Episode 19

1222 Words

The Truth Dengan setengah menyeret tubuhnya, Marina memasuki bilik kamar mandi butik Tante Emma. Ia terduduk di toilet yang tertutup dengan pandangan kosong. Tangannya menahan debar jantungnya yang terasa menyakitkan. Tidak, hatinya yang sakit! Perlahan air mata mengalir deras di pipinya, ia menangis dalam diam. Ia menyembunyikan wajah dengan kedua telapak tangannya, kenapa harus sesakit ini? Mario sudah meninggalkannya, seharusnya pria itu boleh melakukan apa pun dengan wanita mana pun. Tapi, kenapa hatinya terasa sakit? Seharusnya ia memang tidak usah datang ke sini, belakangan ini tubuhnya sedang tidak baik. Ia selalu merasa lemas dan pusing. Davian dan ayahnya melarang Marina datang karena mereka ada meeting penting di kantor sehingga tidak bisa mengantarnya. Tapi Marina bersikera

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD