BAB 24: HANNAH - HALAMAN KELAM

3317 Words

Sudah dua minggu hubunganku dan Edo terasa gamang, merenggang. Edo tak pernah lebih dulu menghubungiku. Pun jika aku menghubunginya via sms, seringkali lama baru dibalasnya, atau tak ia balas sama sekali. Saat di telpon pun Edo sering terdiam, atau sibuk dengan hal lainnya. "Na, lo ga makan?" tanya Manda saat ia kembali ke meja kami seraya membawa menu makan siangnya. "Masih kenyang gue. Tadi udah nitip Nindya jus alpukat kok." Aku kembali sibuk dengan skecthbook milikku. Hari ini ada tugas membuat ilustrasi yang harus kami kumpulkan. Gambar sederhana, yang hanya merupakan hasil dari gesekan permukaan kertas dan mata granit. Sudah beberapa sketch yang kubuat, tapi tak ada yang memuaskan. "Lo ga apa-apa Na?" tanya Manda lagi, bersamaan dengan Nindya yang baru saja kembali membawa makan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD