HAMPIR BANGKRUT

1166 Words
jam jam sekolah kini sudah berakhir dan ini waktunya siswa dan siswi pulang ke rumahnya masing-masing. Dita Dita langsung menuju parkiran dan membawa motornya meninggalkan sekolah tapi dalam perjalanan pulang ke rumah Dita dikejutkan oleh Seli yang mengendarai motornya tepat di sebelah motor Dita. "Woi nyet nongkrong yok dah lama nih ga nongkrong." ajak Seli yang teriak karna takut tak terdengar oleh Dita. Dita tanpa berpikir-pikir, karena di rumah sedang ada masalah perjodohan Dita, jadi Dita malas untuk meladeni mereka dan memutuskan untuk ikut nongkrong bersama Seli. "yaudah gua ikut." Dita dan Seli pun langsung melajukan motornya pergi ke tempat tongkrongan nya. Dita dan seli sudah sampai di cafe tepat mereka nongkrong. "Wih hot girl baru keliatan nih." salah satu teman Pria yang menyanjung kedatangan Dita. "hahaha bisa aja lu kamvret." Dita tertawa karna ulah temannya. "duduk duduk." Seli mengajak Dita duduk di sebelahnya. Dita pun menaruh bokongnya di kursi sebelah seli. Di cafe tersebut adalah cafe teman Dita ada banyak orang di sana dan ada beberapa temen Dita. "Dit lu kemana aja ko baru nongkrong bareng sama kita-kita." tanya sultan yang salah satu teman Dita duduk berhadapan dengan Dita dan Seli. "Biasa lah kan anak sekolah jadi fokus sekolah." jawab Dita dengan senyum miring. "Halah t*i lu, biasanya juga ke sekolah cuman buat naro tas trus bolos sekolah hahaha" ejek Sultan yang serempak mereka tertawa. "Tau aja lu nyet." Dita memukul pelan lengan Sultan dengan tertawa membalas ledekan nya. "Btw lu mau minum apa Dit.?" tanya Seli pada Dita "Emmmm kopi capuccino deh." sempat berpikir dan Dita langsung memesan kopi. "Oh yaudah." hanya itu jawab an Seli dan ia pun langsung memesan minuman yang ingin mereka minum. setelah seharian nongkrong bersama temannya Dita langsung pulang menuju rumahnya. Setelah Sampai rumah seperti biasa Dita akan memasukan motor nya ke dalam bagasi. "Baru pulang Dit?" tanya Dani yang sedang fokus dengan pekerjaan nya dari kantor di ruang TV. "Iya kak." jawab Dita dengan singkat. "Yaudah kak aku duluan ya kak ngantuk mau tidur." Dita langsung menuju kamarnya. Pagi berikutnya Adalah hari Minggu sudah pasti Dita tidak pergi ke sekolah karena libur. sementara itu Bagas di ruang kerjanya sedang bergelut dengan masalah baru yang ada di kantornya. perusahaannya hampir bangkrut karena ia tertipu dan 40% saham yang dari yang ia pegang hilang semua. "Gimana kamu sudah cek semua saham." tanya Bagas pada sekertaris nya. "Sudah pak, ta-ta-pi." Susan terbata ingin menjelaskan bahwa sahamnya hilang 40% "Tapi apa." tanya bagas dengan heran. "Tapi saham kita hilang 40% pak." jawab Susan yang menelan ludah dengan susah payah karna takut Bagas akan marah. "Kenapa bisa, kita kecolongan saham sebesar itu." Bagas mulai marah. "Karna sebelum nya kita mempercayai saham kita kepada Wani pak, lalu seperti nya saham kita di bawa kabur pak." jelas Susan yang berdiri di depan meja Bagas. "Kita ada kan meeting siang ini." Bagas segera mengecek saham yang hilang. Susan pun keluar dari ruangan Presdir nya itu dengan perasaan sedih, karna pak Bagas adalah orang yang sangat baik dan sekarang harus di tipu oleh karyawan nya sendiri. meeting pun di mulai. setelah 2 jam meeting karyawan pun keluar dari ruangan meeting. sementara Bagas sudah frustasi. Berita ini pun terdengar ke kuping Agung sehingga Agung memberi 40% saham yang hilang kepada Bagas. Bagas yang tau jika Agung yang memberikan 40% saham merasa sangat berhutang budi padanya. "Halo Agung terimakasih banyak kamu sudah membantu ku, aku sangat berhutang budi dengan mu." Bagas Sangat berterima kasih pada Agung. "Kumu itu seperti sama siapa saja Gas, aku ini kan sahabat mu dari SMP." di sebrang sana terdengar suara Agung yang sangatlah senang jika ia bisa membantu Bagas. "Bagai mana jika kamu datang ke rumahku, kita akan makan malam bersama, sekalian membahas tentang perjodohan anak anak kita, Bagaimana, kamu mau kan." Tanya Bagas dengan semangat. " Oh boleh tuh, nanti malam aku akan datang ke rumah mu." jawab Agung tak kalah semangat. "Yasudah sampai ketemu di rumah ku ya." Bagas dengan ciri khas suaranya yang lembut. "Baik lah aku akan datang." Agung oun menutup telfon. " Agung Agung kamu engga pernah berubah dari dulu selalu saja mau membantu ku." lirih nya. "Bagas Bagas kamu adalah teman satu satunya dari aku waktu SMP, dan mau berteman dengan ku." lirih Agung. Di sisi lain Dita baru bangun tidur saat ia turun dari kamar nya ia langsung bersiap siap karna ini adalah hari libur. setelah siap dengan setelan celana jeans hitam dan Hoodie hitam Dita langsung keluar kamar, tak lupa untuk pergi ke meja makan untuk makan siang. tapi di sana tidak ada siapa siapa hanya ada salah satu pembantu saja yaitu bik ijah yang memang sudah kenal dekat dengan Dita. "Bik mamah kemana." tanya Dita dengan sopan walaupun ia berbicara dengan pembantu tapi ia tetap sopan karna bik ijah adalah pekerja dari ia kecil dan selalu membantu nya jika ia terjatuh mau pun sulit untuk makan. sedangkan Mamah selalu sibuk di butiknya sendiri. "Tadi ibu pergi ke butik dek." Bik Ijah yang sedang mengelap dapur pun menghampiri Dita, iya memang Dita dari kecil selalu di panggil adek olehnya hingga ia sudah besar pun akan tetap sama. Mangkanya Dita lebih dekat pada bik Ijah. "Owhhh." Dita oun langsung men dudukan p****t di kursi makan dan langsung makan siang karna perutnya sangat keroncong an. setelah selesai makan Dita mengambil ponsel dari saku Hoodie Hitamnya. ting terdengar dari ponselnya terdapat pesan masuk dari Seli [Dit.] dengan cepat Dita membalas. [Iya kenapa Sel.] send Seli. [Ke rumah gua pada ngumpul di rumah gua nih, lu gak ke rumah gua.] Seli mengajak Dita main ke rumahnya. [ok gua otw.] send Seli Dita langsung meraih kunci motor yang ada di saku hoodienya dan langsung membawa motornya keluar meninggalkan rumah dan menuju rumah Seli. Benar saja saat sampai di rumah Seli yang berlantai 2 memang rumah Seli tidak sebesar rumah Dita. Dita langsung memarkirkan motornya di halaman rumahnya yang sudah dipenuhi oleh motor teman-teman Dita. kita pun memasuki rumah Seli sampai di ruang tamu ia melihat sekelompok teman-temannya yang bercanda riang dengan Snack dan minuman bersoda di meja. Dita langsung menghampiri mereka dan duduk di sofa. "Btw ortu lu kemana Sel." tanya Dita ke Seli. "Ortu gua ke luar negeri buat ngerjain pekerjaan kantor dan kak galang gua lagi ke luar kota." jelas nya yang sedang memakan Snack. "Lah kakak lu ngapain ke luar kota." Dita terheran. "Dia mau sekolah di sana." jawab Seli yang menatap Dita. "Ohhh." hanya jawab an singkat. hari mulai sore dan ponsel Dita berbunyi. Saat Dita melihat ke benda pipih tersebut tertera nama ayahnya. Dita menekan tombol hijau. "iya halo pah." Dita menjawab dengan nada rendah. "Dit kamu pulang sekarang ya." titah Bagas pada putrinya. "Emng kenapa pah." tanya dita yang terheran. "Ada acara di rumah kita kamu pulang sekarang ya." terdengar suara Bagas yang terdengar sedang sangat senang. "Iya pah aku pulang." jawab dita dengan pasrah dan menutup ponselnya. "Eh gua balik duluan ya, bokap gua nelfon nyuruh pulang." ujarnya pada teman teman nya. "oh yaudah." Seli menjawab. Dita dengan kecepatan tinggi segera pulang ke rumah.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD