[Dua belas tahun lalu] Aku berdiri di depan perpustakaan. Menikmati sirup jeruk yang terasa segar di tenggorokan. Alih-alih sedang memerhatikan seseorang yang berdiri di tengah lapangan. "Yuk!" Alisha menepuk pundakku. "Udah?" tanyaku tanpa menoleh. "Udah." Alisha menjawab ketus. Kali ini aku berpaling ke arahnya. "Kenapa?" Kutatap dua bola mata di balik bingkai kaca mata itu. "Aku lihatin kamu sering banget perhatiin Kak Arya," tukasnya kesal. "Kenapa? Enggak boleh?" tanyaku sambil melempar kantong plastik sirup yang sudah habis ke tempat sampah. "Dia itu aneh." "Aneh gimana?" "Ya, lihat aja. Tiap istirahat selalu gitu, main basket sendirian." Kualihkan pandangan. Arya sedang bersiap melempar bola basket ke arah ring. "Tapi ... bukannya dia juga hebat. Selama ini, tiga tahun b

