bc

PERNIKAHAN YANG BATAL (GRATIS SAMPAI TAMAT)

book_age18+
59
FOLLOW
1K
READ
dark
HE
sensitive
bxg
office/work place
secrets
office lady
like
intro-logo
Blurb

18 + (Yu Story) UPDATE TIAP HARI KALAU TIDAK ADA KERJAAN MENDESAK

.

Tiga hari sebelum pernikahan, tiba-tiba seorang pria mendatangi Arabella. Dia mengatakan bahwa calon suaminya yaitu Yundra (Yu) tidak akan datang. Tentu saja Arabella tidak percaya. Tapi sebuah surat dan beserta cek dengan nominal yang besar diberikan kepadanya.

.

Arebella benar-benar tidak menyangka, orang yang dia percaya baik dan bertanggung jawab malah membatalkan pernikahan secara sepihak. Tentu saja hal ini membuat Arabella dan keluarganya merasa malu.

.

Tapi siapa sangka, tiga tahun setelah pernikahan itu batal laki-laki kurang ajar itu datang kembali. Yundra datang dan ingin kembali menikah dengan Arabella.

.

Note : Cerita ini hanya fiktif belaka. Ambil baik dan buang yang buruk.

chap-preview
Free preview
Ingin Diandalkan
"Ada apa, Mas?" tanya wanita dengan wajah yang tampak memerah. Senyumnya sangat cantik sekali. Wanita yang sudah membuat Yundra jatuh hati ketika pertemuan mereka pertama kali. Cinta pandangan pertama terkesan tidak masuk akal. Tapi entah kenapa Yundra bisa langsung tertarik. Apalagi saat melihat senyum cerah yang sangat menyejukkan itu. Tatapan penuh kelembutan dan juga kepribadian yang baik. Yundra tidak tahu kenapa wanita di depannya bisa menerima dirinya. Bahkan Yundra memiliki begitu banyak kekurangan. "Hanya ingin melihat kamu sebentar saja." Yundra tersenyum sampai matanya menyipit. Hal itu membuat wanita yang bernama Arabella malu. Jelas saja karena mereka jarang sekali bertemu berdua seperti ini. Biasanya Yundra akan langsung datang ke rumahnya bertemu dengan ayahnya. "Hanya sebentar," ucap Yundra lagi. Dia tidak bisa menghabiskan waktu terlalu lama, apalagi Arabella hanya memiliki waktu istirahat sampai pukul satu siang. Arabella adalah sosok guru untuk jenjang pendidikan SD. Tentu saja kepribadiannya sangat lembut sekali. Hal itu juga yang menjadi daya tarik Arabella sehingga Yundra begitu tertarik. "A-apa Mas akan pergi ke luar negeri lagi?" Arabella memberanikan diri untuk bertanya. Sebenarnya ia tidak ingin ikut campur dengan urusan pribadi apalagi pekerjaan Yundra. Tapi terkadang rasa penasarannya muncul. Apa yang dilakukan Yundra di luar negeri? Apa dia memang serius dengan Arabella atau hanya main-main saja? Tentu saja Arabella takut dan menyimpan sedikit rasa ragu kepada Yundra. Awal pertemuan mereka dimulai saat Yundra datang ke sebuah panti asuhan. Kebetulan Arabella ada kegiatan disana bersama komunitas yang dia ikuti. Mereka tidak saling mengenal satu sama lain. Hanya saling curi-curi pandang seakan ada magnet yang saling menarik mereka. Saat awal-awal, Arabella tidak tahu tentang pekerjaan Yundra. Begitupun Yundra tidak tahu apa pekerjaan Arabella. Tapi melihat Arabella yang mudah dekat dengan anak-anak membuat Yundra tersenyum. Bahkan ada perasaan kagum yang timbul. Pada pertemuan pertama, mereka tidak saling bicara satu sama lain. Tapi pada pertemuan kedua, Yundra meminta tolong kepada penanggung jawab panti untuk memperkenalkan dirinya dengan Arabella. Akhirnya mereka bisa saling kenal. Kegiatan di panti diadakan setiap minggu. Yundra begitu semangat untuk datang karena ingin bertemu dengan Arabella. Tapi sayangnya Arabella hanya datang tiga