Target Dirgantara 2 ( Nadira)

1375 Words

Dirgantara pulang sebelum aku. Mungkin itu karena akhir minggu jadi tugas di pabrik cepat selesai. Tapi anehnya, ia tidak memberiku perintah apapun. Begitu aku masuk, tidak ada sapaan, maupun celaan yang biasa ia katakan. Dirgantara masuk kamarnya dan bilang akan sibuk hingga malam. Aku jadi urung bertanya tentang masalah Sisil. Wajah muramnya lebih seram hingga aku menggidik sendiri. Beban berat macam apa sampai Dirgantara enggan bicara? Hingga jam sepuluh malam, aku yang lelah memutuskan untuk merebah. Tidak banyak yang bisa aku kerjakan selain membersihkan barang-barang dan menyedot debu yang sebenarnya tidak kotor sama sekali. Dapur juga lemari pendinginpun tidak perlu ditata ulang atau dilap. Semua jauh dari kata berantakan. Jadi, sebenarnya buat apa aku menginap dan diperkerjakan 2

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD