Panas

604 Words
 Tak harus menunggu lama Aril pun datang ke tempat kos Mimi, Lesti yang sudah tidur tidak tahu Aril akan datang. Ya disinilah Mimi mulai mengenal cinta dengan kepanasan yang tercipta dari keduanya. Sesampainya Aril di depan kos Mimi dia mengetuk seperti biasa dan mengucapkan salam,Mimi mempersilahkan Aril masuk hanya di ruang depan saja. Aril membawa cemilan pedas kesukaan Mimi dan biasanya kalo ada cemilan pedas Mimi bisa nonton 2-3 film sekaligus. Aril sengaja biar bisa berlama-lama dengan mimi berdua saja tapi Mimi tak menghiraukan itu dan tak berpikir apapun yang penting ada cemilan, Aril yang dikatakan sudah dewasa itu pasti sudah mengenal cinta dan lebih dari itu harusnya Mimi tau Aril sedang berada di dalam cinta dan hasratnya. " Mi, aku bawa cemilan pedas buat kamu. " Aril " Ih makasih ka, jadi tidak enak. " Mimi " Enakin aja, kamu suka kan nonton sambil ngemil." Aril " Iya. " Mimi " Yaudah kita nonton yu, kamu pasti harus nonton sekarang kan." aril   Mimi langsung ambil laptop dari kamar yang tidak lain adalah kamar yang Mimi dan lesti tempati ya mau tidak mau mereka membagi kamar karena cuma ada satu kamar ditempat itu mereka mempunyai satu ruang tamu kecil, satu kamar dan satu kamar mandi itu saja.  ~Kembali ke topik~   Mimi menghampiri Aril dengan laptop di tangannya dan membuka sebuah film yang terkenal itu " Dilan " aneh di tengah film Aril malah kepedean bilang kalo kisah dilan itu sama kaya dia waktu SMA yang memperjuangkan hati mantan nya panjang lebar Aril cerita tapi yang Mimi pikirkan saat itu cuma ngerasa ilfil aja denger cerita itu, bagaimana tidak mimi membayangkan dilan dan Aril saja sudah jelas berbeda makanya dia ngga mau nerusin buat denger cerita itu dia asyik ngemil tanpa dengerin Aril yang sudah panjang lebar menjelaskan. Aril yang sadar dengan sikap mimi yang aneh malah nyangka kalo Mimi itu cemburu sama mantannya itu sampe Aril malah bujuk Mimi dan minta maaf.dalam pikiran Mimi " sumpah ngga ngerti gw, gw ilfil bukan cemburu." " Mi, jangan marah sama Kaka, maafin kaka udah bikin kamu cemburu. Kaka cuma cerita masa lalu Kaka. " aril " Ngga kak Mimi ngga marah ko. " Singkat mimi " Kaka tau Mimi marah sama Kaka dan ngga suka kalo Kaka bahas ini." Aril " Kaka minta maaf. " sambung Aril   ~ Kalian tau kan gaes Mimi bukan cemburu ? Lanjut ~   Sampe dalam hati Mimi bilang " sumpah gw ngga cemburu. " Tapi Aril terus maksa buat minta maaf dan pengen banget denger jawaban Mimi atas permintaan maaf itu, sampe dimana akhirnya Aril beraniin diri buat meluk Mimi dan cium kening Mimi buat permintaan maaf Aril itu, lebih aneh lagi Mimi yang ilfil mendadak luluh dengan pelukan dan ciuman Aril itu Mimi malah ngerasa nyaman dan akhirnya membalas pelukan Aril. Mereka berdua ngerasain hal aneh saat pelukan rasa udara dingin dan cuma mereka yang hangat bercampur rasa yang bergejolak.   Tapi kini jam udah menunjukkan malem beneran ya sekitar jam 10 malam menandakan Aril harus pulang karena tau Mimi juga besok bekerja merekapun mengakhiri pelukan mereka itu dan Aril yang pamit untuk segera pulang. Mimi yang masih tidak menyangka dengan perasaan itu dan keberaniannya, di benaknya Mimi merasa dia terlalu berani kepada gurunya itu tapi bagaimana mereka saling menyukai. Dengan perasaan kecewa karena Aril harus pulang Mimi membereskan sisa cemilan yang tadi dan berusaha untuk tidur lagi karena dia tau kalo tidak segera tidur dia pasti kesiangan untuk bangun. Tapi tiba-tiba ponselnya bunyi lagi kali ini hanya pesan biasa yang isinya mengabarkan kalo Aril akan datang lagi besok malam. Tanpa membalas pesan itu Mimi senang tapi tetap harus berusaha tidur.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD