Akibat penawaran yang tidak biasa yang ia terima hari ini, membuat Arafi tidak fokus melakukan apapun. Otaknya terus saja memikirkan jawaban apa yang harus ia berikan pada Abrar esok hari, karena jika ia menolak maka ia akan kehilangan kesempatan besar untuk menjadi Manajer Keuangan setelah selama setahun hanya kerja seadanya saja. Tapi jika ia menerima pekerjaan itu, itu artinya dia harus menikah di usia muda dan akan hidup selamanya dengan wanita yang sama sekali tidak akan ia cintai. Apalagi ia sama sekali tidak tahu wanita seperti apa yang akan dia nikahi. Dia bahkan tidak tahu wanita macam apa yang akan ia nikahi! "Bener-bener gila!" gumamnya. "Apa yang gila?" Arafi tersentak. Ia mengangkat wajah dan menemukan wajah penasaran Wulan yang berdiri di depannya. "Kamu dari tadi ngelam

