Chapter 53 : Jejak yang Tertinggal

1355 Words

Delapan bulan. Dua ratus empat puluh hari. Dan tak satu pun pesan dibalas. Yulianto Atmaja duduk di ruang tamu yang sepi, seolah dunia di sekelilingnya menolak bergerak sejak kepergian Miura. Dinding-dinding rumahnya bersuara bisu, menyimpan gema tawa yang dulu mewarnai hari-harinya. Rak-rak buku berisi karyanya—yang ditulis bersama Miura—berdiri angkuh di sudut ruangan, namun tak satu pun dari buku itu berani disentuh. Bahkan melihat sampulnya saja sudah membuat dadanya sesak. Ia menatap sepasang sepatu lari warna mint yang tergantung di sisi rak. Sepatu itu milik Miura, hadiah ulang tahunnya yang ke-20. Mereka membelinya bersama-sama di Tokyo saat Miura sedang dalam tur promosi Run with Soul, buku keduanya yang ditulis dari sudut pandang seorang pelari yang bukan hanya bertanding d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD