Aku melenggang pergi ke ruangan kantor Air, meninggalkan Dara dan Radit berdua. Samar-samar telingaku masih mendengar perdebatan kecil mereka berdua di belakangku. Bodo amat lah! Suka-suka mereka saja.
Dara itu bebal. Keras kepala. Susah dikasih tahunya. Dia itu kalau sudah suka atau tidak suka sama sesuatu, bisa sampai mendarah daging. Kata-katanya bisa ngalah-ngalahin bon cabe level 30. Kalau kalian belum pernah mencoba, coba saja, rasanya … ah … mantab. Ish! Ini antara aku ngawur atau stres sebenernya.
Aku menghela nafas pelan. Aku ketuk pintu ruangan kantor Air dua kali, lalu melangkah masuk setelah mendapatkan instruksi dari dalam. Baru juga buka pintu, wajah datar Air sudah menyambutku. Maksudku, okelah, wajah menyebalkan itu bagus kalau dia tunjukkan ke orang lain. Tapi kalau untu
