimpin perusahaan yang ada disini. Karena sang kakek tahu jika Leonard tak pernah bisa mengurus perusahaan dengan baik. Darrell pun segera menyantap habis burger yang Danny berikan untuk dirinya. Karena Darrell harus mengisi perutnya agar ia bisa menggandakan meeting hari ini. Ia yakin meeting hari ini tidak akan berjalan dengan lancar. Bahkan Darrell yakin benar akan ada banyak makian yang akan ia dengar nantinya. Karena Darrell tahu di meeting hari ini ia akan membuang orang-orang yang merusak perusahaan termasuk sang kakak tiri yang sudah membuat perusahaan ini diujung jurang kehancuran. Tepat pukul 2 siang ketika beberapa orang penting di perusahan ini sudah datang ke ruang meeting yang telah di siapkan Danny. "Tuan Darrell semua orang sudah berada di ruang meeting sekarang," kata Danny menyampaikan pesan kepada Darrell. "Kita kesana sekarang Danny karena saya harus pulang lebih awal karena kakek ingin saya datang ke rumahnya nanti untuk makan malam." Darrell pun sudah berdiri dari kursi kerjanya. Dengan raut tegas dan datar Darrell pun berjalan menuju ke ruang meeting. Dan ketika masuk seluruh orang yang berada disana langsung menatap kearah Darrell dengan pandangan intimidasi dari beberapa orang terutama kakak tirinya. "Selamat siang semuanya. Terima kasih sudah datang ke meeting hari ini. Sebelumnya perkenalkan saya Darrell David Lewinsky CEO baru di perusahan ini menggantikan pak Leonard. Karena bapak Roberto Lewinsky menunjuk saya untuk mengatasi masalah yang ada di perusahan ini. Dan setelah saya memeriksa beberapa laporan saya menyadari terjadi banyak manipulasi dan banyaknya kesalahan yang membuat perusahan ini di ujung kebangkrutan. Jadi dalam meeting hari ini saya akan mengatakan beberapa keputusan yang saya ambil untuk membuat perusahaan ini bangkit kembali," kata Darrell membuka meeting hari ini. Suasana pun sedikit tegang ketika Darrell membuka suaranya. Apalagi ketika mendengar Darrell akan memaparkan keputusan yang berhubungan dengan perusahaan. "Apa maksud kamu mengganti posisi saya sebagai CEO di perusahan ini. Sudah dari 3 tahun yang lalu saya adalah CEO di perusahan ini jadi keputusan kamu tidak sah," kata Leonard dengan suara yang penuh emosi. "Anda bisa menanyakan hal ini secara langsung dengan bapak Roberto Lewinsky karena beliau yang meminta saya untuk menggantikan posisi anda disini. Karena beliau melihat kinerja anda selama tiga tahun terakhir tidak ada hasilnya bahkan saya melihat anda memanipulasi sejumlah dana perusahaan untuk kepentingan pribadi. Dan bapak Roberto Lewinsky memberikan saya wewenang penuh untuk memutuskan apapun untuk kebaikan perusahaan." Darrell pun berbicara dengan tenang dan tak akan pernah mau terpancing dengan segala hal yang dilakukan Leonard. "Hei dasar anak pembantu seharusnya kamu sadar diri dengan posisi kamu. Kamu itu hanya anak dari seorang pembantu yang tiba-tiba datang untuk mengambil kekayaan dari keluarga Lewinsky. Dan saya sebagai anak tertua di keluarga Lewinsky tak akan membiarkan anak pembantu seperti kamu mengambil apa yang bukan hak kamu," kata Leonard sambil menunjuk ke arah Darrell. Sebenarnya Darrell ingin menonjok muka kakak tirinya itu karena sudah menghina sang ibu. Tapi niatnya itu ia urungkan karena ia tak mau terlihat tidak profesional. "Terserah anda mau berbicara apa tentang saya. Dan asal Anda tahu bapak Roberto Lewinsky sudah menunjuk saya sebagai pewaris tunggal dari semua kekayaan keluarga Lewinsky. Dan anda beserta ibu anda tak berhak mendapatkannya karena semuanya sudah sah atas nama saya," jawab Darrell dengan tatapan yang mematikan. "Kamu..." Leonard berteriak marah mendengar kata-kata dari Darrell. Ia tak akan pernah membiarkan Darrell mendapatkan apa yang bukan haknya. Leonard pun memilih pergi dari tempat meeting. Ia sudah tak tahan berada disini. Sedangkan Darrell pun melanjutkan meeting hari ini dan ia juga mengeluarkan beberapa keputusan yang membuat orang-orang disana menatap tak suka kepada Darrell. Tapi Darrell tak peduli baginya apa yang ia lakukan saat ini adalah untuk kebaikan perusahaan. Sementara di Yunani Calista benar-benar menikmati liburannya dengan penuh suka cita. Seharian ini ia berjalan-jalan di pusat kota Athena. Melihat bangunan kuno dan bersejarah. Serta melihat pemandangan alam yang begitu menyejukkan matanya. "Cal kamu dapat cowok bule gak disana?" tanya Audy lewat sambungan telepon. "Audy Rastanty aku ke Yunani bukan mau cari cowok bule tapi aku ke Yunani buat liburan. Lagian aku emang lagi gak mau bahas soal cowok dulu,"jawab Calista sambil meminum ice lemon teanya. "Iya deh yang gak bisa move on dari Darrell," sindir Audy. "Siapa bilang aku belum move on. Aku sudah lama move on jadi jangan pernah bawa-bawa nama laki-laki itu lagi," kata Calista dengan nada marah. Tanpa menunggu lagi Calista pun menutup telepon dari sahabatnya itu. Moodnya tiba-tiba hancur ketika nama laki-laki itu di sebut lagi. Laki-laki yang sudah membuat hati dan hidupnya berantakan. Dan ia tak ingin setelah ia liburan ia tak ingin berurusan dengan Darrell David Lewinsky lagi. Wah kira-kira omongan Calista bisa terwujud tidak ya? Apakah mungkin ia tak ingin terlibat lagi dengan Darrell? See you next chapter... Kasih lovenya ya biar bisa update setiap hari... Happy reading....
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD