30. Tiga Puluh

1175 Words

"Email?" Tangan Noel yang mengarahkan botol air mineralnya ke bibir melayang di udara. Kepalanya menoleh pada lawan bicaranya yang duduk di samping kiri. Aran mengangguk, gadis itu kini tengah susah payah menelan kue cubit yang tadi dibelikan Noel di perjalanan saat menuju lapangan basket kompleks. Melihat wajah lawan bicaranya mulai kemerahan, Noel menyodorkan botol air mineralnya yang disambar Aran cepat. Gadis itu meneguk banyak-banyak hingga tenggorokannya terasa lebih baik. "Hhm... email yang dikirim Kak Di dua bulan lalu, baru aku buka dan baca kemarin malam." "Kenapa?" tanya Noel hati-hati. Tidak. Mereka memang bukan berada di sekolah, melainkan lapangan basket kompleks yang memang sering mereka singgahi dulu. Itu hari minggu, dan Aran memutuskan untuk menceritakan apa yang dipi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD