bc

Sold To You by Yessy Lie

book_age18+
4.1K
FOLLOW
37.0K
READ
possessive
second chance
arrogant
dominant
badboy
boss
sweet
bxg
like
intro-logo
Blurb

Alisa memiliki keluarga yang kecanduan akan judi. Ia berusaha membantu mereka agar mau berubah tapi dengan tega mereka malah menjualnya pada pemilik sebuah kasino.

Tak ada yang bisa ia lakukan selain menyerah saat semua perlawanan yang dilakukanny

a sia-sia. Tapi dirinya tidak putus asa dan dengan taruhan nyawanya ia berhasil membuat laki-laki itu menandatangani perjanjian jika dia akan melepaskannya setelah 3 bulan.

Akankah setelah 3 bulan laki-laki itu melepaskannya ataukah akan mengikatnya selamanya?

Apabila bermimpi adalah satu-satunya cara bersamamu, maka aku berharap tidak akan pernah membuka mataku.

--Mark Kingswell--

WARNING 21+++

chap-preview
Free preview
1
Alisa Wayne ikut berbahagia akan pernikahan sepupunya Nic. Ia bahagia mereka akhirnya bersatu setelah melalui semua badai masalah yang terjadi. Beberapa minggu yang lalu, saat ia baru datang ke sini dia sedikit terkejut waktu Nic memintanya berpura-pura menjadi kekasihnya dan bahkan tanpa penjelasan apa pun. Saat akhirnya ia melihat tatapan Nic yang selalu jatuh pada seorang wanita yang tampak begitu cantik tetapi terlihat kesedihan di kedua mata wanita itu, ia mulai mengerti. Ia akhirnya tahu apa yang sebenarnya terjadi setelah Nora menceritakan semuanya, semaksimal mungkin ia mencoba membantu mereka. Sekarang semuanya akhirnya terbayar, semua orang tampak begitu bahagia dan saling menyayangi serta mencintai. Alisa akhirnya bisa kembali bersembunyi dan tidak perlu berpura-pura ceria lagi. Ia sangat iri dengan semua ini, iri dengan sepupunya Nic yang memiliki orang tua dan keluarga yang begitu menyayangi serta mencintainya. Iri dengan kakak iparnya Crystal Addison yang sekarang sudah menjadi Crystal Wayne yang mendapatkan laki-laki yang mencintainya begitu dalam dan apa adanya. Sedangkan ia merasakan jika tidak seorang pun yang mencintainya. Orang tuanya sama sekali tidak memedulikannya dan bahkan hanya menganggapnya sebagai sumber uang saja. Mereka akan selalu meminta ia menyerahkan gajinya dan jika menolak maka mereka akan menghajar dirinya. Kakak laki-lakinya juga sama saja, mereka semua begitu kecanduan akan judi. Ia bahkan tidak mengerti bagaimana mungkin Papanya, Jerome Wayne bisa memiliki hubungan darah dengan Omnya, Alderick Wayne. Sebab sifat mereka begitu jauh, jika Alderick begitu menyayangi anaknya, Jerome bahkan tega memanfaatkannya. Jika Alderick begitu bertanggung jawab, Jerome sama sekali tidak peduli akan apa pun kecuali dirinya sendiri dan judi. Bahkan Alderick memutuskan hubungan dengan keluarga Alisa dua tahun yang lalu saat akhirnya tidak tahan lagi dengan keluarganya yang hanya memeras uangnya saja. Hanya Alisa saja yang masih dia terima di rumahnya. Ia bahkan merasa jika Alderick Wayne dan Nora Wayne lebih seperti orang tuanya dari pada Jerome Wayne dan Sheila Wayne. Saat dirinya tidak tahan lagi akan keluarganya maka ia akan datang ke rumah Alderick untuk melarikan diri sejenak. Sewaktu acara sedang berlangsung tiba-tiba ponselnya berbunyi. Saat melihat nama yang muncul di layar ponselnya adalah Mamanya, ia sedikit ragu mengangkatnya. Karena selama ini mereka mencarinya hanya karena membutuhkan uang atau apa pun yang bisa mereka dapatkan darinya. Setelah menunggu sesaat, ia tidak bisa mengabaikan lagi panggilan itu. Walau pun keluarganya tidak menyayanginya tapi dirinya menyayangi mereka. "Halo, Mama." Terdengar isakan tangis saat ia mengangkat telepon dari Sheila. "Alisa, maafkan Mama. Mama tahu Mama sudah sangat jahat padamu selama ini dan kepergianmu membuat Mama menyadari semuanya. Mama mohon pulanglah Alisa," ucap Sheila di sela-sela isakannya. "Ya, Alisa, Papa juga menyesal sudah memukulmu, Papa sudah menyadari semuanya. Pulanglah, Sayang, kami tidak akan berjudi lagi, Papa janji," ucap Jerome saat telepon beralih padanya. "Kakak, juga menyesal Alisa. Kakak berjanji mulai hari ini akan menjagamu dan tidak menyakitimu lagi. Kami semua akan menjagamu," ucap Thomas Wayne, kakak laki-laki Alisa. Airmata perlahan turun di kedua pipinya. Benarkah yang aku dengar? Apakah aku tidak bermimpi? Benarkah mereka semua akhirnya sadar dan mau berubah menjadi lebih baik? Bisakah aku memercayainya? Tapi tidak ada salahnya aku percaya kepada mereka untuk kesekian kalinya, putus Alisa kemudian. "Aku akan pulang lusa, kalian tunggulah aku. Aku menyayangi kalian," ucap Alisa dengan suara terisak. "Ya, Sayang. Mama akan menunggumu, Mama akan memasak makanan kesukaanmu dan setelah itu kita akan memakaikanmu baju yang cantik dan kita akan merayakannya di sebuah tempat." "Ya, Mama. Aku senang sekali, aku tidak sabar lagi untuk pulang," isak Alisa. Saat akhirnya telepon itu sudah di tutup, ia terisak dengan perasaan yang sedikit bahagia dan penuh harap. Ia berharap keluarganya memang benar-benar akan berubah, tidak hanya akal-akalan mereka saja seperti selama ini. Setelah acara pernikahan sepupunya berakhir, mereka masih akan menginap di kapal malam ini dan besok siang mereka akan kembali pulang ke rumah. Ia sengaja baru akan pulang lusa karena bagaimana pun dia harus minta izin dengan Alderick dan Nora jika akan pulang kembali ke keluarganya yang berada di Las Vegas. Hari ini akhirnya mereka tiba di rumah Alderick dan ia mengemas barang-barangnya yang ada di kamar yang sudah ditempatinya beberapa minggu ini. Ia bahkan hampir memutuskan akan tinggal selamanya di sini. Apalagi Alderick sudah menawarkan padanya agar bekerja di perusahaan mereka dan tinggal bersama mereka saja. Selesai berkemas ia pergi menemui Alderick dan Nora yang saat ini sedang duduk santai di ruang keluarga setelah melalui hari yang melelahkan beberapa hari ini. "Alisa, kemarilah, duduklah bersama kami," panggil Nora saat melihat kemunculan Alisa. "Ada apa, Alisa? Apa ada yang ingin kamu katakan?" tanya Alderick saat melihat jika Alisa tampak ingin mengatakan sesuatu padanya. "Apa kamu sudah memutuskan tentang tawaran Om untuk bekerja di perusahaan Om dan tinggal bersama kami?" sambung Alderick lagi. "Alisa kemari ingin bicara, Om. Maaf Alisa harus menolak tawaran Om, sejujurnya Alisa ingin menerimanya dan bahkan akan menerimanya. Tapi_" ucapannya tidak terselesaikan karena dia takut Alderick akan marah karena dia tahu seberapa besar kemarahan Alderick pada Jerome. "Apa? Katakanlah, Om tidak akan marah." "Semalam Mama menelepon, memintaku untuk pulang dan mereka semua berjanji akan berubah dan tidak berjudi lagi." "Dan kamu percaya?!" tanya Alderick dengan kemarahan tertahan karena dia tahu seberapa menderita gadis ini yang merupakan keponakannya. Andai Alisa mau maka dia akan dengan senang hati mengangkat gadis itu menjadi anaknya. Dia tidak tahu apa yang membuat gadis itu tidak mau di adopsi olehnya. "Mereka keluargaku Om dan jika aku tidak berusaha memperbaiki mereka, maka siapa lagi yang mungkin akan bisa melakukannya." "Tapi_" ucapan Alderick tertahan saat Nora menyentuh lembut tangannya. "Alisa kamu tahu bukan jika Om dan Tante sudah menganggapmu seperti anak kami sendiri? Dan kami juga sangat menyayangimu, kami hanya tidak ingin kamu terus menderita dan terus terluka." "Ya, Tante, aku tahu dan aku bahkan merasa kalian lebih seperti orang tuaku tapi aku tidak bisa menghindar dari kenyataan. Aku masih ingin mencoba membuat mereka berubah." "Tapi jika sekali lagi mereka menyakitimu bagaimana?" "Maka aku dengan senang hati akan menjadi anak kalian. Maafkan aku mungkin aku tampak tidak sadar diri karena terus menolak tawaran-tawaran kalian tapi aku hanya merasa takut jika menerimanya maka keluargaku akan memeras kalian dan menjadikanku sebagai senjata untuk memeras kalian." Alderick terdiam mendengarnya. Ya, aku tahu apa yang Alisa katakan benar adanya. Tapi Alisa tidak tahu siapa diriku hingga akan membiarkan adikku yang serakah bisa memerasku karena hal itu. "Baiklah, Om izinkan kamu untuk pulang kali ini tapi jika mereka kembali menyakitimu, jangan segan-segan untuk menghubungi Om atau Tante. Kami pasti akan menolongmu dan Om pegang kata-katamu jika sekali ini kamu mau menjadi anak kami." Alisa tersenyum dengan ceria dan segera memeluk Alderick dan Nora dengan erat. "Aku sayang kalian. Terima kasih karena sudah begitu baik terhadapku," senyum Alisa berubah menjadi isakan. "Sudah, Sayang. Kami sudah menganggapmu sebagai anak perempuan kami dan Nic juga sudah menganggapmu sebagai adiknya jadi kamu juga jangan sungkan untuk menghubunginya jika butuh sesuatu," ucap Nora sambil membelai kepala Alisa yang sudah di anggapnya sebagai putrinya, putri yang tidak di milikinya. "Dan jika ternyata keluargamu menyakitimu lagi, jangan lupa kamu masih memiliki kami dan apa pun yang terjadi kami akan menerimamu dan selalu menyayangimu." "Ya, Tante. Terima kasih! Aku akan selalu ingat hal itu dan jika aku butuh penyemangat maka aku hanya perlu mengingat kalian saja," timpal Alisa sambil menangis terisak di dalam pelukan Nora. "Baiklah, aku tidur dulu karena besok pagi-pagi aku harus melakukan perjalanan untuk kembali ke Las Vegas," sambung Alisa kemudian. "Ya, tidurlah," timpal Nora. Dia kemudian naik ke kamarnya dan saat masuk ke sana dia menatap fotonya saat bersama Alderick, Nora dan Nic. Bahkan dia lebih memilih memajang fotonya bersama mereka daripada keluarganya sendiri. Dia sungguh merasa berat meninggalkan mereka kali ini. Apalagi setelah Nic menikah dan memutuskan memiliki rumah sendiri. Dia semakin berat meninggalkan mereka berdua saja. Tapi dia harus berusaha membantu keluarganya untuk berubah, jika tidak ia akan menyesal karena tidak mencobanya. Alisa kemudian mencoba untuk tidur dan terlelap setelah merencanakan apa yang akan dia lakukan bersama keluarganya nanti. Dia sungguh berharap sangat banyak kali ini. Berharap jika mereka memang benar-benar akan berubah, berharap mereka akan memiliki hubungan lebih baik lagi dan berharap orang tuanya akan berubah memiliki kebaikan dan kebijaksanaan seperti Alderick dan Nora. *** Jangan lupa klik love ya jika suka dan kalian juga akan mendapatkan notifikasi saat saya update new part. ^^  

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

T E A R S

read
317.7K
bc

Istri Simpanan CEO

read
214.5K
bc

CEO and His Cinderella

read
56.7K
bc

My Sweet Enemy

read
49.1K
bc

Si dingin suamiku

read
501.1K
bc

Perfect Revenge (Indonesia)

read
5.1K
bc

Bad Prince

read
518.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook