enam bulan cinta
BAB 1 (Keterpaksaan)
di sebuah keluarga terjadi perdebatan yang dimana Anna menentang keputusan ayahnya untuk menikah dengan seorang pengusaha sukses didalam bisnis real estate
"Ayah... aku tidak mau menikah tanpa adanya cinta..." Anna protes
"Anna ini demi kebaikanmu.... demi masa depanmu, ayah hanya punya kamu didunia ini.... hanya kamu yang bisa menolong usaha ayah yang sudah ayah bangun dari nol, lagi pula ayah menikahkanmu bukan dengan pria cacat... dia pengusaha muda, tampan juga sempurna...dan dia bersedia berinvestasi pada perubahan kita..." pak Aditiya membujuk anaknya
terlihat gadis itu menangis sambil mencengkram rambutnya, dia memimpikan pernikahan yang sempurna dengan orang yang dicintainya
"ayah.... bagaimana kita mulai lagi usaha ayah dari nol... aku pasti akan membantu ayah..." Anna membujuk ayahnya sambil mengusap air matanya
"Anna.... dengar ayah... ayah tidak pernah meminta padamu apapun.... tapi kali ini ayah mohon padamu....ayah minta tolong padamu.... ayah tidak mau kehilangan usaha yang ayah bangun dan juga ayah tidak mau kehilangan dirimu...."pria tua itu menatap wajah putrinya yang basah dengan air mata
pria tua itu terlihat memegang d**a kirinya, karena jantungnya terasa sakit dan sedikit sesak
"ayah...ayah tidak apa apa...." Anna tampak khawatir
Anna akhirnya menyetujui perjodohannya dengan pria yang bernama Arya dikarenakan melihat kondisi ayahnya yang memiliki penyakit jantung
pesta pertunangan sudah diatur di suatu restoran ternama, Anna dan ayahnya sudah ada ditempat acara tersebut, mereka duduk bersama dengan calon besarnya di satu meja, hidangan mewah sudah terhidang diatas meja
"mohon maaf Arya masih dijalan dia baru datang dari luar negeri dan langsung kesini" mama Arya menjelaskan
"kamu cantik sekali Anna" puji mama Arya
Anna tersenyum tipis, didalam hatinya ingin sekali meninggalkan acara tersebut
Tak lama terdengar suara sepatu datang mendekat ke dalam ruang VIV tersebut
"mohon maaf saya terlambat... tadi penerbangan ada sedikit kendala..." pria itu masuk dan langsung duduk di dekat ayah ibunya
Terlihat pria dengan tubuh yang tinggi dan wajah tampannya, Arya memiliki keturunan setengah Indonesia dan setengah Australia karena ibunya asli dari Australia
walaupun sang ibu asli Australia tetapi dia sangat paham dan lihai dalam bahasa Indonesia juga Jawa
walaupun didepan Anna ada seorang pangeran yang tampan juga sempurna dalam penampilannya, tidak ada getaran di hatinya karena ini perjodohan terpaksa baginya
Mereka membicarakan rencana pesta pernikahan sambil menikmati makan malam yang di sajikan, pembicaraan mereka sangat panjang dan membosankan bagi Anna
Berbeda dengan Arya, dia curi curi pandang melihat Anna, dia tertarik dengan kecantikan Anna yang terlihat alami