Gadis Dalam Dekapan 3

912 Words
Zeline dan Liandra akhirnya meninggalkan Mr Jack sendiri, Liandra sudah tak memperdulikan kerjasamanya dengan Mr Jack, dia tak menyangkan kalau Mr Jack begitu tega memasukkan perangsang ke minuman Zeline. "Pantas tadi dia rela turun tangan sendiri untuk buatin Zeline minuman tidak taunya ada niat busuk dibaliknya" gumam Liandra dalam hati. "Kita ke apartemen apa kerumah tuan?" tanya pak sopir Liandra melihat ke arah Zeline, gadis ini hanya terdiam dengan pandangan yang sulit diterka. "ke apartemen saja pak" jawab Liandra pada akhirnya. Liandra tak mungkin membawa Zeline kerumahnya, bukan bukan rumahnya namun rumah orangtuanya, dia juga tidak tau dimana tempat tinggal Zeline. Liandra sudah menanyakan dari tadi namun tak ada jawaban dari zeline. Gadis ini lebih menahan diam, bukan diam karena sebab namun karna menahan sesuatu yang mengganjal sedari tadi. "Dimana tempat tinggalmu?" Liandra masih berusaha namun tetap tidak ada respon dari zeline. Hening, suasana kembali hening. Pak sopir juga tak berani menyalakan radio atau pun bertanya pada Liandra. "Panas" lirih Zeline namun terdengar jelas oleh Liandra. "Panas?" ujar Liandra mengulang ucapan Zeline, dia membawa pandangannya untuk menatap gadis ini pun dengan Zeline dia mendongakkan kepalanya dan mata mereka saling bertemu, mata mereka saling pandang. "Mata ini" batinnya, liandra seperti tak asing dengan mata ini, mata yang begitu indah, mata yang penuh keteduhan. "Pak, tolong lebih cepat lagi" titah Liandra, dia menangkap raut gelisah pada wajah Zeline, namun gadis masih berusaha untuk tetap tenang. Dia tak ingin mempermalukan Liandra dan juga dirinya sendiri, dia sadar masih ada pak sopir disini, meskipun sesuatu itu sudah sangat membuatnya tak nyaman. Tak lama mobil Liandra sampai di apartemen miliknya, Liandra langsung membawa Zeline ke unitnya. "Apa yang kau rasakan?" tanya Liandra setelah membawa Zeline ke kamar tamu dan duduk di tepi ranjang. "Panas" jawab Zeline singkat "Aku sudah menyalakan AC nya" Liandra memang tak pernah mematikan AC nya, karna Candra dan sepupunya sering menginap di sini. "Panas" dia menatap Liandra memohon. Liandra beranjak namun tiba-tiba Zeline memeluknya dari belakang. Tak menghindar, Liandra sungguh menikmati pelukan Zeline. "Jangan pergi" terdiam, Liandra terdiam beberapa saat, dia membiarkan gadis itu untuk memeluknya dan sialnya dia menikmati pelukan gadis ini. "Tidak akan" dan entahlah Liandra membalikkan badannya dan membalas hangat pelukan gadis ini. Menikmati aroma khas bayi pada tubuh gadis ini. "Mandilah, kau pasti sangat lelah" ujarnya setelah dia melepaskan pelukannya, Liandra membawa Zeline ke kamar mandi, dia berharap setelah Zeline berendam efek obat itu akan berkurang atau bahkan menghilang. "Berendamkan biar rasa panas di tubuhmu hilang" Zeline hanya menurut dengan apa yang di bilang Liandra. Setelah Zeline sudah benar-benar berendam, Liandra meninggalkannya, dia juga ingin membersihkan diri. Setelah selesai membersihkan diri Liandra duduk di balkon kamarnya. Dia menghubungi rekan dokternya dan menceritakan keadaan Zeline lalu mengambil sebatang rokok dan menyalakannya. Liandra bukan perokok aktif namun kali ini pikirannya sangat kacau. "Tersalurkan atau dia akan mati" kata kata itu selalu terngiang dipikirannya. "Ssshhhttt sial, apa yang harus gue lakukan" Liandra mengacak-acak rambutnya. Dia tak ingin terjadi apa-apa dengan Zeline namun dia juga tak mungkin menjadi penyalur. Lagi Liandra menyalakan rokok, setelah habis beberapa batang dia kembali ke kamar tamu untuk melihat Zeline namun gadis ini masih belum selesai berendam "Astaga, kenapa kau masih berendam?" Liandra mengangkat Zeline dari bathub lalu membawanya ke kamar. Liandra hanya menutup tubuh polos Zeline dengan selimut yang dia ambil dari kamar. "Ah sial, apa yang harus gue lakukan, gak mungkin gue memakaikan ganti bajunya" gerutunya yang hampir tak terdengar. Liandra sungguh tak tau apa yang harus dia lakukan. Liandra hanya membaringkan tubuh zeline di atas tempat tidur. "Pakailah baju aku akan mengambilkannya" Liandra beranjak namun tangan Zeline menarik tangan Liandra sebelum laki-laki ini benar benar beranjak hingga Liandra tak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya. Pria ini ambruk menindih tubuh zeline. Zeline sudah sangat kehilangan akal sehatnya, sesuatu yang sudah dia tahan sedari tadi tak bisa lagi dia tahan lebih lama. Tak tahan lagi Zeline mencium panas bibir Liandra dan kali ini Liandra tak bisa menghindarinya lagi, sesaat Liandra menikmatinya namun tak lama ia melepaskannya. "Jangan, jangan kau yang memulai duluan, biarkan aku yang memulainya" Liandra sudah berusaha menghindar dari tadi namun dia laki-laki normal dia pasti akan tergoda jika digoda terus. Dengan sangat liar Liandra menjelajahi hidangan lezat yang menggodanya sedari tadi. "Maafkan aku gadis tapi aku tak ingin terjadi apa-apa denganmu, maafkan aku karna aku sudah tak bisa menahannya lagi dan aku berjanji akan ku pertanggungjawaban kan semua perbuatanku malam ini padamu" dan Liandra sungguh tak bisa menahan hidangan begitu lezat yang sedari tadi dia tahan dan kali ini dia benar-benar menyantapnya bak orang kelaparan. Jadilah pasangan hidupku Jadilah ibu dari anak-anakku Membuka mata dan tertidur di sampingku Tere liye hi jiyaa main Aku hidup hanya untukmu Khud ko jo yoon de diya hai Aku menyerahkan diriku untukmu Teri wafaa ne mujh ko sambhaalaa Setiaku padamu menjaga diriku Saare ghamon ko dil se nikaala Membuang semua rasa sakit dari hatiku Tere saath mera hai naseeb juDaa Nasib hidupku hanyalah denganmu Tujhe paa ke adhoora naa raha Oh cintaku, Aku merasa lengkap setelah memilikimu ======== Entah kenapa perasaan Damar tak enak malam ini, dia selalu kepikiran adiknya, dia mencoba menelpon Zeline berkali-kali tapi tak diangkat oleh adiknya. Yyaaa .. ikatan batin kedua adik kakak ini sangat kuat, Damar seakan mengerti kalau saat ini Zeline sedang tidak baik-baik saja, tapi dia berusaha menampik itu. Dan dia kembali hanyut dalam pekerjaannya. "Gadis kecil bandel semoga kau baik-baik saja sungguh aku tak akan memaafkan diriku jika sesuatu terjadi padamu" ujarnya menenangkan diri. Badai Projec_Melamarmu Arijit Singh_ Tim hi ho
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD