Kenyataan apalagi ini Mas, begitu banyak hal yang kamu sembunyikan dariku. Pasti mereka semua saat ini sedang mempergunjingkan ku, istri macam apa aku ini, sampai berita seperti itu saja aku tak tahu. Lalu kau anggap apa aku ini Mas?.
Aku bingung hal apa yang harus aku lakukan setelah ini. Aku tak melarang Mas Huda berhenti bekerja, namun seharusnya dia kan memberitahukan hal itu padaku, jangan seperti ini, aku malah mengetahuinya dari orang lain. Jahat sekali kamu Mas.
Semakin kesini semakin banyak sekali kejanggalan dan rahasia Mas Huda yang mulai terungkap. Kemana saja aku selama ini, hingga tak mengenal siapa sosok suamiku itu sesungguhnya. Apa aku terlalu berkutat dengan kehidupanku sendiri, hingga dia merasa aku tak ada. Memang selama delapan bulan ini, kami hidup seperti orang lain yang tinggal bersama dalam satu rumah, kami menjaga privacy masing masing. Hubungan suami istri yang jarang kami lakukan itu, hanya seperti penggugur kewajiban saja, sepertinya tak ada rasa saat melakukan itu, hambar. Tak terasa air mata mengalir di pipiku, menekuri apa yang terjadi.
Aku pun memakan rujak yang tadi ku beli dari Bu Dewi, karena makan makanan pedas selalu sukses memperbaiki mood ku. Ku usap kasar air mataku, aku tak boleh menjadi wanita lemah. Sebelum semuanya terlambat, aku akan berusaha menyelamatkan pernikahanku, karena aku selalu ingat pesan Bapak, bahwa 'seumur hidup kita harus menikah hanya satu kali, berusahalah menghalau semua masalah yang adatang, pasti akan berujung bahagia'.
Kusendokkam dengan cepat potongan buah berbumbu petis hitam itu ke dalam mulutku. Sambil memikirkan langkah selanjutnya untuk mengungkap apa yang disembunyikan Mas Huda dariku. Soal pekerjaan baiknya nanti kutanyakan saja padanya saat dia pulang nanti.
Ah, aku ada ide. Aku akan coba membuka akun media sosial warna biru milik Mas Huda. Sudah lama sekali aku tak pernah berkunjung ke si biru itu. Ternyata di akunnya Mas Huda jarang mengupload foto. Hanya beberapa kali kulihat selama delapan bulan ini, itupun tanpa caption, dan setiap komentar tak ada yang dibalas olehnya. Dan status pun tak ada. Sepertinya baik baik saja, dan tak ada yang mencurigakan.
Ku coba melihat siapa saja yang menyukai foto foto Mas Huda itu. Ternyata di setiap foto yang memberikan emoticon love pada Mas Huda, AmiSiBungaMawar begitu nama akun itu. Langsung ku klik akun tersebut, tetnyata di privat, dan hanya ada satu buah foto disana, yang digunakan sebagai foto profil. Seorang wanita setengah baya dengan make up tebal dan kaca mata hitam besar sedang menjulurkan lidahnya berpose di dalam sebuah mobil. Mengenakan kaos ketat dengan lengan terbuka yang menjadi trend tahun lalu, dengan rambut lurus yang di poni. Sebuah pose yang menantang dan menunjukkan bahwa pemiliknya adalah orang yang centil, menurutku.
Siapa ya dia, ku coba mengingat ingat foto itu tetap saja aku tak kenal, mengapa dia selalu memberikan emot love pada foto Mas Huda. Sepertinya itu juga bukan salah satu keluarga Mas Huda, karena selama menikah sudah pernah satu kali aku mengikuti acara reuni keluarganya. Atau dia Budenya yang dulu katanya berhalangan hadir ya? Yang rumahnya di Surabaya, karena kalau ku kira kira sih usianya sekitar lima puluh tahunan deh. Tapi apa iya Budenya Mas Huda se centil itu? Kayaknya nggak deh.
Aku masih penasaran dengan si Ami itu, karena feelingku mengatakan bahwa dia ada hubungan dengan Mas Huda, atau setidaknya pernah ada hubungan saja, mungkin aku bisa mengorek informasi dari sini. Karena pertemanannya pun di privat, aku pun lagi lagi melihat tanda suka pada satu satunya foto tersebut. Ada seratus tiga belas yang menyukainya, kupantengin satu persatu nama dan foto profil mereka, rata rata yang memberikan suka adalah kaum adam. Ya iyalah, mungkin kalau kaum hawa melihat foto itu malah sedikit miris sih dan nggak suka, usia sudah tua namun gayanya kayak ABG, seperti wanita kesepian kurasa.
