Chapter 3 - Perselingkuhan

1075 Words
“Malam Pak Robby. Ini ada makanan biar bapak semangat jaga pos kita.” kata Kael sembari memberikan pizza kepada satpam perumahan yang berjaga malam itu. “Terima kasih ya Pak Kael.” ujar Robby sembari tersenyum. “Sungguh pria yang sangat baik. Semoga dia mendapat anugerah yang terbaik.”batin Robby mendoakan Kael. Kael melanjutkan mengendarai mobilnya secepat yang dia bisa agar istrinya tidak menunggu lama. Walaupun belum dikaruniakan keturunan, namun mereka berdua tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut. Mereka juga sudah mencoba berbagai cara untuk memiliki keturunan mulai dari bayi tabung, inseminasi dan juga mengkonsumsi obat-obatan herbal. Seratus meter sebelum sampai di rumah, Kael memarkir mobilnya di pinggir jalan. Dia berjalan kaki ke rumah untuk memberikan kejutan kepada istrinya. Kael juga sudah membeli sebuah kalung emas dan juga sebuah cincin berlian sebagai kado ulang tahun pernikahan mereka. Sesampainya di pintu rumah, Kael masuk perlahan-lahan untuk memberi kejutan kepada istrinya. Tapi ada hal yang membuat Kael penasaran. Dia mendengar suara istrinya mendesah di dalam kamar mereka. “Apa Riska sudah tidak sabar sehingga dia melakukan mastrubasi. Ah ya udahlah, aku kejutkan aja dia.“ batin Kael Kael membuka pintu kamar sambil berusaha mengejutkan istrinya. Istrinya  memang terkejut tapi Kael jauh lebih terkejut. Kael melihat istrinya sedang “begituan” dengan seorang pria muda yang tidak dia kenal. “Riska… apa yang kau lakukan ini.” teriak Kael emosi Pria itu buru-buru memakai pakaianya untuk lari dari situasi yang tidak diduga. Kael menangkap pria itu dan memukulinya hingga babak belur. “Pergi sana. Dan jangan pernah tunjukkan kembali mukamu kalau kamu masih ingin hidup.” ancam Kael mengusir pria itu Pria itu pergi dengan tertatih-tatih dengan luka lebam di wajahnya. Riska sangat ketakutan melihat Kael yang sedang marah. Dia tidak menyangka Kael tiba secepat ini. “Riska, tolong kamu jelaskan, kenapa kamu melakukan ini.” kata Kael sembari mencoba menahan emosinya “Sayang.. maaf.. aku khilaf.” kata Riska berlutut memegang kaki Kael “Ok.. aku tidak akan memaafkanmu sebelum kamu cerita kenapa kamu melakukan ini.” “Baiklah.. aku akan cerita.” kata Riska berdiri. “Aku selalu kesepian. Aku juga butuh kasih sayang. Kamu selalu lembur dan mengutamakan pekerjaanmu. Jadi aku mencoba mencari kasih sayang dari aplikasi chat itu.” kata Riska memberi penjelasan “Jadi kamu dapatkan pria itu dari aplikasi tidak jelas itu.” “Itu aplikasi percakapan , bukan aplikasi tidak jelas. Setidaknya disitu aku bisa curhat apapun” ujar Riska “ Tapi.. semua yang kulakukan kan untuk kebahagiaan kita Riska. Aku.. ahh…” kata Kael menggenggam erat kepalan tangannya “Maafkan aku ya sayang… aku berjanji tidak mengulanginya. Aku berjanji akan setia selamanya.” Kata Riska dengan mencucurkan air mata “Maaf Riska.Aku ingin sendiri. Aku tidak bisa menerima ini.Kamu bahkan berani mengkhianati pernikahan kita di hari jadi pernikahan kita ” Kata Kael meninggalkan Riska sendiri di kamar itu dan melangkah ke mobilnya Riska menangis menyadari kesalahan besar yang telah dilakukannya. Dia lupa hari ini adalah hari pernikahannya.   Kael mengendarai mobil Lamborghininya selama sejam mengelilingi kota itu. Dia merenungkan selama sejam itu kenapa peristiwa ini terjadi. Apakah itu karena kesalahannya yang sibuk dalam bekerja? Kael menangis sejadi-jadinya di dalam mobil yang dia berhentikan di salah satu pom bensin. Setelah menenangkan dirinya, Kael menelpon Sophia “Hallo Sophia, sedang sibuk.” tanya Kael “Malam Pak Kael. Loh.. tumben menelpon jam 10 malam begini.” “Sophia, aku sedang ada di kafe kita. Kamu  datang kemari ya “ “Ok bos. Aku bersiap dulu ya.” Setengah jam kemudian, Sophia tiba di kafe itu. Dia melihat Kael sedang tertunduk lesu dan terlihat sudah mabuk. “Bos, kamu kenapa? Ada masalah dengan Riska?” tanya Sophia penasaran “Riska selingkuh. Duniaku terasa runtuh. Aku sangat sangat marah. Tapi aku sangat mencintai Riska. Aku tidak tega untuk memukulnya. Jadi aku lampiaskan kemarahanku dengan minum-minum di kafe ini.” “Sudahlah bos. Sudah cukup minumnya. Besok bos juga harus memimpin meeting kan? ujar Sophia mengambil botol Whiskey dari tangan Kael “Tapi aku butuh melampiaskan kekesalanku ” “Ya udah. Bos ayo kita ke apartemenku aja untuk melampiaskan kekesalan bos.” kata Sophia sembari membopong bosnya yang sudah mabuk Sophia membawa Kael dengan mobilnya menuju apartemennya. Sesampai di apartemen, Sophia membopong bosnya yang sudah mabuk ke dalam apartemennya. Sophia membaringkan bosnya di tempat tidurnya dan membiarkan bosnya tertidur dengan lelapnya. Sophia memandangi pria yang berbaring di tempat tidurnya itu. Dia ingin sekali menyosor bibir bosnya itu. Tapi dia menahan diri karena tahu tindakannya akan membuat hubungannya dengan bosnya akan merenggang. Keesokan harinya , Kael terkejut dia berada di dalam kamar yang tidak asing baginya.  “Bukannya ini apartemen Sophia. Owh apa kami melakukan “itu” “ kata Kael melihat dirinya. Ternyata dia hanya salah paham. Dia masih berpakaian utuh dan prasangkanya tidak terjadi. Kael melangkah keluar dari kamar itu dengan agak sempoyongan karena kepalanya masih terasa pusing “Bos, silahkan minum ini dulu.”kata Sophia memberikan Teh Herbal setelah dia keluar dari kamar “Apa ini Sophia.” "Itu Teh Herbal untuk meredakan efek mabuk bos.” Kael meminum teh pemberian Sophia. Dia merasakan pusingnya berangsur angsur berkurang. “Sophia , maaf ya sudah merepotkan mu kemarin. Aku bingung harus curhat kepada siapa untuk membicarakan masalahku .” kata Kael “Tidak masalah bos. Bos juga menolongku di saat aku di posisi yang bos alami sekarang.”kata Sophia tersenyum “Sophia manis juga kalau tersenyum.” batin Kael “Bos, ayo kita sarapan. Tapi alakadarnya ya bos.” kata Sophia menunjukkan makanan-makanan enak di meja makannya “Terimakasih ya Sophia. “ Saat mereka sedang asyik sarapan, pintu apartemen Sophia diketuk berkali-kali. Kael membuka pintu dan melihat Antoni di depannya ‘Ka..kamu siapa? Sophia ada di dalam?” tanya Antoni sombong “Siapa bos? " tanya Sophia mendekati Kael yang berdiri di pintu dan terkejut mengetahui mantan suaminya mendatanginya lagi “Kamu? Kenapa kamu kemari lagi? Kan sudah saya katakan kalau aku tidak mau bertemu denganmu lagi. Pergi dari sini atau aku lapor polisi.” ancam Sophia “Sophia, tolong beri aku satu kesempatan lagi. Aku masih mencintaimu” Antoni merengek sambil berlutut agar Sophia luluh “Mas.. mas.. Sophia bilang dia tidak mau bertemu dengan Anda. Tolong silahkan pergi.” kata Kael sembari mengingatkan Antoni “Ini tidak ada urusannya denganmu. Jangan ikut campur. Pergi sana !!!” ujar Antoni marah. “Eh pria kurang ajar. Kamu yang tidak diundang ke tempat ini. Kamu yang pergi. “ kata Sophia membela Kael.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD