Kutelan saliva ku susah payah. Aku tidak pernah melihat Shaleta yang seperti sekarang. Datar dan dingin. Dia terlihat-- memang sangat marah padaku. Aku melirik ke arah Alika yang ternyata juga sedang menatapku dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.
Aku berpaling pada Air yang menatapku ... sama datarnya. Aku menghela nafas pelan. Dia memang belum tahu perihal aku yang putus dengan Alika. Dia juga belum tahu, betapa brengseknya aku yang sudah berselingkuh di belakang Alika. Apalagi selingkuhanku itu juga berada di kantornya.
Aku tahu, aku saksi mata bagaimana reaksi Air dulu pada Kenzo yang sudah mengkhianati Shaleta, membuat Shaleta memiliki trauma berat.
”Lo lihat sendiri gue gimana ‘kan dulu? Gue pernah bersyukur. Benget malah.” Shaleta menatapku dengan tatapan yang tidak mudah u
