"Rin!" Davian berteriak. Marina yang sedang menyelesaikan gaun warna peach-nya tersentak mendengar panggilan yang tidak bisa dibilang lembut tersebut. Tidak biasanya kakaknya itu marah padanya. "Kakak? Ada apa?" tanya Marina heran, wajah kakaknya terlihat sangat gelap dengan aura menakutkan. Ia tidak tahu kenapa Davian bersikap seperti itu, tapi ia mencoba bersikap tenang. "Kakak sudah tidak tahan lagi melihatmu!" ujarnya mencoba untuk tidak berteriak. Marina mengernyit heran, "Ada apa denganku? Aku baik-baik saja, Kak. Sungguh." Davian menjambak rambutnya dengan kesal, "Aku tahu sifatmu, Rin. Berhentilah berpura-pura menjadi wanita yang tegar. Semuanya tidak baik-baik saja. Kau TIDAK baik-baik saja, kau tahu itu! Jangan berpura-pura seolah tidak terjadi apa-apa!" Napasnya turun naik

