Meninggal Dunia …

2040 Words

“Bang Rudi …,” sapa Putra. Belum sampai pria itu di tempat Windy, ia sudah berpapasan dengan Rudi—kakak tertua Windy. “Putra, kamu di sini?” Rudi tampak kaget. Ia menyeka air matanya. “Iya, Bang. Tadi Dian menghubungi saya dan saya langsung ke sini. Keberulan Fandy sedang sama saya.” “Owh ….” “Bagaimana keadaan Windy, Bang?” “Windy masih belum sadarkan diri, sementara Irfan.” Rudi menghentikan ucapannya. “Ada apa dengan Irfan?” “Ia meninggal dunia. Pendarahan yang terjadi di kepalanya cukup parah hingga ia pun tidak mampu bertahan lebih lama.” “Innalillahi wainnailaihi raji’uun … Bang, boleh saya melihat keadaan Windy?” “Tentu saja, silahkan.” Rudi mengajak Putra menuju ranjang Windy. Windy masih belum sadarkan diri, namun dibagian wajah Windy terlihat tidak ada yang parah. Bahka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD