Tangisku bukannya mereda, semakin Lintang membujukku hatiku semakin sedih. Bagaimana mungkin dia merelakan masa depannya hanya untukku? Begitu besar cintanya padaku sampai berkorban segitu besarnya? Tapi sekarang kenapa dia malah meninggalkanku?
Kuurai pelukanku padanya, lalu menghapus airmata yang masih bergulir di pipiku. Kutarik napasku dalam dalam lalu menghembuskannya. Kuatkanlah Aku Tuhan..
"Lintang, kenapa kamu meninggalkanku?" Lintang diam sesaat, seakan sedang mengarang sebuah kebohongan untukku.
"Karena kamu berhak mendapatkan masa depan yang lebih baik, karena bersama dengan William adalah yang terbaik untukmu." tertegun aku mendengar jawabannya.
"Jangan lagi berbohong padaku Lintang. Cukup sudah penantianku untukmu selama tiga belas tahun dan jangan kamu tambahkan lagi pen