kali saja. Menurut informasi yang didapatkan oleh Yundra, Arabella mengikuti kegiatan di tempat yang lain. Yundra mengurungkan niat untuk mendekati Arabella lebih jauh. Sepertinya mereka tidak berjodoh karena baru pertemuan ketiga, Arabella tidak datang lagi. Tapi siapa sangka mereka bertemu ditempat yang lain. Akhirnya Yundra memutuskan untuk mengejar Arabella meski tidak tahu diterima ataupun ditolak. "Maaf Ara, ak-" "Baiklah," potong Arabella langsung. Yundra menunduk dalam. Pasti Arabella merasa tidak tenang karena ia meminta untuk mengundur pernikahan mereka beberapa bulan. "Apa kamu mulai ragu?" Perasaan Yundra juga mulai tidak tenang. Dia tidak ingin perasaan Arabella berubah. Bahkan jangan sampai Arabella meragukan dirinya dan memutuskan untuk membatalkan pernikahan yang akan terjadi beberapa bulan lagi. Yundra yang bertanya tapi dia juga yang ketakutan atas jawaban yang akan dia dengar. Yundra hanya bisa memejamkan mata mendengar jawaban dari sang calon istri. "Tidak, Mas." Yundra terkejut dan langsung membuka mata. Kepala yang tertunduk langsung terangkat. Yundra dapat melihat wajah cantik dan lembut Arabella. Walaupun Arabella menjawab tidak, tapi entah kenapa Yundra merasa Arabella sudah ragu terhadap dirinya. Bukan sekarang tapi sudah muncul sejak Yundra meminta waktu untuk menunda pernikahan mereka. "Kamu tidak perlu berbohong, Ara." "Aku tidak berbohong, Mas." Arabella menunjukkan wajah penuh keseriusan. Tapi tetap saja Yundra tidak begitu yakin dengan perkataan Arabella. "Aku tidak ragu, jadi lakukan apa yang ingin kamu lakukan," lanjut Arabella lagi. Yundra merasa menjadi pria yang sangat pengecut. Tapi ia tidak punya pilihan lain. Hanya beberapa bulan saja. Setelah itu, Yundra akan menikahi Arabella. Jika bukan dengan Arabella, Yundra tidak akan menikah dengan perempuan lain. "Maaf, Ara." Yundra mengatakan dengan sungguh-sungguh. "Tidak perlu minta maaf. Aku akan menunggu, jadi Mas tidak perlu khawatir." Arabella tersenyum dan itu membuat dadaa Yundra terasa sesak. Seharusnya Arabella tidak perlu memaksa diri untuk tersenyum. Tapi nyatanya didepan Yundra, Arabella hanya bisa tersenyum. "Kenapa sedih?" tanya Arabella melihat ekspresi wajah Yundra. "Tidak ada yang sedih." Yundra tidak mau mengakui jika dirinya sedang sedih. "Mas tidak perlu khawatir. Aku akan menunggu." Arabella mencoba untuk meyakinkan pria didepannya bahwa tidak akan ada yang berubah. Baik tentang dirinya dan juga perasaannya. "Tahun ini umur kamu sudah masuk dua puluh sembilan." Yundra mempertimbangkan umur Arabella. Apalagi kultur di negara ini sangat mendorong wanita untuk menikah di umur-umur dua puluh sampai dua puluh enam atau dua puluh tujuh. "Apa masalahnya? Apa Mas keberatan dengan umurku?" "Bu-bukan Ara, jangan salah paham." Yundra merespon dengan cepat karena takut Arabella salah paham. "Jadi kenapa?" "Aku takut kamu tertekan dengan perkataan orang-orang." Yundra mengatakan dengan nada pelan. Arabella terkekeh. "Jangan berpikir yang tidak-tidak. Aku akan menunggu." Yundra sedikit lega walau pada kenyataannya dia sangat egois karena menyuruh Arabella menunggu. Yundra hanya bisa mengucapkan terima kasih. Ternyata dia tidak salah jatuh hati kepada seorang wanita. Nyatanya tidak hanya tutur kata yang lembut, tapi hati Arabella juga lembut. Dia tidak banyak bertanya dan tetap berusaha mengerti tentang posisi Yundra sekarang. "Bagaimana kabar ayah?" tanya Yundra. Terakhir kali Yundra bertamu sekitar dua bulan yang lalu. "Baik. Ayah sedang sibuk berkebun di halaman belakang rumah." "Syukurlah. Pendidikan Nisa dan Gio bagaimana?" Arabella merupakan anak pertama. Dia memiliki dua adik yang sedang berkuliah. Nisa kuliah sambil bekerja sedangkan Gio dibiayai oleh Arabella. "Lancar kok, Mas." "Apa kamu kesulitan akhir-akhir ini?" Arabella jarang mengatakan masalahnya kepada Yundra. Bahkan hampir tidak pernah. Padahal mereka akan menikah, tapi seperti ada yang saling mereka sembunyikan satu sama lain. "Tidak. Semua lancar-lancar saja." Arabella mengatakan dengan ceria seakan ia melewati hari dengan sangat baik. "Bagaimana dengan Mas?" Arabella balik bertanya. "Aku baik-baik saja," jawab Yundra. "Soal pekerjaan bagaimana?" Yundra seakan ingin tahu apa yang sudah dilewati oleh Arabella walau hanya sedikit saja. "Juga berjalan dengan baik. Anak-anak sangat lucu dan pintar." Yundra tidak tahu apa yang dikatakan Arabella benar atau tidak. Semoga saja apa yang dia katakan benar sehingga Yundra bisa bernafas lega. "Maaf, Ara. Aku bukan lancang atau tidak menghargai kamu. Bolehkah aku bertanya? "Ada apa, Mas?" Arabella mengerutkan kening. Padahal tadi Yundra sudah bertanya kepada dirinya. Jadi kenapa sekarang pakai acara minta izin segala. "Apa kamu kekurangan uang?" Arabella menyesap jus yang ada di dalam gelas dengan sedotan. Tiba-tiba tenggorokannya sedikit kering. "Tidak, Mas. Keuangan aku baik-baik saja." Yundra menunduk. Entah apa yang bisa diberikan kepada Arabella? Bahkan Arabella tidak ingin diberikan hadiah. Sekedar oleh-oleh dari luar negeri saja dia tidak mau. Padahal Yundra ingin memberikan sesuatu kepada Arabella. Tapi jika Arabella melarang, Yundra bisa apa? Dia tidak ingin membuat Arabella merasa tidak nyaman. "Mas mikir apa?" "Tidak ada, Ara." "Mas tenang saja. Keuangan aku baik-baik saja. Kalau aku memang membutuhkan uang, aku pasti akan langsung mengatakannya." Arabella tidak ingin Yundra berpikir yang tidak-tidak. Pada hakikatnya seorang pria ingin diandalkan. "Apa kamu serius?" Arabella tersenyum. "Iya, Mas. Aku akan mengatakannya. Kepada siapa lagi aku mengatakannya kalau bukan kepada calon suami sendiri." Jantung Yundra berdetak dengan cepat karena Arabella menganggapnya sebagai calon suami. Bukan hanya anggapan tapi memang kenyataannya. Arabella juga merupakan calon istri Yundra. "Andalkan aku, Ara." Yundra meminta dengan penuh permohonan. "Baik, Mas." Yundra tersenyum. "Mas juga begitu, jangan sembunyikan apapun dari diriku." Ara juga meminta Yundra untuk mengandalkan dirinya. "Iya, Ara." Hanya itu yang bisa Yundra katakan. Pada kenyataannya, Yundra tidak bisa mengatakan apapun kepada Arabella. Dia menyimpan semuanya sendiri seakan-akan dia bisa menyelesaikannya. Seperti sebuah pekerjaan, dia juga menyelesaikan sendiri. Maka dia juga akan menyelesaikan masalahnya sendiri. Hanya beberapa bulan saja, setelah itu Yundra akan menikahi wanita cantik di depannya ini.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Her Triplet Alphas

read
7.5M
bc

The Heartless Alpha

read
1.5M
bc

My Professor Is My Alpha Mate

read
461.6K
bc

The Guardian Wolf and her Alpha Mate

read
494.6K
bc

The Perfect Luna

read
4.0M
bc

The Billionaire CEO's Runaway Wife

read
599.9K
bc

Their Bullied and Broken Mate

read
462.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook