BAB 11_AMARAH

1011 Words

"Bagaimana kkaa-u ...." Ayu Ruminang terperanjat kaget. "Aku meminta dokter merahasiakannya darimu. Biar aku yang menyampaikannya langsung." Ruminang menggaruk pelan ujung hidungnya yang tak gatal. "Kau yakin bayi itu sehat?" Hatinya berdebar. Sebagai seorang wanita matang, jiwa keibuannya tak bisa ia sembunyikan. "Dia pasti kuat sepertimu. Bagiku, dia bukan hanya anakku tapi anakmu juga. Kamu yang menyelamatkannya." Butiran air mata mengalir dari kelopak mata Ayu Ruminang. Tak peduli Luna melihatnya. "Jangan kau tatap aku begitu! Kau jangan besar kepala," ketus Ayu Ruminang mengusap air matanya. Luna tersenyum. "Kamu ingin merasakan detak jantungnya?" tanya Luna memegang perutnya yang masih terlihat rata. Perlahan, Ayu Ruminang menjulurkan tangannya. Menyentuh perlahan perut Lu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD