"... jika aku mau, aku bisa membelimu!" Sudut pikiran Arsen tersentil saat mendengar kakata-kata Angel. Entah kenapa bagian akhir kata-kata tersebut selalu terngiang di telinganya. Menyulutkan Egonya sebagai pria dan dia merasa di rendahkan. Membeliku? Apakah aku semudah itu di matamu? Angel, kau terlalu menganggap dirimu tinggi! Aku bukan barang yang bisa kau bawa pulang! Terlebih dari hal yang menyulut egonya Arsen memilih diam dan menatap mata hitam Angel dengan lekat. Mata hitam itu, tampak tenang, dengan kilatan emosi yang hampir tak terlihat. Tersentak, dia memutuskan pandangannya dan mengerutkan alisnya. Hal yang dia lihat, itu tak mungkin benar bukan? Dia, yang seorang pengacara tak bisa mendeteksi emosi apapun di mata lawannya. Sekali ini, gadis di hadapannya it

