PART 12

4325 Words

Sibuk adalah kata yang tepat untuk mereka sekarang. Mengurus segalanya berduaa memang agaknya masih begitu rumit. Anak menangis dengan suara yang memekak telinga tampak biasa untuk dilakukan berdua, tetapi nyatanya tak semua bisa mereka atasi sendiri saja. "Kita butuh pengasuh, Mas." Anan juga mengamani hal tersebut. Anak mereka yang masih belum jelas jadwal tidurnya membuat keduanya kelelahan. Pasca bersama kembali keduanya sepakat untuk tinggal di kediaman baru. Anan menjual rumah lama yang dulu digunakan untuk Galiya juga rumah yang dulu di tempati saat Arini masih hidup. Tampaknya Galiya dan Anan memang ingin membuka lembaran baru untuk jalan hidup mereka. Tidak mau membuang waktu untuk mengingat hal yang tidak menyenangkan lagi bagi keduanya. "Besok aku akan suruh Targa—" "Jangan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD