Hai kita berjumpa lagi hari ini silahkan di baca.
Rafaela yang ingin menenangkan dirinya pun segera ia menuju ke tempat balkon yang ada di samping ranjang nya hanya tinggal beberapa langkah saja sudah sampai ke tempat balkon yang ia tuju.
Ia menyibak gorden itu dan membuka pintu kaca yang ada di balkon lalu keluar dan menghirup udara segar malam sebanyak-banyaknya sambil berdiri disana dan berpegangan pada pembatas balkon.
Ketika sedang melamun tiba-tiba seperti ada sesuatu yang membuat nya sedikit penasaran dan terusik,segera saja ia keluar dari balkon dan menutup pintu kaca nya dan tak lupa ia menutup gorden nya juga kembali seperti semula.
“Waktu itu Rafaela pernah bertemu dengan si gila Marvin psikopat itu satu kali tapi di mana ya kira-kira tempat nya” ucap nya sambil mencoba mengingat-ingat kembali tempat nya.
“ARGGGGG gue sebel banget kalau nggak di kasih clue kamprett paling menyebalkan kalau di suruh mikir”ucapnya dengan menjambak rambut nya sendiri karena frustasi.
“Aha buat ngepastiin mending gue keluar aja lah mungkin nanti jika sudah keluar dari apartemen ketemu tuh petunjuk nya siapa tau ya kan”ucap nya pada diri nya sendiri sambil terkekeh.
Lalu berjalan menuju pintu keluar sambil tertatih-tatih ketika sedang berjalan pelan dan kelewat santai,menuju di depan lift untuk masuk ke dalam tapi ketika ia pencet lift nya masih ada yang pakai lalu terpaksa deh ia harus menunggu meski pun agak lama.
“Ting”
Lift pun terbuka dan terkejut di depan nya ada sepatu pria yang sedikit ada noda darah segar yang menempel di sana karena ia dalam keadaan sedang menunduk dan belum mengetahui siapa yang ada di depan nya ini.
Dan tak lama pun ia mendongakkan wajah nya dan betapa terkejutnya ia sampai pengen pingsan di depan nya ini benar-benar definisi pria yang sangat tampan bahkan lebih tampan dari dunia per drakoran yang pernah ia tonton sebelum nya di dunia nyata malahan.
“A_apa!”ucap nya terbata karena terkejut bukan main melihat visual di depannya ini yang susah sekali untuk hanya sekedar berpaling atau mengedipkan matanya.
“Jangan menatapku seperti itu nona” ucap Marvin dengan nada dingin tanpa ekspresi sekaligus menelisik wajah nya dengan mata tajam nya itu seperti hendak menelan nya hidup-hidup.
“Glek!” Ia menelan saliva nya dengan susah payah karena melihat aura membunuh nya yang sangat pekat.
“Gila dia seorang Marvin Deluxe visual nya oke juga tapi serem banget anjir, seumur-umur gue nggak pernah ketemu sikopet sekali ketemu di fiksi benar-benar sangat menyeramkan banget apalagi kayaknya ni orang pasti udah bikin anak orang mokad”ucap nya dalam hati merasa was-was sambil menelisik dari atas dan bawah dengan mata yang terlihat naik turun.
“NONAA!”sentak marvin dengan nada tinggi.
“Ah ya kenapa?”tanya nya bak seperti orang Oneng yang tolah-toleh ke kanan dan ke kiri.
Sedangkan Marvin jangan di tanya, ia yang kesabaran nya setipis tisu yang di bagi tujuh pun sudah mengeluarkan tanduk nya menggeram menahan kesal sedari tadi kesabaran nya sangat di uji oleh gadis asing yang ada di depan nya ini yang menurut nya sangat aneh, melihat dirinya seperti bukan melihat manusia saja,memangnya ia pikir dirinya hantu sampai dilihat-lihat sampai kaki nya atas bawah nggak luput dari pandangan nya gadis aneh ini dan wajah nya pun sudah seperti kehilangan darah sangat pucat pasi, seperti zombie saja mayat hidup yang sedang berjalan, apalagi kepala dan kaki nya dalam keadaan di perban seperti mumi dan waktu nya sudah malam-malam pula apalagi seorang perempuan pikir nya.
Marvin menghembuskan nafasnya teratur sebelum mengulangi perkataannya yang di awal tadi,sudah seperti guru saja dirinya dengan cara menjelaskan ulang pelajaran yang sebelum nya di bahas jika ada yang tidak paham huh.
“Jangan menatapku seperti itu atau aku akan mencekik mu ingat itu!”ucap nya dengan nada dingin penuh penekanan,ancaman dan peringatan terselubung di dalam nya karena ia tipe orang yang tak pandang bulu,mau itu yang di hadapi perempuan atau laki-laki menurut nya sama saja jika itu sudah menyangkut mengusik ketenangan nya.
“What the f**k siapa juga yang menatap dirinya pede sekali ni orang,wah parah orang gue juga tengah was-was sama penampilan nya kok,dia ini seorang pria apakah dia juga merasa pms sensi banget perasaan” ucap nya dalam hati tengah menggerutu kesal.
“KhKkkhhkkk” tiba-tiba tanpa aba-aba yang jelas ia di cekik oleh Marvin hingga tubuh nya terangkat ke atas.
Marvin pun tersenyum miring disana,”saya sudah memperingatkan dirimu nona jangan cari masalah dan gara-gara dengan ku karena aku orang nya tidak memandang bulu jika dalam bikin orang mokad tapi nona malah menantang ku dengan cara mengumpati ku apakah sudah bosan hidup hmmm hingga menganggap peringatan ku tidak penting”
Sedangkan Rafaela matanya melebar tak percaya jika Marvin mengetahui jika dirinya tengah mengumpati dirinya.
“To_tolong l_lepas_kan” sambil mencoba melawan dengan menepuk-nepuk tangan Marvin,wajah nya sudah memerah karena terhalang oleh pasokan udara yang kian lama kian menipis jika tidak bertindak cepat, bahkan di ujung pelupuk matanya sudah mengeluarkan bulir bening airmata yang tumpah.
Tak lama kemudian Marvin melepaskan cekalan tangan nya karena ia melihat gadis ini pun merasa tak tega karena melihat perban yang membalut nya maka kemungkinannya gadis ini sudah tidak berdaya.
“Uhuk!” “Uhuk!” Ia terbatuk-batuk dan dengan segera meraup oksigen yang banyak-banyak agar ia tidak merasakan sesak di d**a nya yang sudah perih.
“Sialan jika kaki ku ini tidak sakit orang gila ini sudah aku tendang burung perkutut nya dengan keras agar impoten sekalian” ujar nya dalam hati sambil menunduk dan masih terbatuk-batuk.
“dan ingat Aku bukan cenayang,aku tahu karena aku melihat dari ekspresi wajah mu itu sangat kentara sekali sedang mengumpatiku”dengkus Marvin jengkel dan berjalan pergi dari sana tanpa menoleh lagi ke belakang.
“Lihat saja nanti jika kaki ku sudah sembuh kau akan tau aksi ku yang sebenarnya tuan Marvin”ucap Rafaela dengan sinis di akhir kalimat karena kesal setengah mati,ia sudah hampir mokad untuk yang kedua kali nya tadi di cekik kuat oleh Marvin gendeng untung pertahanan tubuh nya kuat jika tidak apa yang akan terjadi nanti pikir nya.
BERSAMBUNG
Selamat membaca
Hai guys Author cuma kasih pesan jangan lupa untuk komen agar Author bisa mengenal kalian para pembaca setia novel nya Author dan jangan lupa masukkan buku ini di pustaka kalian masing-masing ya agar kalian tidak ketinggalan update terbaru cerita nya oke dan berikan suara tiket bulan untuk Author agar Author tambah semangat untuk update karya nya dan juga follow akun nya Author,dan semoga yang sedang membaca novel dari Author Rezeki nya bertambah dan bahagia selalu,see you guys dan sekali lagi selamat membaca and happy reading bagi yang sedang membaca.