11

1797 Words

Aydin mengerling. Menatap pada bangunan mungil yang tidak terlalu jauh dari kota, tetapi tampak masih asri dan teduh. Dia mengernyit. Baru menyadari kalau ada perumahan yang pantas untuk menengah ke bawah dengan tempat yang cukup nyaman. "Berapa lama kau di sini?" "Cukup lama. Entah, sekitar lima atau enam?" Nala melepas sabuk pengamannya saat dia menenteng bungkusan makan malam untuk sang ibu. Bersama bunga yang sedikit layu. Aydin menatapnya. Meninggalkan kesan mendalam untuknya bahwa bunga yang Nala beli, tidak lagi tampak segar seperti pertama kali ada di toko bunga. Dengan helaan napas panjang, Aydin beranjak keluar dari dalam mobil. Memandang pekarangan yang rapi, walau beberapa daun kering berserakan karena tertiup angin. "Kau mau mampir?" Nala seakan enggan menawarkan diri. G

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD