BAB 24

1635 Words
Meskipun banyak orang yang mengatakan bahwa itu mungkin saja bukan Alec karena dia dalam keadaan lemah dan nyaris mati saat itu, aku tetap tidak bisa menghilangkan pemikiranku bahwa orang yang berada di balik kasus penculikan yang terjadi selama ini ada ulah dari orang itu. Aku tetap merasa orang itu adalah dia. Uncle Alec masih hidup dan meneruskan rencana gilanya itu, ada kemungkinan dia berniat untuk balas dendam padaku karena aku menggagalkan rencananya saat itu. Tapi aku sama sekali tidak takut, aku sudah berbeda dengan satu tahun yang lalu. Aku sekarang adalah seorang vampire, yang kuat dan cepat bukan manusia lemah yang tidak bisa melindungi dirinya sendiri. “Kau sedang apa Kim? Kenapa duduk sendirian di tempat seperti ini, tidak ikut dengan Jayden dan David makan?” Elisiya datang dan duduk di sampingku. “Aku sudah makan dua hari yang lalu, lalu kau sendiri? Bagaimana keadaan orang itu, apa dia sudah lebih stabil sekarang?” tanyaku dengan pandangan kosong kearah Elisiya. “Haah, sulit dijelaskan. Orang itu berusaha menutup dirinya dan menghilangkan memori itu dari pikirannya. Meskipun aku sudah berusaha untuk mengorek informasi darinya dengan hipnotis, kesadarannya selalu menolak untuk menngingat kejadian itu. entah apa yang dia alami sampai bisa seperti itu.” Jika Elisiya adalah seorang manusia, mungkin dia pasti sudah merasa lelah karena sejak dia datang sampai hari ini, dia selalu mengawasi orang itu tanpa henti. “Apa ada informasi baru yang kau dapatkan darinya?” “Tidak ada peningkatan, setiap kali aku mencoba agar dia mau menggambarkan seperti apa mahkluk yang dia lihat itu, baru juga beberapa hal dia ucapkan dia langsung tersadar dan kembali histeris, benar-benar membuatku frustasi,” Elisiya menghembuskan napasnya dengan kesal. “El, apa menurutmu, makhluk itu adalah buatan seperti yang dibuat oleh Uncleku?” “Jika melihat dari apa yang digambarkan oleh lelaki itu, bisa jadi dia adalah makhluk buatan yang gagal. Tidak ada makhluk yang seperti itu di Wispherdaelle, bahkan makhluk hybrid pun masih lebih baik dari itu. Dia sangat buruk rupa.” Perasaanku jadi semakin tidak menentu setelah mendengar penjelasan Elisiya. Aku juga dulu adalah kelinci percobaan Uncleku, apa mungkin aku juga akan berubah menjadi sosok yang mengerikan? “Apa aku juga akan berubah menjadi makhluk yang mengerikan?” lirihku dengan sangat pelan, hal itu juga didengar Elisiya. “Tenang saja, kau tidak akan mengalami perubahan apapun. Kau akan tetap menjadi dirimu sendiri, seperti yang sekarang.” “Bagaimana kau bisa yakin? Aku dulu... Uncle Alec….” “Kelinci percobaannya? Aku tahu itu. Aku tahu hubunganmu dengan Alec berkat kejadian itu dan aku juga mengambil darahmu waktu pertama kali kau datang ke rumah sakitku dengan luka-luka dan patah tulang. Maaf aku mengambilnya tanpa izinmu,” Elisiya berdeham pelan. “Untuk apa kau mengambil darahku?” “Aku yang merawatmu saat itu takjub melihat luka-luka sembuh dengan begitu cepat, padahal kau waktu itu hanyalah seorang manusia biasa, bukan vampire seperti kami. Diam-diam aku mengambil darahmu dan menelitinya dengan alat khusus yang aku buat sendiri,” “Lalu? bagaimana dengan hasil tes darahku yang sudah kau lakukan itu?” “Kau memang bukan manusia biasa, ada darah vampire dalam dirimu dan juga hal lain yang bercampur dalam darahmu. Aku menelitinya lebih jauh lagi, rupanya itu yang menghambat transformasimu menjadi vampire. Sudah berapa lama kau menyadari kekuatan itu ada dalam dirimu?” “Hmm, mungkin ketika aku berusia sembilan atau sepuluh tahun…atau mungkin diantara usia enam atau lima aku tidak ingat sama sekali. Aku hanya ingat waktu itu aku didorong sampai jatuh oleh Marcell sampai lututku berdarah dan beberapa jam kemudian, lukaku sudah sembuh tanpa meninggalkan bekas luka.” “Apa kau ingat kapan Alec melakukan uji coba berbahaya padamu?” “Sepertinya, setahun setelah aku tinggal dengan mereka. Kenapa kau menanyakan masa laluku?” “Kekuatan vampire muncul ketika mereka mulai berusia lima tahun, bukan tentang kecepatan, itu hal yang umum dimiliki vampire. Kekuatan seperti, membaca pikiran, mengendalikan darah atau kekuatan penyembuhan yang sangat cepat sepertimu. Setiap vampire yang lahir kekuatan yang berbeda-beda, bahkan ada yang tidak memiliki keistimewaan itu,” Aku mendengarkan Elisiya dengan seksama. Pasti masih banyak yang ingin dia katakan padaku. “Jika kau bilang kekuatan penyembuhmu muncul ketika kau berusia sepuluh tahun, tidak merasakan haus akan darah dan Alec melakukan eksperimen padamu, bisa jadi dia yang menghambat transformasi vampiremu menuju sempurna. Kekuatan dan transformasi menjadi vampire sempurna harusnya muncul bersamaan, tapi kekuatanmu muncul lebih dulu. Tranformasi penuhmu baru terjadi setahun lalu bukan?” “Tapi, sejak aku pindah dan tinggal dengan mereka, Alec belum melakukan apapun padaku. Dia sama sekali tidak menyuntikkan apapun kedalam tubuhku, kecuali setelah dia melihat kakiku terluka….” Bayang-bayang masa lalu dimana aku dikurung dan menjadi objek percobaan kembali menghantui pikiranku. “Apa sebelumnya mereka memberimu sesuatu? seperti minuman yang aneh, obat atau semacamnya?” “Mereka tidak pernah memberiku sesuatu yang aneh padaku. Aunt Maureen selalu membuatkan teh setiap pagi dan sore hari, juga memberiku vitamin, dia selalu melakukan itu setiap hari…sebelum dia berubah jadi membenciku,” “Teh? Apa teh yang sama seperti yang kau berikan pada Tina waktu itu?” Entah kenapa aku merasa Elisiya seperti sedang menginterogasiku. “Eli, aku tidak mengerti kenapa kau menanyakan tentang masa laluku, aku merasa tidak nyaman untuk membicarakannya. Ya, itu teh yang sama yang kuberikan pada Tina waktu itu. tapi aku tidak meminumnya sendiri, Aunt Maureen menyuruh Ivana dan Marcell minum teh dan vitamin yang sama sepertiku. Kuharap kau tidak bertanya apapun lagi tentang masa laluku, aku ingin melupakan itu.” ucapku dengan tegas pada Elisiya, tapi mata Elisiya tampak berbinar cerah berbanding terbalik dengan suasana hatiku yang buruk karena membicarakan masa lalu. “Itu dia! Pantas saja, kupikir kau adalah vampire yang tidak normal karena perkembanganmu begitu lambat, asumsiku bahwa itu karena Maryssa masih manusia saat mengandungmu. Ternyata semua itu salah! Kenapa kau tidak memberitahuku dari awal Kim,” Kali ini aku mengernyit tidak mengerti maksud dari Elisiya. “Aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang kau katakan, El....” “Teh itu adalah racun bagi para vampire, kau ingat Tina sampai muntah darah karena meminum teh itu? kandungan dalam teh itu ternyata bisa untuk menangkal para vampire. Jika ada manusia yang rajin mengkonsumsi teh tersebut maka darahnya bisa menjadi racun untuk vampire, satu tetes bisa sangat berbahaya,” “Kalau begitu, bukankah aku seharusnya juga sudah mati sejak lama? aku sudah meminum teh itu sejak aku tinggal bersama mereka dan saat itu aku sudah berusia lima tahun, bukankah kau bilang vampire mulai muncul kekuatan dan hasrat akan darah pada usia lima?” “Mungkin saat itu kau belum genap berusia lima tahun. Aku harus menanyakan langsung pada Maryssa sekaligus memberikan suplai darah untuknya. Kau mau ikut melihat ibumu, Kim?” aku menggelengkan kepalaku. “Aku tidak bisa menemui Mom untuk saat ini karena satu hal. Bagaimana kondisi Mom sekarang? Apa dia semakin baik?” “Kondisinya sangat baik dari terakhir aku menemuinya, tak lama lagi sampai waktunya tiba. Aku sendiri tidak bisa memprediksi kapan, vampire sangat berbeda dengan manusia. Mereka akan keluar dari dalam sana jika mereka sudah cukup kuat,” “Aku sangat menantikannya. Beritahu Mom aku merindukannya dan tidak sabar menunggu untuk melihat saudaraku.” “Tentu, aku akan kembali lagi besok siang untuk memeriksa kondisi lelaki itu, Berhati-hatilah Kim, kau berada di sarang musuh. Meskipun dia temanmu, tetap jangan turunkan kewaspadaanmu.” *** “Tolong bantu aku untuk mengaturnya David, waktuku sudah tidak banyak lagi,” aku terus memohon hal yang sama pada David setelah bisa menjauh dari Kim untuk sementara waktu. “Aku tidak bisa melakukannya begitu saja Jay, kenapa kalian tidak menetap saja di Wisperdaelle sampai ingatan manusia pada kalian itu menghilang. Aku bisa saja mengumumkan kalian berdua mundur, tapi itu... haruskah kau melakukannya sejauh itu?” “Kau tidak mengerti situasinya David…” “Buat aku mengerti tentang situasimu itu Jay, kau harus memberi tahuku dengan jelas apa tujuanmu melakukan hal itu.” “Aku tidak bisa memberi tahu alasannya, untuk saat ini tidak. Kumohon David,” Aku masih tidak menyerah agar David mengabulkan permintaanku ini. “Maaf Jayden, aku tidak bisa melakukannya apalagi tanpa izin dari vampire agung. Jika kau ingin aku melakukannya, dapatkan izin dari vampire agung. Kau harus memohon padanya, bukan padaku.” “Jika aku bisa mendapatkan izin dari vampire agung, apa kau bisa mengabulkan permintaanku? Secepat yang aku inginkan?” “Itu jika kau mendapat izin dari vampire agung dan aku akan melakukan secepat yang aku bisa. Aku harus menyiapkan skenario terbaik untuk menutupi jejak kita. Kenapa kau tiba-tiba ingin melakukan hal itu dengannya? Bukankah itu terlalu cepat? Apa Kim juga setuju dengan idemu itu?” “Pokoknya kau sudah berjanji padaku untuk melakukan hal itu jika aku mendapatkan izin dari vampire agung. Aku akan membuat kejutan untuknya.” “Kau terlalu percaya diri Jayden, bagaimana jika Kim menolak rencana itu? dia tidak akan menurut dengan mudah.” “David, serahkan saja urusan vampire agung dan Kim padaku, tugasmu adalah melakukan apa yang aku minta. Kau sudah berjanji padaku akan melakukannya jika aku mendapatkan persetujuan dari vampire agung.” David menghela napasnya dengan pasrah, tidak mampu lagi terus berdebat dengan Jayden yang keras kepala. “Aku hanya akan melakukannya sesuai dengan instruksi vampire agung, jika dia setuju padamu. Kau harus ingat, aku hanya akan mematuhi vampire agung bukan dirimu.” Ucap David dengan mata yang menyalang pada Jayden. “Jika dia setuju dengan keinginanku, aku akan meminta banyak hal padanya sehingga kau menyesal dan kesulitan karena sudah menolak untuk membantuku.” Jayden tersenyum licik pada David sebelum dia kembali ke tempat dimana Kimberly berada. “Kuharap vampire agung tidak menyetujuinya dengan mudah.” Gerutu David kesal. Saat hal yang penting dan mendesak seperti ini, anak itu malah memintaku mengurus hal lain apalagi ini adalah kepentingannya sendiri. Memangnya dia adalah Tuanku! David terus mengomel dalam hatinya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD