Chapter 11 (Revisi)

1182 Words

“Jadi lo udah tahu kenapa bisa ada lebam?” Gelengan kepala beserta kepulan asap rokok itu menjawab pertanyaan Graha. Lelaki yang saat ini sedang berada di parkiran rumah sakit itu hanya bisa menghela napas. Wajahnya yang lelah karena sudah bekerja seharian penuh hanya bisa ia tampilkan. Berharap lelaki di sampingnya ini bisa cepat-cepat pergi dan tidak menganggunya lagi. Namun seolah sudah terbiasa dengan wajah pucat dan lelahnya, lelaki itu malah dengan asyik menyalakan lagi satu batang rokok yang diambilnya dari atas dashboard mobil milik Graha. Menghela napas panjang, Graha memang tidak bisa berharap apapun pada lelaki di sampingnya ini. “Lo gak ada cara gitu, Niel? Ada psikolog gak sih, yang bisa buat gua inget apa aja yang udah gua lakuin sama Zira selama mabuk?” Tanya lelaki itu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD