HM : Bagian 16

1425 Words

“Ternyata benar, apa yang sudah terputus tak akan pernah bersatu kembali. Contohnya? Aku sama kamu.” ? ? ? “Kalau aku cemburu, apa aku berhak?” telak. Ucapan Nadya berhasil membuat Arisen bungkam. Arisen hanya mampu merasakan denyutan asing didadanya. Denyutan yang serasa perih menghimpit membuat detak jantungnya sedikit sesak. Benar, apa Nadya berhak cemburu kepadanya? Bukankah dia sendiri yang menginginkan cewek itu tidak terlalu mengatur hidupnya? “Gak berhak kan, Sen? Iya kan?” tanya Nadya serak yang kini telah berbalik menatap Arisen yang tak terlalu jauh darinya. Arisen masih diam. Lidahnya kelu, bahkan bibirnya tak mampu membuka untuk berkata. Bahkan hatinya semakin sakit saat lagi-lagi ia melihat tetesan air di pipi Nadya. Nadya mengusap kasar air matanya. Cewek itu berjal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD