Lelaki yang di sukai Sahabat Khalisa

1241 Words
Tidak lama kemudian pintu kamar kos Lisa terbuka. Di depan pintu sudah berdiri Jeni, sahabat Lisa dengan memangku laptopnya. "Malam ini aku nginep di sini yaLisa" ucap Jeni sambil masuk ke kamar kos Lisa. Tempat kos Jeni memang satu gedung dengan kamar kos Lisa. "Terserahlah," jawab Lisa lesu sambil kembali menutup dan mengunci kamar kosnya. Lisa berjalan ke arah Jeni yang sekarang sudah duduk di depan laptopnya yang telah ia nyalakan. "Lemas akuJen" ucap Lisa sembari merebahkan kembali tubuhnya di atas single bed. "Gara-gara harus mengulang makalah pak Bayu?" "Sini aku bantuin." "Mana laptop kamunya?" tanya Jeni menawarkan jasa sambil melihat ke arah Lisa. "Bukan ituJen" jawab Lisa sambil mendudukan tubuhnya. "Terus?" tanya Jeni sambil bangkit dari duduknya dan menghampiri Lisa. Jeni melihat ada sesuatu yang tidak beres dengan sahabatnya itu. Kini Jeni duduk di sebelah Lisa. Jeni menepuk pundak Lisa, "ceritalah padaku Del. Kali aja aku bisa membeJenin solusi." "Atau setidaknya kamu akan lebih tenang setelah cerita. Bagaimana?" tanya Jeni pelan. Lisa menunduk, kemudian ia menatap wajah Jeni sahabatnya dengan tatapan mata sendu. "Aku di suruh nikah," ucap Lisa. "Apa?! Serius?" tanya Jeni tidak percaya. "Terus kamu mau?" "Gatau Jen aku masih bingung." "Ko bisa sih? Mau cerita sama aku?" tawar Jeni. Lisa menggelengkan kepalanya. Entah kenapa ia merasa tidak mau bercerita soal ini pada Jeni. "Ya sudahlah kalau begitu. bagaimana kalau kita nonton film horor saja? Biar kamu bisa lupa sejenak masalahnya? " ajak Jeni sambil tersenyum. "Enggak ah," tolak Lisa sambil merebahkan tubuh di single bednya. "Kalau kamu mau nonton, nonton saja ya." "Aku sangat lelah." "Baiklah," jawab Jeni tak bisa memaksa. Kasihan sekali Lisa, batin Jeni sambil berjalan kembali ke arah laptopnya. *** [Keesokan harinya. Kampus] Seperti biasa Lisa dan Jeni berjalan bersama ke kampus. Saat mereka baru saja berjalan memasuki gerbang kampus, suara notifikasi pesan masuk grup terdengar dari saku celana Lisa dan Jeni. Kedua mahasiswi itu langsung membuka pesan yang masuk dari grup kelasnya itu. Saat mereka selesai membaca pesan itu, keduanya memanyunkan bibir. "Ah! Kalau atau dosennya nggak akan masuk bisa tiduran dulu aku di kamar!" seru Jeni. "Sama," Lisa mengiyakan. "EhLisa aku punya ide!" "Apa?" "Ayo ikut aku!" ajak Jeni. *** [Fakultas Teknik] Lisa dan Jeni kini sudah berdiri di lantai satu gedung fakultas teknik arsitektur. "Ngapain kita ke sini?" tanya Lisa heran. "Liatin kesayangan aku," jawab Jeni asal. "Maksudnya siapa?" gumam Lisa. "Kamu punya pacar anak Teknik?" tanya Lisa dengan wajah kaget. Karena setahunya Jeni belum pernah jalan berdua dengan lelaki, sama sepertinya. Lisa dan Jeni sama-sama tidak mau pacaran. "Hito," jawab Jeni. "Oh." "Apa?" tanya Lisa kaget. "Kenapa sayang?" ucap Jeni sambil tersenyum ke arah Lisa. Lisa menepuk jidatnya. "Jadi kita kesini untuk melihat Hito?" gumam Lisa. "Diam!" "Yayang Hito datang!" ucap Jeni yang melihat Hito mulai berjalan ke arahnya. "Ayo kita pura-pura duduk!" Jeni menarik tangan Lisa. "Ya ampun," gumam Lisa saat Jeni menarik tangannya. Tak lama kemudian Lisa dan Jeni sudah duduk satu bangku. Keduanya pura-pura membaca buku. Hito dan kedua teman di sisi kanan kirinya berjalan melewati Lisa dan Jeni. Saat Hito melewati bangku yang diduduki Lisa dan Jeni, Jeni menghirup wangi parfum Hito sampai ia memejamkan matanya. Tidak lama kemudian setelah Hito hilang dari pandangannya, Lisa melihat ke arah Jeni. "Hey! Bangun!" "Apa sih Del?" tanya Jeni tanpa membuka matanya. "Katanya mau lihat yayang, ko malah nutup mata? Heran!" ucap Lisa sambil bangkit dari duduknya dan berjalan menjauhi Jeni. "Ayo kita pergi!" ajak Lisa. Jeni membuka mata dan ia melihat ke sekitar, ternyata Hito dan kedua temannya sudah tidak ada. Kemudian ia melihat Lisa sudah berjalan meninggalkannya. "Del tunggu!" teriak Jeni. Sementara Lisa terus saja berjalan menjauhi Jeni. Tidak lama kemudian, Jeni berhasil berjalan di sisi Lisa. Mereka berdua berjalan keluar dari kawasan fakultas teknik. "Del apa kamu mencium wangi parfum Hito?" "Wanginya sangat menyenangkan, aku serasa di hipnotis olehnya." "Dia terlalu berlebihan dalam segala hal, aku tak suka!" "Tak suka Hito maksudnya?" "Hem," jawab Lisa. "Awas nanti jatuh cinta," ledek Jeni. Lisa hanya tertawa. "Aku dan dia itu bagai bumi dan langit," ucap Lisa. "Kamu buminya, dia langitnya?" tanya Jeni. "Terbalik." "Dia buminya, aku langitnya," jawab Lisa sambil nyengir. "Ko bisa kamu yang dilangit sih?" "Terserah dong." "Intinya dia dan aku tidak mungkin saling kenal." "Mungkin aku tahu dia, karena aku tahunya juga dari kamu." ucap Lisa sambil melihat ke arah Jeni. "Tapi dia tidak apa peluang untuk tahu tentang aku," jelas Lisa. "Aku tidak suka orang yang terlalu berlebihan," ucap Lisa. "Ma'af ya" ucap Lisa ke arah Jeni. "Tidak masalah." "Setiap orang punya selera bukan?" tanya Jeni sambil tersenyum. "Dan bukankah itu baik, kamu tidak suka Hito jadi sainganku tidak bertambah." "Ayo ke perpus!" Jeni menarik tangan Lisa. "Baiklah, aku juga ingin meminjam beberapa novel untuk dibaca nanti," ucap Lisa. Akhirnya Lisa dan Jeni meninggalkan gedung fakultas teknik menuju perpustakaan kampus. "Kita kemari hanya untuk melihat Hito selintas? Aduh! Capek deh!" seru Lisa sambil menepuk dahinya. Di sisi lain Hito tersenyum melihat kepergian Lisa dan Jeni. Hito melihat Lisa dan Jeni dari lantai dua gedung fakultas teknik. Tepatnya di depan kelasnya. Saat Hito asyik melihat kedua mahasiswa yang berjalan sambil bercanda itu, getaran ponsel di dalam sakunya mengalihkan perhatian Hito. Hito mengangkat panggilan itu dan setelah melihat siapa yang menelpon, Hito langsung mengangkat panggilan itu. *[Panggilan di telepon]* "Halo pak," ucap Hito membuka obrolan. "Iya Waalaikumsalam." "Baik pak Alhamdulillah." "Iya, aku siap." "Iya pak. Aku juga serius, menikah bukan hal yang main-main." "Iya." "Baik." "Waalaikumsalam." *[Panggilan Berakhir]* Hito memasukan ponselnya kembali ke dalam saku dan ia tidak lagi melihat Lisa dan Jeni berjalan di kawasan fakultas teknik. "Aku akan menikahimu," gumam Hito. *** Satu Minggu Kemudian. [Kampus] Saat Lisa dan Jeni berjalan ke arah fakultas pendidikan, Hito dan teman-temannya melewati Lisa dan Jeni. "Emang sih wangi, tapi kebanyakan," gumam Lisa sambil menatap ke arah Hito. "Ya ampun babang tamvan! Lopyu!" ucap Jeni pelan setelah Hito dan teman-temannya jauh darinya. "Aish! Braninya kalau sudah jauh aja," ledek Lisa. "Hem, entah kenapa rasanya aku malu kalau bilang aku suka padanya. Terlalu banyak yang mengidolakannya hingga aku takut kena bully," ucap Jeni. "Hito itu mahasiswa tingkat akhir yang paling tampan, mapan dan perfect. Dia sangat suka kebersihan dan menjadi idola kampus." "Aku merasa kalah jauh jika dibandingkan dengan sainganku yang lain," keluh Jeni. Sementara Lisa biasa saja menanggapi seorang Hito yang katanya idola kampus itu. "Come on Del! Kamu juga mengakui kan dia itu cowok populer di kampus ini? Calon Arsitek!" ucap Jeni sambil melihat ke arah Lisa. "Enggak tuh. biasa aja. Bagiku dia sama seperti mahasiswa lain," ucap Lisa datar. Jeni menghentikan langkahnya, begitupun dengan Lisa. "Ah pokoknya aku suka sama Dia." "Pasti dia akan merancang rumah impian untuk keluarganya kelak, " ucap Jeni sambil memejamkan matanya. Karena tak mendapat respon dari Lisa, Jeni membuka matanya dan ternyata Lisa sudah melangkah pergi. "Lisa!!!" teriak Jeni. Tapi Lisa mengabaikannya. "Del tunggu!" "Anak itu emang ya!" gerutu Jeni. [Siang Harinya di Kampus] Lisa tersenyum ketika keluar dari ruang dosen. "Alhamdulillah, akhirnya makalahku di terima sama pak Bayu," ucap Lisa penuh syukur. "Semoga hari ini ku mendapat kebahagiaan yang lain," harap Lisa. [Fakultas Teknik] Sementara di sudut lain di kampus itu. Hito berjalan cepat ke arah parkiran. "Mau kemana bro?" tanya salah satu teman Hito yang baru datang. "Bokap gue masuk RS lagi." "Tolong izinin gue ya! Gue harus segera ke kota B Sekarang," ucap Hito sambil menaiki motor gedenya. "Ia, hati-hati!" Setelah Hito mengangguk pada teman sekelasnya, ia pun langsung melajukan motornya keluar dari area parkir fakultas teknik. []
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD