Labeldo - 11

4584 Words
Menjadi seorang labeldo memang sangat tidak mudah, selain butuh tubuh yang kuat dan tangguh, juga harus memiliki ketahanan mental yang kuat pula, kebanyakan para labeldo hanya mengandalkan kekuatan tubuhnya saja untuk menghadapi kejamnya dunia bawah tanah, tapi mereka melupakan kekuatan yang tak kalah pentingnya dari seorang labeldo, yakni ketahanan dan kekuatan mental atau psikis. Mengapa itu juga penting? Karena mental manusia cukup dapat mempengaruhi ketahanan fisik, percuma saja jika tubuh dan badannya sekuat baja, tapi mentalnya selembut bulu kucing. Itu hanya akan mengakibatkan kegagalan yang tidak bisa terhindarkan saat mereka mengunjungi dan berhadapan dengan berbagai hal di dunia bawah. Itulah yang Karlia pikirkan sedari tadi semenjak Sakugo jatuh pingsan di tengah sesi latihan pertamanya dengan gadis itu, entah mengapa penilaian besarnya pada Sakugo jadi menurun dan itu membuat gadis itu jadi kebingungan. Karlia pikir, Sakugo akan menjadi muridnya yang paling kuat dan bisa diandalkan, sehingga dia bisa percaya pada anak itu bahwa dia bisa melalui segala rintangan dan hambatan saat berada di dunia bawah tanah, tapi sayangnya, itu tidak terjadi seperti yang diharapkannya, sebab Sakugo menunjukkan tanda-tanda yang sebaliknya, dan itu cukup membuat harapan Karlia jadi pupus dan dia jadi agak terpukul pada hal itu. Entahlah, bahkan saat dirinya saat ini sedang duduk di depan ranjang di mana Sakugo sedang tidur di atasnya, dia hanya melamun sembari matanya memandangi wajah anak itu. Karlia memicingkan matanya dan menatap datar, dia juga menggeleng-gelengkan kepalanya dan memijat-mijat keningnya dengan letih. Sepertinya dia juga harus istirahat sejenak dari semua ini, dia harus mengalihkan pikirannya sejenak dari semua kekacauan ini. Melakukan sesi istirahatnya, Karlia memilih untuk berdiam diri di kamarnya dengan menonton serial menarik di laptopnya, dengan tubuh mungilnya yang persis seperti gadis berusia 13 tahun, ia berbaring santai dengan mengunyah keripik kentang dan sesekali menyeruput minuman botol bersoda. Menurutnya, itu adalah surga dunia, karena itu adalah momen ketika dia tidak memikirkan apa pun dan hanya fokus pada kenikmatan duniawi yang sangat menyenangkan. Seharusnya dia harus memperbanyak kegiatan santai seperti ini untuk kesehatan mentalnya, tapi dia juga tidak ingin berakhir menjadi pemalas yang anti sosial dan selalu mengurung diri di kamar seperti manusia gagal. Dia tidak ingin menjadi seperti itu, karena itulah dia membatasi momen malas-malasannya dan hanya dilakukan di waktu yang memang sangat dibutuhkan, contohnya seperti di saat dirinya sedang banyak pikiran dan lelah secara mental. Pilihan yang sangat bagus jika dia mencoba bermalas-malasan sejenak di kamarnya. Selain kegiatan malas-malasan, Karlia juga terkadang melakukan eksperimen di dapurnya untuk sekedar mengalihkan pikirannya dari rasa lelah atau kenegatifan, seperti contohnya membuat masakan originalnya sendiri yang sangat lezat dan mewah, atau menyajikan minuman beresensi tinggi dan terkesan glamor, itu adalah salah satu hobinya yang sering dia lakukan di kala senggang. Banyak sekali karya yang telah Karlia dapatkan dari hobi-hobi uniknya tersebut, terutama terkait dengan masak-memasak, dia pernah tidak sengaja menciptakan hidangan ala dunia barat atau dunia timur, dan itu benar-benar membuat semua orang kagum, juga rasanya yang tidak kalah luar biasa, cukup untuk membuat masakannya diberikan penghargaan yang bergengsi dan membuat namanya jadi sangat fenomenal. Oke, sebagian besar itu hanyalah khayalan semata dari Karlia, tapi sebagian kecilnya, memang benar. Selain dua hal itu, terkadang Karlia juga mengalihkan pikirannya dengan berkebun di kebun halaman belakang rumahnya sendiri, meskipun itu sudah menjadi rutinitas hariannya, tapi itu bisa berguna untuk dijadikan sebagai hobi dikala senggang. Bahkan Karlia ingat, dia pernah berkebun di tengah malam hanya karena salah satu antingnya hilang atau karakter favoritnya di serial televisi meninggal, biasanya Karlia akan langsung bersiap-siap mengalihkan pikirannya dengan pergi berkebun, tidak peduli saat itu tengah  malam sekalipun. Memang unik, tapi begitulah Karlia, dia memang merupakan gadis paling eksentrik di kotanya. Banyak sekali hal yang menarik dari sosok Karlia, dan itu harus diungkapkan, tapi karena dia saat ini sedang berperan menjadi seorang guru bagi murid pertamanya, yaitu Sakugo, yang juga merupakan anak dari sahabat dekatnya, itu membuat Karlia semakin mengurangi hobi-hobinya di rumah dan memfokuskan diri untuk mendidik dan membimbing Sakugo untuk menjadi labeldo yang mampu menggapai tujuannya. Menjadi seorang labeldo itu sangat tidak mudah, banyak sekali rintangan dan tantangan yang akan menghadang, bahkan terkadang, nyawa pun jadi terkesan sangat murah saking kejamnya saat seseorang masuk dan berada di dalam dunia bawah tanah. Karlia masih sangat ingat sekali dengan jelas saat dirinya pertama kali masuk ke dalam dunia bawah tanah, dia selalu menjerit-jerit ketakutan saat mendengar suara-suara aneh, atau  pun melhat bentuk-bentuk menyeramkan. Dia juga terkadang ditindas oleh labeldo-labeldo lain, dan selalu gagal dalam menjalankan misinya, terkadang Karlia selalu ingin bunuh diri saat dirinya berada di ambang kegagalan yang terus berulang selama bertahun-tahun. Meski banyak juga labeldo yang gagal sama seperti dirinya, tapi entah kenapa, kegagalan Karlia tidak sama seperti orang lain, karena meskipun mereka semua juga gagal, setidaknya mereka telah memasuki area-area yang lebih jauh dan kejam dari area yang dikunjungi oleh Karlia. Itu membuatnya jadi merasa rendah diri dan menganggap orang lain lebih tinggi derajatnya dari dirinya dan itu menimbulkan perundungan jadi semakin intens karena kepercayaan  diri Karlia sangat rendah dari orang-orang pada umumnya. Namun, itu hanyalah bagian dari masa lalunya, dan Karlia tidak lagi seperti itu karena dirinya telah tumbuh menjadi gadis yang sangat kuat dan tangguh, tidak ada lagi yang berani merendahkannya, apalagi merundungnya secara terang-terangan karena itu akan menciptakan pertarungan sengit dan dapat menyebabkan pertumpahan darah besar-besaran, itulah mengapa tidak ada seorang pun yang mau mengambil resiko dengan mengganggu Karlia, mereka semua kini takut dan segan pada gadis itu, semua itu berubah hanya dalam beberapa tahun, terutama saat Karlia terjebak di bagian dunia bawah paling ujung, dan berhasil bertahan hidup di sana. Banyak sekali orang yang mati hanya masuk di area tengah dari dunia bawah, tapi Karlia, yang merupakan salah satu dari orang yang mampu dan berani menerobos ke area paling ujung dari dunia bawah, berhasil bertahan hidup di sana dan pulang dengan tubuh dan mental yang masih sangat normal dan sehat. Semuanya terkejut dan terkagum pada kejadian super langka itu, meski pada akhirnya Karlia tetap gagal karena tidak mencapai area paling akhir dan mencapai tujuan, tapi itu sudah menjadi prestasi yang luar biasa dan sangat membanggakan. Karlia selalu tersenyum saat dirinya disambut dengan sangat meriah oleh semua labeldo, padahal saat pertama kali dirinya menjadi labeldo, nyaris semua labeldo meremehkannya dan bahkan menyakitinya. Menjadi seorang labeldo memang sangat tidak mudah, selain butuh tubuh yang kuat dan tangguh, juga harus memiliki ketahanan mental yang kuat pula, kebanyakan para labeldo hanya mengandalkan kekuatan tubuhnya saja untuk menghadapi kejamnya dunia bawah tanah, tapi mereka melupakan kekuatan yang tak kalah pentingnya dari seorang labeldo, yakni ketahanan dan kekuatan mental atau psikis. Mengapa itu juga penting? Karena mental manusia cukup dapat mempengaruhi ketahanan fisik, percuma saja jika tubuh dan badannya sekuat baja, tapi mentalnya selembut bulu kucing. Itu hanya akan mengakibatkan kegagalan yang tidak bisa terhindarkan saat mereka mengunjungi dan berhadapan dengan berbagai hal di dunia bawah. Itulah yang Karlia pikirkan sedari tadi semenjak Sakugo jatuh pingsan di tengah sesi latihan pertamanya dengan gadis itu, entah mengapa penilaian besarnya pada Sakugo jadi menurun dan itu membuat gadis itu jadi kebingungan. Karlia pikir, Sakugo akan menjadi muridnya yang paling kuat dan bisa diandalkan, sehingga dia bisa percaya pada anak itu bahwa dia bisa melalui segala rintangan dan hambatan saat berada di dunia bawah tanah, tapi sayangnya, itu tidak terjadi seperti yang diharapkannya, sebab Sakugo menunjukkan tanda-tanda yang sebaliknya, dan itu cukup membuat harapan Karlia jadi pupus dan dia jadi agak terpukul pada hal itu. Entahlah, bahkan saat dirinya saat ini sedang duduk di depan ranjang di mana Sakugo sedang tidur di atasnya, dia hanya melamun sembari matanya memandangi wajah anak itu. Karlia memicingkan matanya dan menatap datar, dia juga menggeleng-gelengkan kepalanya dan memijat-mijat keningnya dengan letih. Sepertinya dia juga harus istirahat sejenak dari semua ini, dia harus mengalihkan pikirannya sejenak dari semua kekacauan ini. Melakukan sesi istirahatnya, Karlia memilih untuk berdiam diri di kamarnya dengan menonton serial menarik di laptopnya, dengan tubuh mungilnya yang persis seperti gadis berusia 13 tahun, ia berbaring santai dengan mengunyah keripik kentang dan sesekali menyeruput minuman botol bersoda. Menurutnya, itu adalah surga dunia, karena itu adalah momen ketika dia tidak memikirkan apa pun dan hanya fokus pada kenikmatan duniawi yang sangat menyenangkan. Seharusnya dia harus memperbanyak kegiatan santai seperti ini untuk kesehatan mentalnya, tapi dia juga tidak ingin berakhir menjadi pemalas yang anti sosial dan selalu mengurung diri di kamar seperti manusia gagal. Dia tidak ingin menjadi seperti itu, karena itulah dia membatasi momen malas-malasannya dan hanya dilakukan di waktu yang memang sangat dibutuhkan, contohnya seperti di saat dirinya sedang banyak pikiran dan lelah secara mental. Pilihan yang sangat bagus jika dia mencoba bermalas-malasan sejenak di kamarnya. Selain kegiatan malas-malasan, Karlia juga terkadang melakukan eksperimen di dapurnya untuk sekedar mengalihkan pikirannya dari rasa lelah atau kenegatifan, seperti contohnya membuat masakan originalnya sendiri yang sangat lezat dan mewah, atau menyajikan minuman beresensi tinggi dan terkesan glamor, itu adalah salah satu hobinya yang sering dia lakukan di kala senggang. Banyak sekali karya yang telah Karlia dapatkan dari hobi-hobi uniknya tersebut, terutama terkait dengan masak-memasak, dia pernah tidak sengaja menciptakan hidangan ala dunia barat atau dunia timur, dan itu benar-benar membuat semua orang kagum, juga rasanya yang tidak kalah luar biasa, cukup untuk membuat masakannya diberikan penghargaan yang bergengsi dan membuat namanya jadi sangat fenomenal. Oke, sebagian besar itu hanyalah khayalan semata dari Karlia, tapi sebagian kecilnya, memang benar. Selain dua hal itu, terkadang Karlia juga mengalihkan pikirannya dengan berkebun di kebun halaman belakang rumahnya sendiri, meskipun itu sudah menjadi rutinitas hariannya, tapi itu bisa berguna untuk dijadikan sebagai hobi dikala senggang. Bahkan Karlia ingat, dia pernah berkebun di tengah malam hanya karena salah satu antingnya hilang atau karakter favoritnya di serial televisi meninggal, biasanya Karlia akan langsung bersiap-siap mengalihkan pikirannya dengan pergi berkebun, tidak peduli saat itu tengah  malam sekalipun. Memang unik, tapi begitulah Karlia, dia memang merupakan gadis paling eksentrik di kotanya. Banyak sekali hal yang menarik dari sosok Karlia, dan itu harus diungkapkan, tapi karena dia saat ini sedang berperan menjadi seorang guru bagi murid pertamanya, yaitu Sakugo, yang juga merupakan anak dari sahabat dekatnya, itu membuat Karlia semakin mengurangi hobi-hobinya di rumah dan memfokuskan diri untuk mendidik dan membimbing Sakugo untuk menjadi labeldo yang mampu menggapai tujuannya. Menjadi seorang labeldo itu sangat tidak mudah, banyak sekali rintangan dan tantangan yang akan menghadang, bahkan terkadang, nyawa pun jadi terkesan sangat murah saking kejamnya saat seseorang masuk dan berada di dalam dunia bawah tanah. Karlia masih sangat ingat sekali dengan jelas