Waktu sudah menunjukkan pukul dua malam. Fandy yang tadinya tertidur lelap, tiba-tiba saja terbangun di Tengah malam. Ia memerhatikan sekitar, tampak asing baginya. Ia perhatikan wanita yang saat ini tidur di sampingnya, ternyata ia bukanlah ibunya yang setiap hari ada di sampingnya. Fandy turun dari ranjang. Ia buka pintu dan mulai berkeliling rumah mencari keberadaan sang ibu. “Umi …,” ucapnya. Mendengar suara Fandy, Santi langsung terjaga. Ia tidak mendapati sang cucu di sampingnya, lalu ia pun turun dari ranjang dan segera menyusul Fandy. “Fandy, mau kemana, Nak?” tanya Santi. Fandy pun menangis ketika Santi menyentuh bahunya. Ia terus memanggil-manggil sang ibu. Dian yang tidur di kamar berbeda, terbangun mendengar suara tangis adik sepupunya itu. IA keluar dan langsung memeluk

