"Apa?!" Felicia mendengar bahwa setiap pemberiannya dibuang begitu saja oleh Tuan Devan. "Ya, nyonya. Sebaiknya mulai sekarang Anda berhenti untuk mengirim apapun untuk Tuan Devan karena semuanya percuma saja." Ujar asisten kepercayaan Devan. "Aku tidak akan menyerah. Aku yakin suatu saat nanti Devan akan membuka pintu hatinya untukku." Felicia begitu optimis. *** "Sudah ayah katakan berapa kali, berhenti untuk mengejar Devan!" Tuan Ferdy merasa putrinya begitu bebal dan keras kepala. Felicia masih bergeming. "Kamu adalah anak seorang pejabat. Hidupmu sudah terjamin. Ayah bisa memenuhi setiap kebutuhan dan keinginan mu." Tuan Ferdy tidak ingin Felicia semakin terjerumus. "Tapi ayah. Aku juga ingin masuk ke dalam pemerintahan istana." Felicia masih bersikeras. "Kamu bukannya ingin b