saat dirinya pertama kali masuk ke dalam dunia bawah tanah, dia selalu menjerit-jerit ketakutan saat mendengar suara-suara aneh, atau  pun melhat bentuk-bentuk menyeramkan. Dia juga terkadang ditindas oleh labeldo-labeldo lain, dan selalu gagal dalam menjalankan misinya, terkadang Karlia selalu ingin bunuh diri saat dirinya berada di ambang kegagalan yang terus berulang selama bertahun-tahun. Meski banyak juga labeldo yang gagal sama seperti dirinya, tapi entah kenapa, kegagalan Karlia tidak sama seperti orang lain, karena meskipun mereka semua juga gagal, setidaknya mereka telah memasuki area-area yang lebih jauh dan kejam dari area yang dikunjungi oleh Karlia. Itu membuatnya jadi merasa rendah diri dan menganggap orang lain lebih tinggi derajatnya dari dirinya dan itu menimbulkan perundungan jadi semakin intens karena kepercayaan  diri Karlia sangat rendah dari orang-orang pada umumnya. Namun, itu hanyalah bagian dari masa lalunya, dan Karlia tidak lagi seperti itu karena dirinya telah tumbuh menjadi gadis yang sangat kuat dan tangguh, tidak ada lagi yang berani merendahkannya, apalagi merundungnya secara terang-terangan karena itu akan menciptakan pertarungan sengit dan dapat menyebabkan pertumpahan darah besar-besaran, itulah mengapa tidak ada seorang pun yang mau mengambil resiko dengan mengganggu Karlia, mereka semua kini takut dan segan pada gadis itu, semua itu berubah hanya dalam beberapa tahun, terutama saat Karlia terjebak di bagian dunia bawah paling ujung, dan berhasil bertahan hidup di sana. Banyak sekali orang yang mati hanya masuk di area tengah dari dunia bawah, tapi Karlia, yang merupakan salah satu dari orang yang mampu dan berani menerobos ke area paling ujung dari dunia bawah, berhasil bertahan hidup di sana dan pulang dengan tubuh dan mental yang masih sangat normal dan sehat. Semuanya terkejut dan terkagum pada kejadian super langka itu, meski pada akhirnya Karlia tetap gagal karena tidak mencapai area paling akhir dan mencapai tujuan, tapi itu sudah menjadi prestasi yang luar biasa dan sangat membanggakan. Karlia selalu tersenyum saat dirinya disambut dengan sangat meriah oleh semua labeldo, padahal saat pertama kali dirinya menjadi labeldo, nyaris semua labeldo meremehkannya dan bahkan menyakitinya. Menjadi seorang labeldo memang sangat tidak mudah, selain butuh tubuh yang kuat dan tangguh, juga harus memiliki ketahanan mental yang kuat pula, kebanyakan para labeldo hanya mengandalkan kekuatan tubuhnya saja untuk menghadapi kejamnya dunia bawah tanah, tapi mereka melupakan kekuatan yang tak kalah pentingnya dari seorang labeldo, yakni ketahanan dan kekuatan mental atau psikis. Mengapa itu juga penting? Karena mental manusia cukup dapat mempengaruhi ketahanan fisik, percuma saja jika tubuh dan badannya sekuat baja, tapi mentalnya selembut bulu kucing. Itu hanya akan mengakibatkan kegagalan yang tidak bisa terhindarkan saat mereka mengunjungi dan berhadapan dengan berbagai hal di dunia bawah. Itulah yang Karlia pikirkan sedari tadi semenjak Sakugo jatuh pingsan di tengah sesi latihan pertamanya dengan gadis itu, entah mengapa penilaian besarnya pada Sakugo jadi menurun dan itu membuat gadis itu jadi kebingungan. Karlia pikir, Sakugo akan menjadi muridnya yang paling kuat dan bisa diandalkan, sehingga dia bisa percaya pada anak itu bahwa dia bisa melalui segala rintangan dan hambatan saat berada di dunia bawah tanah, tapi sayangnya, itu tidak terjadi seperti yang diharapkannya, sebab Sakugo menunjukkan tanda-tanda yang sebaliknya, dan itu cukup membuat harapan Karlia jadi pupus dan dia jadi agak terpukul pada hal itu. Entahlah, bahkan saat dirinya saat ini sedang duduk di depan ranjang di mana Sakugo sedang tidur di atasnya, dia hanya melamun sembari matanya memandangi wajah anak itu. Karlia memicingkan matanya dan menatap datar, dia juga menggeleng-gelengkan kepalanya dan memijat-mijat keningnya dengan letih. Sepertinya dia juga harus istirahat sejenak dari semua ini, dia harus mengalihkan pikirannya sejenak dari semua kekacauan ini. Melakukan