[Pov Arya]
***
Tiga bulan sejak hari itu, aku tidak bertemu Dinda lagi. Bukan aku tidak memikirkannya, hanya saja aku takut membuat hubungan ini semakin jauh dari sebatas teman. Bagaimana pun juga, Dinda adalah perempuan manis. Di balik sifat keras kepala dan galaknya, dia selalu tampak cantik dalam pandanganku.
Sesekali aku memandangi wajahnya lewat foto yang kami ambil ketika makan siang di hari perayaan kelulusan. Tentu saja kami berfoto bersama Mami dan Papi.
"Terima kasih Om, Tante. Hari ini Dinda seneng banget. Rasanya ... sudah lama tidak merasakan ini," ucapnya ketika di perjalanan pulang.
"Sama-sama, Dinda. Mm, Arya bilang ... orang tua kamu sudah ...." Mami berkata ragu.
"Sudah meninggal, Tante. Waktu Dinda umur sepuluh tahun," sahut Dinda. Tidak ada ekspresi kesedihan dar
