Hari kelima di Beijing usai Miura membantu enam pelari muda China memperbaiki teknik dasar lari mereka bukan hanya menjadi sorotan media, tapi juga bukti nyata dari nilai-nilai kemanusiaan yang sejak awal dihidupi oleh keluarga ini. Miura tidak pernah melihat kebangsaan, warna kulit, atau bendera sebagai batas. Baginya, selama seseorang membutuhkan pertolongan dan ia bisa memberi, maka itulah alasan cukup untuk bertindak. "Manusia, pada dasarnya, sama. Kita sama-sama dilahirkan menangis, dan akan mati sendiri. Tapi selama di antaranya kita bisa saling merangkul, kenapa harus saling menjauh?" katanya usai memberi pembenahan pada atlet China dalam wawancara kecil bersama jurnalis muda China yang tampak tergetar. Yulianto menatap istrinya penuh bangga. Perempuan yang pernah jatuh di lintasa