sesi istirahatnya, Karlia memilih untuk berdiam diri di kamarnya dengan menonton serial menarik di laptopnya, dengan tubuh mungilnya yang persis seperti gadis berusia 13 tahun, ia berbaring santai dengan mengunyah keripik kentang dan sesekali menyeruput minuman botol bersoda. Menurutnya, itu adalah surga dunia, karena itu adalah momen ketika dia tidak memikirkan apa pun dan hanya fokus pada kenikmatan duniawi yang sangat menyenangkan. Seharusnya dia harus memperbanyak kegiatan santai seperti ini untuk kesehatan mentalnya, tapi dia juga tidak ingin berakhir menjadi pemalas yang anti sosial dan selalu mengurung diri di kamar seperti manusia gagal. Dia tidak ingin menjadi seperti itu, karena itulah dia membatasi momen malas-malasannya dan hanya dilakukan di waktu yang memang sangat dibutuhkan, contohnya seperti di saat dirinya sedang banyak pikiran dan lelah secara mental. Pilihan yang sangat bagus jika dia mencoba bermalas-malasan sejenak di kamarnya. Selain kegiatan malas-malasan, Karlia juga terkadang melakukan eksperimen di dapurnya untuk sekedar mengalihkan pikirannya dari rasa lelah atau kenegatifan, seperti contohnya membuat masakan originalnya sendiri yang sangat lezat dan mewah, atau menyajikan minuman beresensi tinggi dan terkesan glamor, itu adalah salah satu hobinya yang sering dia lakukan di kala senggang. Banyak sekali karya yang telah Karlia dapatkan dari hobi-hobi uniknya tersebut, terutama terkait dengan masak-memasak, dia pernah tidak sengaja menciptakan hidangan ala dunia barat atau dunia timur, dan itu benar-benar membuat semua orang kagum, juga rasanya yang tidak kalah luar biasa, cukup untuk membuat masakannya diberikan penghargaan yang bergengsi dan membuat namanya jadi sangat fenomenal. Oke, sebagian besar itu hanyalah khayalan semata dari Karlia, tapi sebagian kecilnya, memang benar. Selain dua hal itu, terkadang Karlia juga mengalihkan pikirannya dengan berkebun di kebun halaman belakang rumahnya sendiri, meskipun itu sudah menjadi rutinitas hariannya, tapi itu bisa berguna untuk dijadikan sebagai hobi dikala senggang. Bahkan Karlia ingat, dia pernah berkebun di tengah malam hanya karena salah satu antingnya hilang atau karakter favoritnya di serial televisi meninggal, biasanya Karlia akan langsung bersiap-siap mengalihkan pikirannya dengan pergi berkebun, tidak peduli saat itu tengah  malam sekalipun. Memang unik, tapi begitulah Karlia, dia memang merupakan gadis paling eksentrik di kotanya. Banyak sekali hal yang menarik dari sosok Karlia, dan itu harus diungkapkan, tapi karena dia saat ini sedang berperan menjadi seorang guru bagi murid pertamanya, yaitu Sakugo, yang juga merupakan anak dari sahabat dekatnya, itu membuat Karlia semakin mengurangi hobi-hobinya di rumah dan memfokuskan diri untuk mendidik dan membimbing Sakugo untuk menjadi labeldo yang mampu menggapai tujuannya. Menjadi seorang labeldo itu sangat tidak mudah, banyak sekali rintangan dan tantangan yang akan menghadang, bahkan terkadang, nyawa pun jadi terkesan sangat murah saking kejamnya saat seseorang masuk dan berada di dalam dunia bawah tanah. Karlia masih sangat ingat sekali dengan jelas saat dirinya pertama kali masuk ke dalam dunia bawah tanah, dia selalu menjerit-jerit ketakutan saat mendengar suara-suara aneh, atau  pun melhat bentuk-bentuk menyeramkan. Dia juga terkadang ditindas oleh labeldo-labeldo lain, dan selalu gagal dalam menjalankan misinya, terkadang Karlia selalu ingin bunuh diri saat dirinya berada di ambang kegagalan yang terus berulang selama bertahun-tahun. Meski banyak juga labeldo yang gagal sama seperti dirinya, tapi entah kenapa, kegagalan Karlia tidak sama seperti orang lain, karena meskipun mereka semua juga gagal, setidaknya mereka telah memasuki area-area yang lebih jauh dan kejam dari area yang dikunjungi oleh Karlia. Itu membuatnya jadi merasa rendah diri dan menganggap orang lain lebih tinggi derajatnya dari dirinya dan itu menimbulkan perundungan jadi semakin intens karena kepercayaan  diri Karlia sangat rendah dari orang-orang pada umumnya. Namun, itu hanyalah bagian dari masa lalunya, dan Karlia tidak lagi seperti itu karena dirinya telah tumbuh menjadi gadis yang sangat kuat dan tangguh, tidak ada lagi yang berani merendahkannya, apalagi merundungnya secara terang-terangan karena itu akan menciptakan pertarungan sengit dan dapat menyebabkan pertumpahan darah besar-besaran, itulah mengapa tidak ada seorang pun yang mau mengambil resiko dengan mengganggu Karlia, mereka semua kini takut dan segan pada gadis itu, semua itu berubah hanya dalam beberapa tahun, terutama saat Karlia terjebak di bagian dunia bawah paling ujung, dan berhasil bertahan hidup di sana. Banyak sekali orang yang mati hanya masuk di area tengah dari dunia bawah, tapi Karlia, yang merupakan salah satu dari orang yang mampu dan berani menerobos ke area paling ujung dari dunia bawah, berhasil bertahan hidup di sana dan pulang dengan tubuh dan mental yang masih sangat normal dan sehat. Semuanya terkejut dan terkagum pada kejadian super langka itu, meski pada akhirnya Karlia tetap gagal karena tidak mencapai area paling akhir dan mencapai tujuan, tapi itu sudah menjadi prestasi yang luar biasa dan sangat membanggakan. Karlia selalu tersenyum saat dirinya disambut dengan sangat meriah oleh semua labeldo, padahal saat pertama kali dirinya menjadi labeldo, nyaris semua labeldo meremehkannya dan bahkan menyakitinya. Menjadi seorang labeldo memang sangat tidak mudah, selain butuh tubuh yang kuat dan tangguh, juga harus memiliki ketahanan mental yang kuat pula, kebanyakan para labeldo hanya mengandalkan kekuatan tubuhnya saja untuk menghadapi kejamnya dunia bawah tanah, tapi mereka melupakan kekuatan yang tak kalah pentingnya dari seorang labeldo, yakni ketahanan dan kekuatan mental atau psikis. Mengapa itu juga penting? Karena mental manusia cukup dapat mempengaruhi ketahanan fisik, percuma saja jika tubuh dan badannya sekuat baja, tapi mentalnya selembut bulu kucing. Itu hanya akan mengakibatkan kegagalan yang tidak bisa terhindarkan saat mereka mengunjungi dan berhadapan dengan berbagai hal di dunia bawah. Itulah yang Karlia pikirkan sedari tadi semenjak Sakugo jatuh pingsan di tengah sesi latihan pertamanya dengan gadis itu, entah mengapa penilaian besarnya pada Sakugo jadi menurun dan itu membuat gadis itu jadi kebingungan. Karlia pikir, Sakugo akan menjadi muridnya yang paling kuat dan bisa diandalkan, sehingga dia bisa percaya pada anak itu bahwa dia bisa melalui segala rintangan dan hambatan saat berada di dunia bawah tanah, tapi sayangnya, itu tidak terjadi seperti yang diharapkannya, sebab Sakugo menunjukkan tanda-tanda yang sebaliknya, dan itu cukup membuat harapan Karlia jadi pupus dan dia jadi agak terpukul pada hal itu. Entahlah, bahkan saat dirinya saat ini sedang duduk di depan ranjang di mana Sakugo sedang tidur di atasnya, dia hanya melamun sembari matanya memandangi wajah anak itu. Karlia memicingkan matanya dan menatap datar, dia juga menggeleng-gelengkan kepalanya dan memijat-mijat keningnya dengan letih. Sepertinya dia juga harus istirahat sejenak dari semua ini, dia harus mengalihkan pikirannya sejenak dari semua kekacauan ini. Melakukan sesi istirahatnya, Karlia memilih untuk berdiam diri di kamarnya dengan menonton serial menarik di laptopnya, dengan tubuh mungilnya yang persis seperti gadis berusia 13 tahun, ia berbaring santai dengan mengunyah keripik kentang dan sesekali menyeruput minuman botol bersoda. Menurutnya, itu adalah surga dunia, karena itu adalah momen ketika dia tidak memikirkan apa pun dan hanya fokus pada kenikmatan duniawi yang sangat menyenangkan. Seharusnya dia harus memperbanyak kegiatan santai seperti ini untuk kesehatan mentalnya, tapi dia juga tidak ingin berakhir menjadi pemalas yang anti sosial dan selalu mengurung diri di kamar seperti manusia gagal. Dia tidak ingin menjadi seperti itu, karena itulah dia membatasi momen malas-malasannya dan hanya dilakukan di waktu yang memang sangat dibutuhkan, contohnya seperti di saat dirinya sedang banyak pikiran dan lelah secara mental. Pilihan yang sangat bagus jika dia mencoba bermalas-malasan sejenak di kamarnya. Selain kegiatan malas-malasan, Karlia juga terkadang melakukan eksperimen di dapurnya untuk sekedar mengalihkan pikirannya dari rasa lelah atau kenegatifan, seperti contohnya membuat masakan originalnya sendiri yang sangat lezat dan mewah, atau menyajikan minuman beresensi tinggi dan terkesan glamor, itu adalah salah satu hobinya yang sering dia lakukan di kala senggang. Banyak sekali karya yang telah Karlia dapatkan dari hobi-hobi uniknya tersebut, terutama terkait dengan masak-memasak, dia pernah tidak sengaja menciptakan hidangan ala dunia barat atau dunia timur, dan itu benar-benar membuat semua orang kagum, juga rasanya yang tidak kalah luar biasa, cukup untuk membuat masakannya diberikan penghargaan yang bergengsi dan membuat namanya jadi sangat fenomenal. Oke, sebagian besar itu hanyalah khayalan semata dari Karlia, tapi sebagian kecilnya, memang benar. Selain dua hal itu, terkadang Karlia juga mengalihkan pikirannya dengan berkebun di kebun halaman belakang rumahnya sendiri, meskipun itu sudah menjadi rutinitas hariannya, tapi itu bisa berguna untuk dijadikan sebagai hobi dikala senggang. Bahkan Karlia ingat, dia pernah berkebun di tengah malam hanya karena salah satu antingnya hilang atau karakter favoritnya di serial televisi meninggal, biasanya Karlia akan langsung bersiap-siap mengalihkan pikirannya dengan pergi berkebun, tidak peduli saat itu tengah  malam sekalipun. Memang unik, tapi begitulah Karlia, dia memang merupakan gadis paling eksentrik di kotanya. Banyak sekali hal yang menarik dari sosok Karlia, dan itu harus diungkapkan, tapi karena dia saat ini sedang berperan menjadi seorang guru bagi murid pertamanya, yaitu Sakugo, yang juga merupakan anak dari sahabat dekatnya, itu membuat Karlia semakin mengurangi hobi-hobinya di rumah dan memfokuskan diri untuk mendidik dan membimbing Sakugo untuk menjadi labeldo yang mampu menggapai tujuannya. Menjadi seorang labeldo itu sangat tidak mudah, banyak sekali rintangan dan tantangan yang akan menghadang, bahkan terkadang, nyawa pun jadi terkesan sangat murah saking kejamnya saat seseorang masuk dan berada di dalam dunia bawah tanah. Karlia masih sangat ingat sekali dengan jelas saat dirinya pertama kali masuk ke dalam dunia bawah tanah, dia selalu menjerit-jerit ketakutan saat mendengar suara-suara aneh, atau  pun melhat bentuk-bentuk menyeramkan. Dia juga terkadang ditindas oleh labeldo-labeldo lain, dan selalu gagal dalam menjalankan misinya, terkadang Karlia selalu ingin bunuh diri saat dirinya berada di ambang kegagalan yang terus berulang selama bertahun-tahun. Meski banyak juga labeldo yang gagal sama seperti dirinya, tapi entah kenapa, kegagalan Karlia tidak sama seperti orang lain, karena meskipun mereka semua juga gagal, setidaknya mereka telah memasuki area-area yang lebih jauh dan kejam dari area yang dikunjungi oleh Karlia. Itu membuatnya jadi merasa rendah diri dan menganggap orang lain lebih tinggi derajatnya dari dirinya dan itu menimbulkan perundungan jadi semakin intens karena kepercayaan  diri Karlia sangat rendah dari orang-orang pada umumnya. Karlia pikir, Sakugo akan menjadi muridnya yang paling kuat dan bisa diandalkan, sehingga dia bisa percaya pada anak itu bahwa dia bisa melalui segala rintangan dan hambatan saat berada di dunia bawah tanah, tapi sayangnya, itu tidak terjadi seperti yang diharapkannya, sebab Sakugo menunjukkan tanda-tanda yang sebaliknya, dan itu cukup membuat harapan Karlia jadi pupus dan dia jadi agak terpukul pada hal itu. Entahlah, bahkan saat dirinya saat ini sedang duduk di depan ranjang di mana Sakugo sedang tidur di atasnya, dia hanya melamun sembari matanya memandangi wajah anak itu. Karlia memicingkan matanya dan menatap datar, dia juga menggeleng-gelengkan kepalanya dan memijat-mijat keningnya dengan letih. Sepertinya dia juga harus istirahat sejenak dari semua ini, dia harus mengalihkan pikirannya sejenak dari semua kekacauan ini. Melakukan sesi istirahatnya, Karlia memilih untuk berdiam diri di kamarnya dengan menonton serial menarik di laptopnya, dengan tubuh mungilnya yang persis seperti gadis berusia 13 tahun, ia berbaring santai dengan mengunyah keripik kentang dan sesekali menyeruput minuman botol bersoda. Menurutnya, itu adalah surga dunia, karena itu adalah momen ketika dia tidak memikirkan apa pun dan hanya fokus pada kenikmatan duniawi yang sangat menyenangkan. Seharusnya dia harus memperbanyak kegiatan santai seperti ini untuk kesehatan mentalnya, tapi dia juga tidak ingin berakhir menjadi pemalas yang anti sosial dan selalu mengurung diri di kamar seperti manusia gagal. Dia tidak ingin menjadi seperti itu, karena itulah dia membatasi momen malas-malasannya dan hanya dilakukan di waktu yang memang sangat dibutuhkan, contohnya seperti di saat dirinya sedang banyak pikiran dan lelah secara mental. Pilihan yang sangat bagus jika dia mencoba bermalas-malasan sejenak di kamarnya. Selain kegiatan malas-malasan, Karlia juga terkadang melakukan eksperimen di dapurnya untuk sekedar mengalihkan pikirannya dari rasa lelah atau kenegatifan, seperti contohnya membuat masakan originalnya sendiri yang sangat lezat dan mewah, atau menyajikan minuman beresensi tinggi dan terkesan glamor, itu adalah salah satu hobinya yang sering dia lakukan di kala senggang. Banyak sekali karya yang telah Karlia dapatkan dari hobi-hobi uniknya tersebut, terutama terkait dengan masak-memasak, dia pernah tidak sengaja menciptakan hidangan ala dunia barat atau dunia timur, dan itu benar-benar membuat semua orang kagum, juga rasanya yang tidak kalah luar biasa, cukup untuk membuat masakannya diberikan penghargaan yang bergengsi dan membuat namanya jadi sangat fenomenal. Oke, sebagian besar itu hanyalah khayalan semata dari Karlia, tapi sebagian kecilnya, memang benar. Selain dua hal itu, terkadang Karlia juga mengalihkan pikirannya dengan berkebun di kebun halaman belakang rumahnya sendiri, meskipun itu sudah menjadi rutinitas hariannya, tapi itu bisa berguna untuk dijadikan sebagai hobi dikala senggang. Bahkan Karlia ingat, dia pernah berkebun di tengah malam hanya karena salah satu antingnya hilang atau karakter favoritnya di serial televisi meninggal, biasanya Karlia akan langsung bersiap-siap mengalihkan pikirannya dengan pergi berkebun, tidak peduli saat itu tengah  malam sekalipun. Memang unik, tapi begitulah Karlia, dia memang merupakan gadis paling eksentrik di kotanya. Banyak sekali hal yang menarik dari sosok Karlia, dan itu harus diungkapkan, tapi karena dia saat ini sedang berperan menjadi seorang guru bagi murid pertamanya, yaitu Sakugo, yang juga merupakan anak dari sahabat dekatnya, itu membuat Karlia semakin mengurangi hobi-hobinya di rumah dan memfokuskan diri untuk mendidik dan membimbing Sakugo untuk menjadi labeldo yang mampu menggapai tujuannya. Menjadi seorang labeldo itu sangat tidak mudah, banyak sekali rintangan dan tantangan yang akan menghadang, bahkan terkadang, nyawa pun jadi terkesan sangat murah saking kejamnya saat seseorang masuk dan berada di dalam dunia bawah tanah. Karlia masih sangat ingat sekali dengan jelas saat dirinya pertama kali masuk ke dalam dunia bawah tanah, dia selalu menjerit-jerit ketakutan saat mendengar suara-suara aneh, atau  pun melhat bentuk-bentuk menyeramkan. Dia juga terkadang ditindas oleh labeldo-labeldo lain, dan selalu gagal dalam menjalankan misinya, terkadang Karlia selalu ingin bunuh diri saat dirinya berada di ambang kegagalan yang terus berulang selama bertahun-tahun. Meski banyak juga labeldo yang gagal sama seperti dirinya, tapi entah kenapa, kegagalan Karlia tidak sama seperti orang lain, karena meskipun mereka semua juga gagal, setidaknya mereka telah memasuki area-area yang lebih jauh dan kejam dari area yang dikunjungi oleh Karlia. Itu membuatnya jadi merasa rendah diri dan menganggap orang lain lebih tinggi derajatnya dari dirinya dan itu menimbulkan perundungan jadi semakin intens karena kepercayaan  diri Karlia sangat rendah dari orang-orang pada umumnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD