Setelah airmata menguras di pipi Lussie dan Prita, Lussie duduk dengan anggunnya di ruang tengah menunggu putranya pulang, malam telah menunjukkan pukul 1, tapi Aldo belum kembali. Selama ini, Prita banyak mengorbankan banyak hal pada keluarganya, bahkan Prita tidak pernah melawannya, Prita tidak pernah berbuat seenaknya kepadanya, Prita selalu menghargai dan mencintai keluarga suaminya, namun begini balasan Aldo padanya. Lussie pun tak akan terima kalau menantunya di perlakukan tak adil. Apalagi persoalannya adalah wanita lain, Lussie trauma sekali jika itu terjadi pada keluarganya lagi, cukup dia saja yang terluka, jangan anak-anaknya. Sesekali Lussie melihat jam kaligrrafi yang di gantung di dinding ruang tengah, Lussie begitu gelisah, ia ingin sekali memukul anaknya dan membuatnya jer

