Lessi memasuki apartemen Davian dengan perlahan. Mengganti bajunya dengan celana pendek dan kaus rumahan, lalu berjalan ke dapur untuk membuat makan malam. Ia membuka kulkas dan mendapati banyak sekali bahan makanan segar di dalamnya. Itu berarti ia bisa membuat apa pun yang ia inginkan. Wanita itu memutuskan untuk membuat makanan yang agak berat dan banyak mengandung kalori. "Sepertinya steak boleh juga," putusnya setelah berpikir sejenak. Ia juga membuat salad dan kentang goreng untuk melengkapi menunya. Saking sibuknya di dapur, ia sampai tidak menyadari kalau Davian sudah berdiri di belakangnya. Pria itu bersandar di kusen pintu dapur, masih dengan setelan kerjanya. "Hai," sapa Davian, senyumnya lebar sampai menyentuh matanya. "Masak apa? Perlu aku bantu?" "Sudah hampir selesai, se