Dibaris kedua dari bawah, aku menemukan sebuah akun dengan nama Arjuna Cinta, foto profilnya berupa foto seorang laki laki yang menunjukkan seorang laki laki yang tengah duduk, tanganya disandarkan diatas meja sambil menutupi bagian hidung dan mulutnya, ditangan itu terdapat jam tangan berwarna coklat bermerek. Ya aku kenal jam tangan itu, dan aku juga sangat kenal wajah itu meski sebagian wajahnya tertutupi. Rambut , mata dan warna kulit itu serta jam tangan itu sungguh aku sangat mengenal siapa pemiliknya, siapa lagi kalau bukan Mas Huda , suamiku.
Mungkinkah ini akun yang lain milik Mas Huda? Atau fotonya dipergunakan oleh orang lain. Karena saat ini kan banyak sekali orang yang menyalahgunakan data diri dan foto orang lain untuk menipu. Karena memang wajah suamiku itu ganteng, pasti wanita wanita kesepian itu bakal kesengsem kepadanya.
Akupun menge klik akun tersebut, dan untungnya akun tersebut di setting publik, hingga aku dapat dengan mudah melihatnya. Pertemananya sudah diatas seribu orang, hampir sama dengan akun yang satunya. Profil dan biodatanya pun diisi sama persis seperti kenyataannya, namun di bagian status diisi lajang olehnya.
Berbeda dengan akun sebelumnya, di akun ini Mas Huda ternyata lebih aktif. Berbagai unggahan status diungkapkan disana, bahkan dalam satu hari dia memperbarui statusnya lebih dari satu kali, dan kelihatan saat ini pun dia sedang aktif. Di setiap status yang diunggah si Arjuna ini, selalu ada emotocon love dari si Ami. Dan di akun inipun banyak sekali foto yang diunggah, sebagian besar adalah foto Mas Huda menunjukkan badanya yang atletis dan ideal tersebut. Sepertinya ini berbeda dari Mas Huda yang kukenal, si Arjunaa ini leboh suka memamerkan dan mencari perhatian disini, haus akan pujian dan like. Berpuluh komentar kagum dari banyak akun perempuan di tiap foto yang diunggah Mas Huda, namun sama seperti akin satunya, tak ada yang dibalasnya.
Ku scroll foto kebawah lagi, hingga ada dua foto yang menyita perhatianku, foto yang diunggah Mas Huda alias Arjuna, lima bulan yang lalu. Foto sepasang laki laki dan perempuan sedang menikmati indahnya matahari terbenam di suatu pantai, mereka duduk menghadap laut sambil berpelukan, si laki laki menggunakan kaos berwarna polo merah dengan gambar centang putih kecil dibelakangnya, dan si perempuan menggunakan tank top merah pula dan rok mini. Meski hanya terlihat dari belakang aku tahu itu punggung suamiku, dan kaos merah itu sering sekali ku cuci, itu kaos kesayangan Mas Huda. Sedangkan si wanitanya aku belum bisa bespekulasi siapa dia.
Di foto yang kedua, nampak laki laki dan perempuan berselfi diatas ranjang dengan selimut menutupi bagian bawah tubuh mereka, kurasa itu adalah ranjang sebuah hotel. Si laki laki yang bertelanjang d**a sambil tersenyum dengan bibir bawah sedikit digigit, sedangkan si perempuan tersenyum menjulurkan lidahnya dengan tangan yang memegang selimut putih itu untuk menutupi bagian atas tubuhnya.
Saat itu juga langsung terasa sangat sakit hatiku ini, benar sekali itu adalah Mas Huda. Apa lagi yang dilakukan sepasang manusia dewasa berlainan jenis di dalam kamar hotel kalau tidak untuk melakukan perbuatan zina itu? Mengapa kamu tega sekali denganku Mas? Apa kurangnya aku hingga kau duakan aku dengan wanita yang lebih pantas kau panggil Ibu itu? Atau jangan jangan wanita inilah yang dalam tidurnya kemarin dipanggil 'Mama ' oleh Mas Huda?