bc

C I N T A

book_age16+
3.1K
FOLLOW
25.3K
READ
arrogant
CEO
drama
sweet
like
intro-logo
Blurb

Bagaimana perasaanmu ketika kau tahu kekasihmu tidak mencintaimu, bahkan malah mencintai sahabatmu.

Bagaimana perasaanmu jika kau tahu sahabatmu dan kekasihmu itu hanya kasihan padamu, mereka kasihan padamu karena tak ada yang mau berteman denganmu.

Hancur!

Tapi Amelia (25th), berusaha meredam rasa sakit itu dengan sebuah senyuman.

Amelia berusaha mengubur rasa sakit itu dengan cara menjauhi mereka, iya mereka.

Sahabat dan Kekasihnya.

chap-preview
Free preview
Prolog
Terdengar suara jatuh bersamaan dengan suara mengaduh seorang gadis begitu keras mengisi kantin sekolah SMK Nusa. "Ya ampun Mel, hati-hati dong..." Seorang gadis cantik membantu gadis gemuk yang dipanggil Mel itu berdiri. Gadis gemuk itu jadi pusat perhatian di kantin sekolah membuatnya malu setengah mati saat itu. "Makanya kalau badan itu jangan kegedean.. Kan jadi hancur tuh kursi satu," ejek seorang lelaki yang berseragam sama dengan gadis gemuk itu. "Apaan sih Kak Nino! Kamu kok gitu sama Amel!" sengit gadis itu berdiri angkuh seraya berkacak pinggang. "Sudah deh Sei, nggak usah sok jadi pahlawan. Memang kenyataan kan kalau si Amel ini gendut, item, jelek  yang parahnya lagi dia hidup!" Lelaki itu tertawa terbahak-bahak diikuti dengan Siwa-siswi yang ada di kantin. Gadis yang bernama Amel itu menunduk malu, sedangkan matanya sudah basah karena menangis. Sebenarnya, Amelia tidak jelek, hanya saja Amel berkulit sawo matang dan rambutnya ikal bergelombang. Dari nilai 10 mungkin Amelia dapat nilai 7 untuk wajahnya, hanya saja, badannya yang gemuk melebihi tinggi badan membuat fisiknya terlihat jelek. "Hei! Memang kamu pikir kamu tampan apa!" bentak gadis cantik itu tak mau kalah. Gadis cantik itu adalah Seira, sahabat Amel dari kecil. Seira berbanding terbalik dengan Amelia, Seira bertubuh mungil tapi terlihat berisi.Wajahnya pun khas orang korea, putih bersih, bermata sipit, sedangkan rambutnya berwarna coklat ala Korea stayle. Amelia tak mau mendengar cacian lagi, akhirnya memutuskan pergi dari kantin. Seira berbalik saat Amelia pergi dari kantin "Amel!"  teriaknya yang tak dihiraukan Amelia. Tangan mungil Seira terkepal kuat ke udara, lalu berbalik menatap sengit ke arah Pria tadi, "Awas saja kamu!" desisnya tajam Seira berbalik kemudian berlari untuk mengejar Amel. Amelia menangis dipojok gudang sekolah terisak sendirian. Amelia selalu seperti ini saat teman-temannya mengejekinya. "Hey, sedang apa di sini? Aku pikir kamu hantu," ujar lelaki tampan berseragam sama duduk di samping Amelia Ameli segera menyusut air matanya kasar, menoleh ke sampingnya. Amelia terpekur beberapa saat sebelum kembali memutuskan melihat ke depan. Lelaki di sampingnya adalah cinta pertamanya sampai sekarang. Jantung Amelia berdegup cepat, dadanya bergemuruh tak karuan. "Kamu ngapain di sini sendirian?" tanyanya melirik Amelia sekilas. Amelia menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak ada," sahut Amel cepat. Lelaki itu tersenyum tipis. "Lalu kenapa menangis?" tanyanya lagi. Amelia kembali menggelengkan kepalanya. "Hanya ingin saja." Alis tebal pria itu terangkat sebelah mendengar jawaban Amelia. "Hanya ingin," gumamnya sendiri. "Kamu kurang kerjaan sampai menangis di sini hanya karena ingin saja?" Amelia kali ini diam tak menyahuti ucapan Pria di sampingnya. "Jangan pedulikan Nino yang suka ejek kamu. Justru kamu harus senang karena dengan itu kamu bisa bertambah kuat." Mata Amelia membulat, menoleh menatap horor pada lelaki di sisinya itu. "Ka-kamu tahu?" Pria itu mengangguk kemudian balas menatap Amelia. Tubuh Amelia terasa lemas, Amelia tersenyum getir. "Itu bukan ejekan," kilah Amelia dengan tatapan kosong. "Aku memang gendut, jadi itu bukan ejekan, melainkan kenyataan." Lelaki itu menggelengkan kepalanya tidak setuju dengan pembenaran Amelia. "Semua wanita itu pada dasarnya cantik, ada yang cantik fisiknya, ada juga yang cantik hatinya. Dan yang paling indah itu adalah cantik hatinya," kata Pria itu dalam. "Seperti kamu contohnya." Hati Amelia bergetar, ia tak berani membalas tatapan Pria di sampingnya. Perutnya terasa mulas sedang tubuhnya tiba-tiba berkeringat dingin.Muncul semburat merah merona di pipi tembamnya. Suasana jadi tegang, Amelia tak berani membuka suara sampai akhirnya ada yang membuka pintu gudang dan munculah Seira dari sana. "Mel, aku cari ke mana-mana eh tahu-tahunya sedang mojok di sini," cibir Seira melirik lelaki itu sekilas. Amelia tersenyum malu sedang lelaki itu memasang wajah datar. "Oke Kak Ajiz, karena sekarang sudah ada aku, lebih baik kamu segera masuk kelas." Seira mengedipkan sebelah matanya pada Amelia. Ajiz nama lelaki itu, lelaki tampan yang tampak matang sebelum usianya. Lelaki muda yang sudah mengeluarkan kharismanya membuat gadis-gadis di sekolah memujanya.Ajiz beranjak kemudian berlalu tanpa sepatah kata pun meninggalkan Amelia dan juga Seira. Seira duduk menggantikan posisi Ajiz menatap Amel penuh selidik. "Jadi, bagaimana rasanya berdekatan sama cowok yang dicintai?" Seira menaik turunkan alisnya menggoda Amel. Amel tersipu malu. "Apaan sih Sei!" sungut Amelia malu-malu. "Aduh...Sudah deh, bilang saja senang, kan?" goda Seira lagi. Amelia tersenyum lebar. “Deg-degan Sei," bisik Amel malu. Seira tertawa mendengar pengakuan Amelia, dirinya ikut senang jika Amelia senang. "Kalau begitu, kamu harus mepet duluan, Mel... Kan lumayan, Ajiz kayaknya bukan tipe cowok yang peka deh." Ameliamengangguk. "Iya, Ajiz dingin-dingin mengagumkan. Cukup mencintai dalam diam saja, aku nggak mau ambil resiko Sei." "Gezz! Korban lagu ini." Seira geleng-geleng kepala jengah. Amelia tertawa kecil. "Aku dengan Ajiz itu bagai bumi dan langit. Ajiz langitnya sedangkan aku bumi paling bawahnya. Jadi, kalaupun Ajiz menerimaku itu pasti karena rasa kasihan, tidak lebih." "Kan cinta jatuh tanpa tahu pada siapa, Mel..." "Iya memang, dan untuk cinta.. Biar aku saja sendiri yang merasakannya." Iya benar, Dia memang mencintai Ajiz, tapi untuk menggapainya hanya sebuah ilusi saja.  

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Mas DokterKu

read
238.9K
bc

Switch Love

read
112.6K
bc

You're Still the One

read
117.5K
bc

Sweetest Diandra

read
70.6K
bc

A Piece of Pain || Indonesia

read
87.5K
bc

Nur Cahaya Cinta

read
359.5K
bc

Bukan Ibu Pengganti

read
526.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook