BAB 15 Kedatangan Seseorang Yang Tidak Di Undang

1191 Words
“Lihat saja nanti jika kaki ku sudah sembuh kau akan tau aksi ku yang sebenarnya tuan Marvin”ucap Rafaela dengan sinis di akhir kalimat karena kesal setengah mati,ia sudah hampir mokad untuk yang kedua kali nya tadi di cekik kuat oleh Marvin gendeng untung pertahanan tubuh nya kuat jika tidak apa yang akan terjadi nanti pikir nya. Dalam hati ia mengumpat sejadi-jadinya kenapa ia malah sial begini ending nya niat hati mau ketemu Marvin secara baik-baik dan tidak terlihat oleh mata nya,lah yang ia lakukan malah justru bertemu dengan nya di depan mata nya secara langsung memang benar-benar apes dan sial sekali,yang mana tidak ada dalam kalender nya. “Ah sudah lah gue balik saja ke apartemen nya si Rafaela,lagian gue mau fokus sama pengobatan dan pemulihan kaki ku sama ni kepala yang masih merasa kliyengan plus nyut-nyutan rasanya di tambah leher nya yang terlihat memar keunguan bekas tangan akibat cekikan kuat tangan kurang ajar nya si Marvin Blangsak plus banci berani nya sama cewek” dengkus nya benar-benar sangat jengkel ke taraf yang tertinggi. Ia mulai bangkit secara perlahan-lahan karena tadi ia tengah dalam posisi terduduk akibat di cekik kuat hingga badan nya yang terangkat tinggi di banting dan terhempas ke bawah,bahkan kaki nya masih terasa sangat ngilu dan sangat nyeri untuk di buat bergerak walau dengan berjalan kaki saja rasa nya masih terpincang-pincang dan dengan tega nya si kutu kupret macam Marvin membuat sakit nya bertambah berkali-kali lipat,yang dari semula kepala dan kaki kini menjadi leher plus badan nya yang terlihat remuk redam karena kebanting dan membentur lantai yang dingin dan juga keras. Setelah bangkit dengan sempurna sembari meringis sedikit ngilu di bagian punggung,leher,kaki dan juga kepala nya lengkap sudah penderitaan nya kini karena merasa badan nya sakit semua,ia mulai melangkah berjalan kembali dengan langkah nya yang terlihat masih tertatih-tatih alias sedikit pincang hingga tak berapa lama ia sudah sampai di depan pintu apartemen nya yang ada di belakang biar lebih cepat sampai kamar nya dan ia hendak berjalan untuk masuk ke dalam namun ketika ia melihat seorang wanita berdiri di depan pintu bagian depan apartemen nya di sana tiba-tiba langkah nya langsung terhenti seketika dan ia dikejutkan dengan sesuatu kepala nya sangat sakit sekali seperti hampir pecah dan terasa di remas-remas hingga ke tulang-tulang. “Arrrggggggh! Sakit Sekali” teriak nya kesakitan sambil memegangi kepala nya yang berdenyut-denyut nyeri dan mata nya juga sudah terpejam,ingatan-ingatan tentang Anabella si adik angkat nya yang picik,dengan panggilan alias si Bella namun ia tidak Sudi memanggil nya dengan sebutan Bella karena sebutan Bella terlalu bagus untuk nya jadi ia menyebutnya dan mengganti nama nya menjadi boneka Anabel teman nya si boneka caky saja lebih baik dan cukup bagus tersemat di dalam namanya dari pada Bella Kebagusan untuk nya. Ingatan itu muncul sebagian bagaimana si boneka Anabel ini mempunyai sifat playing victim seolah-olah ia bersikap menjadi korban padahal dirinya sendiri adalah pelaku nya,dan juga bersikap sok peduli dan polos padahal itu cuma kedok untuk menutupi kebusukan nya,dan terlihat di ingatan nya bahwa si anabel ini pernah mengadu domba dirinya dengan sang mommy sampai-sampai sang mommy pun membenci dirinya yang merupakan anak kandung nya. Setelah ingatan itu berhenti bagai kaset yang rusak ia sudah merasa lebih baik untuk sekarang meskipun nafas nya masih terlihat terengah-engah menahan rasa nyeri sedari tadi bahkan keringat sebiji jagung sudah terlihat mengucur di dahi nya. Ia langsung memfokuskan wajah seseorang yang berdiri itu dengan yang ada di ingatan nya dan benar saja dia orang yang sama yang berada dalam ingatan nya bahkan persis. “Lah sedang apa tuh bocah datang ke apartemen pribadi milik Rafaela mana masih malam-malam begini pula dasar nggak punya sopan santun,bertamu nggak lihat waktu atau di rumah nya nggak punya jam sama sekali,hingga ia harus repot-repot datang berkunjung kemari” dengkus nya kesal setengah mati. Ia yang semula ingin lewat pintu belakang batal sudah karena ada yang berkunjung ke apartemen nya melalui pintu depan,Ia mulai berjalan lagi dari belakang ke arah depan dengan langkah nya yang pincang sembari meringis menahan nyeri. “Wah lihat lah si boneka Anabel teman nya si boneka caky datang tak di undang ke sini,sudah seperti jailangkung saja,datang tak di undang pulang pun tak di antar” ucap nya mengejek dengan wajah sinis nya sarat akan kebencian yang sudah mendarah daging,entah kenapa ketika melihat si Anabel rasa-rasanya ia ingin sekali mencincang nya menjadi beberapa bagian. “Kenapa kau datang kesini hah”tanya nya dengan raut wajah nya yang datar dan juga dingin terlihat ketus sambil menatap tidak suka ke arah Anabel berada saat ini,dengan menatap dirinya memakai topeng sok polos nya itu yang kentara sekali ia terlihat berpura-pura. “Kak kenapa kau bicara seperti itu aku ini adik mu meskipun cuma adik angkat tapi aku sudah menganggap mu sebagai keluarga dan juga kakak kandung ku sendiri kak Rafa” ucap nya dengan wajah polos nya yang terlihat pura-pura sekali sok akrab dengan nya. “Jangan sokab deh sama gue!,kita nggak pernah dekat sama sekali,ingat nggak akan pernah dekat Sampai kapan pun juga ngerti Lo!” ucap nya ketus dan penuh dengan penekanan. “kak jangan berucap begitu aku ini adik mu” ucap nya dengan tampang wajah yang seolah-olah ia tertindas dan di bully. “Udah deh nggak usah drama disini,ini udah malam tau nggak dan gue mau tidur,nggak ada guna nya Lo ngomong sok manis ke gue nggak akan mempan lebih baik Lo sana pergi sebelum gue hajar sampai mampus mau Lo hah! Gue Jadiin Lo perkedel sama gue” ancam nya yang sudah muak melihat drama murahan seperti ini di depan kedua mata nya langsung bikin sakit mata saja rasanya huh menyebalkan sekali. “Ta_tapi aku ingin lihat keadaan kakak”ujar nya dengan menunduk menampilkan wajah nya yang polos. “Sialan si penulis bikin visual antagonis nya kenapa di buat wajah yang polos begini yang lain jelas akan percaya perkataan nya, tapi bagiku sama sekali tidak terpengaruh karena menurut nya si Anabel ini nggak lebih dari hama yang harus di singkirkan secepat nya sebelum meracuni yang lain nya dan berbuat semaun nya sendiri” pikir Rafaela dalam hati. Ia yang sempat melamun sebentar dan tak menyadari apa yang akan terjadi dan menimpa nya,”PLAK!”secara tiba-tiba ia di tampar dengan keras oleh anabel bahkan kejadian nya begitu cepat,ia saja sempat masih syok dengan mulut nya yang terbuka lebar dan terlihat mematung bahkan belum sempat menghindar sama sekali,tak menyangka kalau kejadian nya akan seperti ini yang menimpa nya rasa kebas dan panas perih mulai terasa di pipi nya yang mulus bahkan mungkin cap lima jari sudah tampak di pipi nya saat ini. BERSAMBUNG Selamat membaca Hai guys Author cuma kasih pesan jangan lupa untuk komen agar Author bisa mengenal kalian para pembaca setia novel nya Author dan jangan lupa masukkan buku ini di pustaka kalian masing-masing ya agar kalian tidak ketinggalan update terbaru cerita nya oke dan berikan suara tiket bulan untuk Author agar Author tambah semangat untuk update karya nya dan juga follow akun nya Author,dan semoga yang sedang membaca novel dari Author Rezeki nya bertambah dan bahagia selalu,see you guys dan sekali lagi selamat membaca and happy reading bagi yang sedang membaca.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD