BAB 32

1806 Words
“Cend, apa dua orang itu masih menunggu disana?” tanyaku pada manager manusiaku. Aku sudah berada dua jam lebih di lokasi pemotretan dan berharap mereka menyerah untuk menungguku dan memilih untuk pulang saja. “Terakhir aku tanyakan pada temanku mereka masih menunggu disana, tidak bergerak sedikitpun dari tempat duduk mereka. Apa yang mereka inginkan darimu Kim? Haruskah aku yang mengurusnya untukmu?” tawarnya. “Emm, bisakah kau carikan tempat tinggal dengan sistem keamanan yang sangat tinggi dan ketat?” “Kau ingin pindah tempat tinggal? Bukankah apartemen yang kau tinggali saat ini memiliki sistem keamanan yang sangat tinggi dan ketat seperti yang kau sebutkan? Aku bahkan hanya bisa menunggu di bawah, di parkiran luar.” Apartemen yang kutinggali sekarang memang memiliki keamanan yang sangat ketat, tapi hampir setengahnya diisi oleh vampire karena pemilik gedung apartemen itu juga seorang vampire. Aku bisa saja menyuruh Aunt Maureen dan Ivana tinggal disana untuk sementara, tapi bagaimana dengan vampire lain yang juga tinggal disana? Mereka tidak akan diincarkan, kan? “Kim? Mau aku carikan beberapa? Banyak apartemen yang bagus, tapi aku tidak tahu itu sesuai dengan yang kau inginkan atau tidak,” sahut Cendric lagi. “Ya, tolong Cend, apartemen dengan sistem keamanan yang sangat ketat.” Jawabku. Tapi bagaimana jika apartemen dengan keamanan yang sangat ketat juga ternyata bisa ditembus dengan sangat mudah. Jika orang yang mengikuti Aunt dan Ivana adalah Uncle Alec, apalagi dia masih berkeliaran diluar sana dengan bebas bukankah mereka lebih mudah ditangkap ketika sedang bepergian sendiri. Aku mengacak rambutku yang baru saja ditata tanpa sadar. “Apa yang kau lakukan Kim?! Aku sudah menata gaya rambutmu ini selama satu jam lebih dan kau mau merusak hasil karyaku?!” Omel seorang penata rambut. “Maaf, aku sedang banyak pikiran…” “Memangnya kau sedang memikirkan apa sampai mengacak rambutmu? Apa kau dan Jayden sedang bertengkar? Haah… aku harus cepat memperbaiki rambutmu dengan cepat,” gerutunya sambil menata kembali rambutku. “Aku dan Jayden baik-baik saja, kenapa kau berpikiran aku sedang bertengkar dengan Jayden?” “Sejak kau datang, wajahmu seperti ditekuk dan bibirmu terlihat seperti angsa,” dia memeragakan bagaimana bibir angsa itu, “lalu ketika sedang menunggu pun kau banyak melamun seperti sedang memikirkan sesuatu. Kau kan sedang hangat-hangatnya dengan Jayden, aku tahu pasti sulit berkencan dengan orang seperti dia, dia terlalu sempurna. apa kau diserang oleh fansnya lagi? mereka berbicara buruk tentangmu lagi?” “Tidak, aku tidak pernah membaca hal-hal tentang itu sama sekali. Hubunganku dengan Jayden baik-baik saja, apa ada gosip tentangku dan Jayden?” “O-oh, kukira kau dan Jayden sedang tidak baik karena sejak tadi kau seperti banyak pikiran…” “Jangan membuat gosip yang aneh-aneh tentangku atau Jayden, itu sia-sia saja karena aku tidak akan pernah membaca atau mendengarnya, sebaliknya akan ada orang yang menuntutmu karena menyebarkan berita bohong.” “Hei, bagaimana mungkin aku melakukan hal itu, percakapan ini hanya antara kau dan aku saja. Kenapa kau malah ingin menuntutku,” protes sang penata rambut ini. “Dengan suaramu yang seperti itu bukankah semua orang yang ada disini bisa mendengarnya? Jika kau tidak mau menutup mulutmu dan bekerja lebih baik tukar saja dengan temanmu yang lain.” Aku menatapnya tajam melalui pantulan cermin. Orang itu langsung terdiam dengan gugup. *** Akhirnya selesai juga, jika aku masih manusia mungkin saat ini aku merasa sangat kelelahan dan ingin segera merebahkan diriku diatas kasur. Aku merindukan perasaan itu seperti dulu, sekarang aku merasa energiku selalu terisi penuh bahkan tidak perlu tidur sama sekali. Mungkin aku juga sanggup untuk berlari selama 24 jam tanpa mengeluarkan keringat sedikitpun. “Kim, ada yang ingin bertemu denganmu. Katanya kau sangat mengenal orang ini,” Cendric menghampiriku setelah aku berganti baju dengan yang lebih nyaman. Pikiranku langsung tertuju pada Aunt Maureen yang menghampiriku kemari. “Sudah kubilang untuk menunggu dengan tenang disana, kenapa dia malah datang kesini,” ucapku dengan kesal. Aku segera berjalan untuk menemui Aunt Maureen. “Tapi Kim orang itu… dia bukan….” Aku sama sekali tidak mendengar apa yang diucapkan Cendric. Aku melihat sekeliling ruangan untuk mencari sosok Aunt Maureen tapi yang kutemukan bukanlah dia. Dengan cepat aku menghampirinya. “Granma, kenapa kau datang kemari?!” seruku begitu sampai dihdapannya dan tak lupa pelukan hangatku untuk Granma Lilie.”Kau datang sendirian? Kenapa tidak memberitahuku dullo akan datang,” “Aku ingin membuat kejutan untukmu, aku menghubungi managermu dan ternyata kau sedang ada disini. Kau terlihat sangat cantik dengan makeup itu, aku nyaris tidak bisa mengenali wajahmu” Granma tersenyum memujiku. “Berarti wajahku terlihat begitu jelek tanpa makeup? Hm, begitu ternyata...” “Ya ampun, wajahmu tanpa makeup jauh lebih cantik, alami dan sangat dirimu. Aku hanya bingung, apa benar ini Kim yang pernah tinggal denganku, kenapa kau sangat berbeda sekali.” Granma dan aku tertawa lepas. “Kau sudah jauh lebih sehat dari sebelumnya Granma, sudah bisa berjalan tanpa alat bantu benar-benar kemajuan yang sangat hebat. Kuharap kau sehat selamanya Granma,” ucapku tulus. “Aku sudah berjuang untuk bisa pulih dan berdiri dengan kedua kakiku sendiri. Untuk menginginkan sesuatu, kami harus berjuang untuk mendapatkannya tak peduli seberapa perih dan sulit jalan yang diambil. Akan ada hari dimana kita bisa tersenyum senang dan tertawa kembali.” “Apa terjadi sesuatu Granma? Ada yang ingin kau sampaikan padaku?” aku merasa perkataan Granma barusan menyimpan maksud yang tersembunyi. “Banyak yang terjadi kemarin,” Granma menatapku lekat, seolah sedang mempertimbangkan sesuatu sebelum mengatakannya padaku. “Kami merasa tidak tahu harus bagaimana menghadapi situasi ini, ini sangat baru… kami tidak memiliki pengalaman maupun pengetahuan tentang hal ini.” Kami? apa yang dimaksud dengan Granma, apa keluarganya sedang mengalami masalah besar? “Kau bisa menceritakannya padaku, tidak perlu sungkan. Mungkin aku bisa sedikit membantu masalahmu,” ucapku tanpa tahu apapun. “Apa kau benar-benar akan membantuku, Kim?” tanyanya lagi. “Tentu, jika aku bisa melakukannya kenapa tidak,” jawabku dengan yakin. “Ayo kita bicarakan ini di mobilku, aku merasa tidak nyaman membicarakan ini ketika banyak orang yang akan menguping kita.” “Cendric.” Aku memanggil Cendric, “Aku ingin mengantar Granma ke mobilnya dulu, tolong bereskan barang-barangku yang masih ada disini.” ucapku begitu melihat Cendric. Aku berjalan mengikuti Granma menuju mobilnya sambil memikirkan masalah apa yang sedang terjadi, apa yang bisa aku lakukan untuk membantunya. Wajah Granma juga terlihat sangat lelah dan tertekan, membuatku merasa cemas pada kondisinya. “Aku rasa sesuatu yang buruk mungkin akan terjadi sekali lagi, lebih buruk dari sebelumnya.” Ucap Granma begitu sudah duduk didalam mobilnya. “Hal yang lebih buruk, apa maksudmu Granma?” “Aku tahu pasti hal ini sulit bagimu, apalagi kau baru saja beradaptasi dengan dirimu yang baru. Aku khawatir kita akan menghadapi keadaan buruk lagi, kau tahu makhluk itu masih berkeliaran dengan bebas diluar sana, mengancam kehidupan manusia dan tidak ada satupun dari kita yang mengetahui dimana makhluk itu bersembunyi. Aku sangat khawatir kejadian yang dialami oleh leluhurku dulu akan terulang lagi.” Granma berbicara panjang lebar, mencurahkan semua kegelisahan hatinya padaku. “Tenang saja Granma, kita pasti bisa menangkap makhluk itu cepat atau lambat. Ini hanya masalah waktu, kita pasti menemukan dan menangkapnya,” “Berbicara tentang waktu, sepertinya kita tidak memiliki banyak seperti yang diharapkan. Jumlah orang yang hilang selama satu tahun ini ternyata jauh lebih banyak dari yang dilaporkan sebelumnya.” “Apa?! Bagaimana bisa bertambah banyak dalam waktu singkat?!” “Beberapa keluarga dari orang hilang tersebut tidak melaporkannya dengan berbagai alasan, setelah mereka menyadari bahwa keluarga mereka tidak bisa dihubungi dalam waktu yang lama mereka mulai melaporkannya,” “Dalam waktu yang lama? berarti sudah terjadi sebelum ini?” “Bisa dikatakan ini sudah terjadi sejak lama, kami sedang menyelidikinya sekarang.” Aku menatap Granma dengan kosong. Bagaimana bisa kejadian ini sudah terjadi sejak lama? Bukankah kejadian banyaknya orang yang hilang itu baru terjadi setahun ini? Aku tidak pernah mendengar berita tentang orang hilang selama beberapa tahun aku hidup. “Aku tahu kau kebingungan Kim, mereka pasti akan menjelaskannya padamu nanti tentang hal-hal yang kamu lewatkan kemarin.” “Oh ya, aku akan kembali malam kesana malam ini untuk membantu Dean,” aku mengerjap-ngerjapkan kedua mataku karena ucapan Granma. “Bagaimana kabar ayahmu Kim, apa dia sedang sibuk belakangan ini?” Aku tidak mengerti kenapa Granma tiba-tiba menanyakan ayahku. “Dad baik-baik saja, dia memang agak sedikit sibuk sekarang. Kenapa Granma menanyakan Dad-ku?” “Aku ingin meminta tolong padamu, bisakah kau membujuknya untuk datang kemari. Ada hal yang ingin aku bicarakan dengannya.” Granma menatap mataku. Tatapan matanya seperti sedang menaruh harapan agar keinginannya untuk bertemu dengan Dad terpenuhi. “Aku tidak tahu apa Dad bisa datang kesini atau tidak, Dad tidak bisa meninggalkan tempatnya begitu saja apalagi dengan perbedaan waktu yang cukup berbeda. Dad biasanya menyerahkan semua urusan vampire yang berada disini pada David, dia adalah orang kepercayaan Dad. Mungkin bisa dibilang David adalah tangan kanannya,” Jawabku. “Atau kau bisa memberitahuku apapun itu, aku bisa menyampaikannya ke David.” “Kalau begitu bisakah kau membujuk David?” “Aku tidak tahu, tapi aku akan mencobanya. Apa yang harus aku lakukan sekarang?” “Aku sangat ingin berbicara empat mata dengannya, tapi sangat sulit karena suatu kondisi. Beritahu dia bahwa aku yang akan bertanggung jawab pada semuanya jika dia mau bergabung dengan kami.” Aku mengernyitkan keningku tidak mengerti. “Aku sama sekali tidak mengerti dengan yang kau maksud Granma. Bisakah kau menjelaskannya padaku lebih dulu tentang apa itu sebenarnya,” “Sebenarnya ini melukai harga diri kami karena meminta bantuan pada vampire, tapi tidak ada orang lain lagi yang bisa membantu kami selain kalian dan tidak ada yang mengetahui tentang ini selain kalian,” Granma menarik napasnya dalam-dalam. “Hunters kekurangan orang untuk berperang melawan makhluk itu dan kami ingin para vampire membantu kita untuk menutupi kekurangannya.” Mulutku terbuka lebar mendengar kata berperang. “Granma, ini terlalu berlebihan untuk disebut perang. Musuh kita hanya satu orang…” “Andai saja memang seperti itu, tapi firasatku mengatakan musuh kita jua tidak sendirian. Pasti ada orang lain yang membantunya dibelakang. Aku hanya mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan aku harap firasatku ini salah, tapi rasanya setiap hari perasaanku bertambah gelisah dan tidak tenang memikirkannya. Tolong sampaikan pada David bahwa aku bersedia bertanggung jawab pada The Hunters jika dia mau bekerja sama denganku. Hanya denganku, aku tidak membawa nama The Hunters, aku yang akan bertanggung jawab penuh untuk kalian, para vampire.” Aku tidak bisa mengatakan apapun lagi selain hanya mendengarkan Granma berbicara padaku, sesekali aku memberikan reaksi yang netral. Selain itu aku juga sama sekali tidak bisa berpikir dengan jernih, terlalu banyak hal yang berkecamuk dalam kepalaku. Dimana aku harus memulai semua ini? Semua kata-kata yang sedang Granma ucapkan, memaksa masuk kedalam telinga dan pikiranku. Hal yang sangat mengerikan, aku berharap aku sama sekali tidak bisa mendengar apapun tyang Granma katakan padaku.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD