Chapter 9 (Revisi)

1157 Words

“Mau makan buah?” Zira menggelengkan kepala. “Atau mau jajanan di luar? Mau rujak?” Zira lagi-lagi menggelengkan kepalanya. “Mau makanan pedes? Atau mau bubur abalone? Bunda bisa masak itu. Atau mau yang lain?” Senyum manis mengembang sempurna. Wanita yang sedang mengandung itu langsung menggeleng bersamaan dengan tangannya yang memegang lengan wanita paruh baya di depannya. “Zira gak pengen apa-apa, Bunda.” “Yah, kok gak mau apa-apa? Kamu harusnya mau apa gitu. Masa ke sini gak Bunda buatin apa-apa,” desah wanita paruh baya itu dengan kecewa. “Kita ke sini karena pengen kasih tahu aja. Gak ada yang Zira pengenin. Lagian aku masih bisa beliin itu semua,” jawab lelaki di sebrang Zira seraya mengambil satu kaleng cola dari dalam kulkas. “Iya, iya. Bunda tahu kok, anak Bunda ya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD