BAB 22_MENEMUKANNYA

1256 Words

Ratih menyentuh dahi putranya. Tampak Yudha masih pucat. Seperti tak ada kehidupan di mata laki-laki itu. "Syukurlah. Kamu sudah tak sepanas semalam. Ayo dong Dha, kamu makan. Kalau kamu malas makan, kapan kamu bisa sembuh dan keluar dari sini?" tanya Ratih dengan wajah cemberut. "Mana Luna, Ma? Apa dia belum kembali? Aku merasa bersalah padanya. Karena mood hatiku tak baik, aku sedikit dingin padanya. Sudah hampir 3 hari dia tak terlihat. Apa dia baik-baik saja? Dia sedang berjuang mencari anak kami, sedangkan aku hanya bisa di atas kasur rumah sakit sial ini." Yunda mengusap wajahnya yang terasa hangat. Hatinya penuh dengan rasa was-was.Tak ada yang indah lagi di mmatanya, tak ada lagi yang enak di lidah. "Ooh, untuk apa kamu galaukan istrimu yang sedang asik selingkuh, Dha? Alasa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD