Episode 26

1521 Words

Satu jam kemudian, mobil mereka berhenti di depan sebuah gedung pencakar langit yang mewah. Davian mengajaknya turun, dan ia tidak bisa membantah. Kakaknya tidak suka dibantah. "Kakak ada kerjaan dulu di sini, kau akan kuantar ke ruang tunggu yang nyaman di lantai atas," kata Davian datar tanpa menghentikan langkahnya. "Tidak usah, aku bisa menunggu di mobil saja, Kak," tolaknya halus. Kalau memang mau bekerja, kenapa harus mengajakku? gerutu batinnya kesal. "Sudah, ikut saja." Davian menarik tangannya tapi tetap melangkah pelan, menyejajarkan dengan langkah adiknya. Mereka sampai di lantai tiga puluh, Davian berhenti di depan sebuah kamar suite yang merupakan bagian dari gedung tersebut. "Masuk," perintahnya datar, mau tidak mau Marina masuk ke dalam kamar. Di sana sudah ada bebera

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD