27. Tekad Sean

1825 Words

Happy Reading  “Gimana saya boleh ikut kan?” tanya Sean sekali lagi. dia menatap Oceana dengan raut serius. Oceana memicingkan matanya sinis, duh pakai acara bertanya segala lagi, yah jelas tidak boleh lah, malesin banget kalau setan e—eh salah maksudnya Sean ikut makan bersamanya. Nanti yang ada bukannya makan malah baku hantam. Mengingat sangking seringnya Sean mencari masalah dengannya. lagian untuk apa juga dia ikut, biasanya juga makan sendiri.  “Kalo pun saya bilang nggak boleh, Bapak bakalan tetap ikut, kan?” sinis Oceana, bukan apa-apa, masalahnya dia sudah sangat hafal dengan akal bulusnya Sean. Dia itu selicik serigala berbulu domba dan urat malunya sudah putus. Walau sudah ditolak tetap saja dia akan terus mengikutinya.  Sean menganggukan kepalanya dengan sangat mantap lalu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD