Awal Prahara

636 Words
WARNING !!! Pasal 72 ayat {1} Undang-Undang Hak Cipta: Plagiarisme : penjara paling singkat SATU BULAN dan atau denda SATU JUTA RUPIAH, atau paling lama TUJUH TAHUN dan atau LIMA MILIAR RUPIAH !! - Pintu ruangan 'Direktur Utama' di Perusahaan induk 'Carollino' terbuka. Seorang wanita berumur tiga puluh lima tahunan masuk dengan anak laki-laki dalam gandengan tangannya. Lelaki yang duduk di kursi Direktur Utama mendongak, menatap siapa yang tiba-tiba datang ke ruang kerjanya. Mata Frederick terbelalak, pena dalam tangannya merosot jatuh ke lantai begitu saja. Sekelebatan bayangan ketika pertengkaran hebat di tengah kemelut rumah tangganya beberapa tahun silam membuat Fredercik frustasi dan bertemu dengan Yessinia, salah satu wanita bar yang tergila-gila padanya. Pertengkeran yang dimulai ketika Valeria menerima berita burung yang mengatakan bahwa Erick tengah dekat dengan wanita lain. Valeria meninggalkan rumahnya, meninggalkan dirinya di rumah mereka seorang diri. Valeria tidak bisa mengatasi kecemburuannya. Sampai suatu ketika, Erick benar-benar mabuk. Dia hanya marah kepada Valeria yang cemburu atas sesuatu yang tidak jelas. Valeria mengira kabar itu benar adanya karena menurut Valeria dia hanya wanita yang tidak bisa memberikan anak untuk Frederick. Foto yang dikirimkan sumber tidak dikenal, merekam makan malam Erick dengan mantan sekretarisnya, padahal saat itu mereka tidak hanya berdua, karena pengambilan foto yang terlihat Erick dan mantan sekretarisnya membuat keduanya terlihat dekat. Itulah awal kemelut rumah tangga Erick yang sudah retak karena kesalah pahaman atas kedatangan Rebecca. "Papaa," pekik anak berumur tujuh tahun itu ketika melihat Erick. Erick berdiri, dia segera menutup pintu dan jendela ruangannya. Dia menatap Yessinia marah. "Kenapa kamu membawa Aldrick ke mari?" tanya Frederick dengan kilatan mata terkejut, tidak menyangka Aldrick dan Yessinia akan datang ke kantornya. Yessinia tersenyum sinis. "Aldrick merindukan papanya, Erick," jelas Yessinia. Erick mengusap wajahnya frustasi, kesalahannya ketika mabuk saat itu digunakan Yessinia untuk mencari kelemahan Erick. Wanita itu menggoda Erick ketika Erick bergumam perihal anak. "Aku bisa memberikanmu anak," ucap Yessinia kala itu, merayu Erick dan menjelajahi tubuh Erick, menggoda lelaki itu untuk menyetubuhinya. Erick berlutut, mensejajarkan dirinya dengan Aldrick. "Al, bukankah kita sudah bertemu dua minggu yang lalu?" tanya Frederick kepada Aldrick. "Al kangen sama Papa, sudah satu bulan lebih kita hanya bertemu satu kali." Benar, mereka berdua tidak bertemu hampir satu bulan karena Erick dan Valeria harus ke Perancis mengurus Rebecca di sana. Rebecca, dia putri sahabat Erick, putri kandung seorang pangeran dari Kerajaan France. "Sekarang Al pulang, besok kalau kerjaan Papa sudah selesai, Papa akan menemui Al," kata Ercik mencoba merayu Aldrick. Erick menatap Yessinia. "Yessi, kuharap kamu mengerti posisiku," pinta Erick membuat Yessinia mendengus. "Kau takut istrimu akan tahu tentang Al? Bukankah kamu tahu, Aldrick sebentar lagi akan mengerti tentang kita. Dia juga butuh status hukum sebagai putramu!" "Rendahkan suaramu! Kamu sendiri tahu, kita tidak bisa menikah untuk mendapatkan status hukumnya Al," jawab Erick menatap Yessinia dengan raut wajah tidak bisa diartikan. "Jadi maksudmu Al akan berada dalam perwalianku? Kau becanda Erick!" "Apa masalahnya Yes, lagipula aku sudah mengirimkan uang bulanan untuknya, dan juga beberapa asuransi atas nama Aldrick, dia tidak akan kekurangan sama sekali," jelas Erick. Plakkkk! Yessinia menampar Ercik hingga membuat Aldrick terpekik. "Ayo kita pulang Sayang, kamu tidak diharapkan di sini," ucap Yessinia berkaca-kaca. Yessinia menarik tangan Aldrick dengan kasar, Erick di belakangnya ingin sekali memperingati ibu dari putranya untuk tidak sekasar itu. Pintu tertutup dengan kencang hingga menimbulkan getaran di dinding ruangan Erick. Erick terduduk di sofa yang ada disampingnya. Seandainya saja dia bisa menahan kemarahannya dan tidak meluapkan pikirannya di bar, mungkin saja kekacauan ini tidak akan terjadi. Baru saja Valeria mengetahui bahwa Rebecca bukan anak hasil perselingkuhannya, dan baru saja Valeria merasa kesetiaan Erick tidak bisa diragukan lagi. Tapi rasanya Erick tidak mungkin menyembunyikan Aldrick lebih lama lagi. Tapi bagaimana nanti jika Valeria mengetahui bahwa Erick benar-benar memiliki anak dari wanita lain meskipun itu hanya kesalahan? Akankah Valeria, Marchello dan Rebecca akan memaafkannya. Demi Tuhan, Erick tidak berniat menyakiti perasaan Valeria. Dia bukan lagi Erick muda yang bisa bergonta-ganti wanita sesuka hatinya. Umurnya sudah memasuki kepala empat. Dia hanya mencintai satu wanita dalam hatinya, Valeria Roseandra Corlyn.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD