Akhirnya aku berhasil memarkirkan mobil Kirana tepat di depan butiknya juga. Meskipun harus memakan waktu lebih lama dari yang seharusnya. Tapi tanpa kurang suatu apapun. Aku mendesah panjang sambil menjatuhkan kepalaku di atas kemudi. Capek sekali, ya Allah … Kenapa Akbar kelihatannya mudah saja tadi?
Setelah puas berdiam diri untuk beberapa saat, perlahan aku jauhkan kepalaku dari atas kemudi. Aku duduk dengan tegak. Kubuka seat belt yang masih menyilang didepan d-ada sampai pinggang. Kutarik kunci mobil sambil meraih tasku yang ada di jok samping.
Aku turun dari mobil dengan gerakan lemah. Pegal di kakiku efek banyak berjalan tadi mulai terasa. Kutekan tombol kunci pada remot setelah menutup pintu mobil. Dengan langkah gontai, aku berjalan memasuki butik milik Kirana yang sudah tutup
